PERASAAN YANG TERBAHASAKAN [FIRMAN DAN FINA]

Mulai dari awal
                                    

Setelah mengantarkan Nana, Firman menuju ke rumah Fina. Di dalam perjalanan ia terlebih dulu menelpon Fina untuk memastikan apakah ia sudah siap.

Tak lama kemudian Firman sampai depan lorong tempat tinggal Fina. Baru saja ia ingin menelepon Fina tapi ternyata ia sudah menunggu di depan lorong. Firman melihat Fina tampak begitu cantik dengan pakaian garis vertikal berwarna putih dengan garis merah muda yang begitu lembut. Jilbab yang ia kenakan juga berwarna merah muda lembut, sangat serasi dengan paduan warna bajunya. Hari ini Fina juga mengenakan rok berwarna merah muda yang begitu lembut. Sangat berbeda dari hari kemarin, hari ini seperti ada warna cinta dalam suasana mereka berdua.

"Fina kamu cantik." Ucap Firman yang menatap Fina dari dalam mobil.

Tanpa menunggu waktu lama Fina menuju ke arah mobil dan membuka pintu mobil sambil tersenyum.

"Hai kak, maaf kalau merepotkan yah." Ucap Fina yang ceria.

Kemudian mereka menuju sebuah toko tempat busana wanita.

"Kak Firman mau ikut ke dalam? Tidak apa-apa kok kak." Ajak Fina.

"Iya baiklah aku ikut." Sambil tersenyum Firman ikut ke dalam toko.

Seperti pria pada umumnya, di dalam toko busana wanita yang pertama kali dicari oleh seorang pria adalah kursi atau tempat duduk. Kebetulan ada kursi kosong tepat di depan ruang ganti, Firman menuju ke sana dan duduk menatap Fina yang sedang mencari pakaian.

Seperti kebanyakan wanita, rencana awal adalah membeli baju untuk ujian tapi di mata Fina banyak warna dan model yang cantik, ingin rasanya ia membeli semua yang ia suka namun apalah dayanya isi dompetnya tak mampu membeli semua yang ia sukai. Fina begitu bersemangat meskipun hanya untuk mencoba pakaian yang ia sukai. Fina mengambil dan ingin mencoba beberapa baju, ia kemudian masuk ke dalam ruang ganti untuk mencoba beberapa pakaian tersebut.

Fina mencoba mengenakan pakaian gamis dengan jilbab yang panjang, ia tampak begitu kalem dengan perpaduan warna hitam dan merah muda lembut. Ia bercermin menatap dirinya dengan tersenyum berharap bisa memiliki baju yang ia kenakan. Dengan suasana bahagia ia keluar dari ruang ganti itu bermaksud memperlihatkan dan meminta pendapat dari Firman.

"Kak ini cocok gak?" Tanya Fina yang sedikit tersipu.

Saat itu Firman sedang bermain game dan menatap layar ponselnya. Setelah mendengar suara Fina ia memalingkan wajah menatap ke arah Fina.

"Dia begitu cantik dan mengapa detak jantungku ini ikut berdetak lebih cepat dari biasanya?" Ucap Firman dalam hati.

"Hey... Hey tayoo! Kak!" Teriak Fina melambaikan tangan dan tertawa ke arah Firman.

Firman tersadar kemudian berkata, "Ehh, iya kamu cocok, kamu cantik dengan baju seperti itu."

"Tunggu yah kak masih ada satu lagi." Kemudian Fina berbalik menuju ruang ganti dan mencoba baju yang satu lagi.

Tak lama kemudian ia keluar, kali ini ia mengenakan baju dan jilbab berwarna hijau lembut atau biasa disebut tosca bercampur dengan pinggiran warna abu-abu di bagian pinggiran pakaiannya.

"Nah ini juga bagus, semua yang kamu pakai terlihat cocok karena kamu cantik!" Puji Firman.

Fina tersipu malu berbalik ke ruang ganti untuk melepas pakaian, ia merasa begitu bahagia meskipun tak bisa memiliki baju itu. Akhirnya yang ia beli cuma pakaian kemeja putih dan rok hitam.

Setelah mengantri di kasir bersama Firman, ia ingin membayar namun Firman heran dengan yang mau dibayar Fina cuma satu pasang baju.

"Kok kamu cuma beli yang ini?" Tanya Firman.

1 Kisah 4 Cinta 2 Dunia [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang