Part 36 "Prom"

1.3K 135 19
                                    

Hola.

Dulu kan ada yg minta gambaran castnya ya.

Nah karena agak gabut.
Aku coba kasih gambaran cast versiku yaa..

Dan siap belum??

Baca dulu deh tar castnya dibelakang.

See u

💓💓💓

"Perjalanan baru akan dimulai.
Jarak ini yang dari awal aku takutkan.
Aku pasrah.
Aku gantungkan saja kita pada doa pada yang kuasa.
Semoga waktu menjemputmu itu semakin dekat
Semoga waktu untuk mengilangkan jarak itu semakin terlihat"

-JAA-

Kembali ke Jakarta. Kembali ke rutinitas. Kembali ke kehidupan setelah liburan yang membahagiakan bagi keluarga Abdullah.

Sebelumnya, sebagai hadiah pertunangan keduanya Adam dan Ella memberikan sebuah apartemen di dekat kampus Rafa.

Mereka berfikir, ketika mereka berdua sama-sama kuliah tentulah rumah mereka yang nantinya akan berada di Menteng, tidak jauh dari rumah mereka, akan sedikir merepotkan jika harus bolak balik ke kampus. Jadi alangkah baiknya mereka memberikan tempat tinggal pula mereka di dekat kampus.

Kebahagiaan Syasya tentulah berlipat-lipat, kehangatan dan kasih sayang keluarga Rafa padanya sungguh menghangatkan. Membuat Syasya tidak takut lagi akan kesendirian, karena ada mereka. Keluarga Rafa begitu menerimanya dengan tangan terbuka. Syasya sungguh-sungguh mensyukuri itu.

Seperti pagi ini, pagi-pagi dia sudah dijemput oleh Ella dan Zara. Mereka akan mengantar Rafa daftar ulang ke kampusnya, sekaligus melihat apartemen milik Rafa dan Syasya.

Rafa di mobil terpisah karena dia akan bersama Fadil dan Desta. Rombongan Ella berangkat duluan karena mereka akan mampir di sebuah toko bayi sebentar sebelum akhirnya menyusul Rafa kekampusnya.

"Syasya ga ikut Raf?" Ucap Desta begitu memasuki mobil Rafa. "Bisa lo jauh-jauh dari dia?"

"Iya kok bos Syasya tumben ga ada" saut Fadil ga mau ketinggalan.

"Ada. Udah duluan sama mama"

"Wadaw wadaw emang udah semakin didepan deh bos. Salut gue mah" Desta yang duduk disebelah Rafa menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu.

"Rasanya ngelamar anak orang gimana bro?" Fadil tampak bertanya dengan muka keponya.

"Nembak aja belum nanya lamaran lo kutu" Desta yang menyaut. "Belajar jalan dulu, jangan langsung lari"

"Ye kan siapa tahu, abis ini Fadil ketemu jodoh"

"Jodoh lo yang ga mau" Rafa yang mendengar pertengkaran kedua sahabatnya itu hanya bisa nyengir. Sebentar lagi kedua orang ini bakalan lebih sulit dia temui, paling tidak selama satu tahun kedepan.

Selanjutnya mereka terus saja bercengkrama menembus kemacetan Jakarta. Banyak yang mereka bahas, mulai dari pendidikan sampai dengan kehidupan pribadi. Seperti biasa pula kebanyakan percakapan mereka diselingi dengan pertengkaran Fadil dan Desta.

Jelita & JinggaWhere stories live. Discover now