Sang Pengkhianat

2K 102 2
                                    

Lisa tertidur seharian ini dan terbangun karena rasa lapar di perutnya,membuatnya mau tak mau bangkit untuk mengisinya. Dibukanya pintu kamar itu lalu melangkah keruang makan, dia tau jika eommanya itu selalu menyimpan makanan untuknya. Namun sebuah pemandangan menghentikan langkah Lisa yang sedang melewati ruangan tengah, ia melihat sang eomma yang sedang memandikan mahluk mungil yang tak diundang itu.

"Apa yang eomma lakukan?" ujar Lisa dengan raut wajah tegang diwajahnya

Eomma menoleh lalu tersenyum
"seperti yang kau lihat, eomma sedang memandikannya" jawabnya lembut

"Ah dan tolong ambilkan handuk itu" ujar sang Eomma yang dihiraukan oleh Lisa

"kenapa eomma melakukannya?" ucap Lisa tajam

"apakah eomma belum menemukan panti asuhan yang mau menampungnya?" lanjutnya masih dengan nada sarkas

Namun sang eomma tak mengambil pusing nada sang putri,ia terus sibuk dengan bayi yang sedang dimandikannya

"entahlah, eomma tidak mencari panti itu" jawab Eomma sembari mengusapkan handuk basah ke sekujur tubuh bayi itu.

"Mengapa tak mencarinya? tak perlu panti asukan terbaik, sederhanapun tak apa yang penting mau menerima bayi itu" ujar Lisa  masih dengan nada tajam. Entah kemana sikap hangat lembut dan ramah anak itu,sehingga bisa bisanya ia berujar  dengan nada tak sopan seperti utu pada ibunya. Mungkin karena kemarahan yang dirasakannya,membuatnya lepas kontrol namun sang ibu memakluminya bahwa sekarang ini Lisa sedang terguncang karena segala hal yang menimpanya.

Eomma kembali bersenandung,seolah mengabaikan Lisa yang barusan berbicara.

"Eomma!" seru Lisa mulai kehabisan kesabaran. sentakan itu membuat suara senandung sang ibu terhenti lalu menatap lurus  kedepan

"eomma tidak akan pernah mencari panti asuhan itu!" ucapnya tegas " anak ini akan tetap berada didalam rumah ini" lanjutnya dengan nada yang tak pernah Lisa dengar selama ini.

"Aku tidak mau!" tolak Lisa kuat

"Dia cucuku" ujar Eomma kekeuh

"Tapi dia bukan anakku" desis Lisa dingin

"Jiyong suamimu adalah menantuku, maka anaknya adalah cucuku" balas sang Eomma tegas

"Dia sudah mati!!" teriak Lisa marah, nafasnya membury dengan wajah yang memerah

"Sebelum atau sesudah meninggalnya, dia tetap menantuku. Eomma tak akan menyianyiakan keturunannya. Anak itu akan berada disini, dirumah ini dalam asuhan kita"

Lisa marah,sangatlah marah. Matanya menatap tajam menyiratkan sebuah kemarahan yang besar,tapi dengan segala kemarahan itu,lisa masih tetap sadar bahwa dia tak bisa menentang ibunya membuatnya menyimpan kemarahan itu dalam diam.

"eomma..." lirihnya tanpa suara

'Tidakkah kau pahami bahwa anak itu adalah bukti dari pengkhianatan Jiyong? keberadaan anak itu menyatakan telah terjadi pengkhianatan terkeji padaku yang dilakukan oleh laki laki yang sangat kucintai, Penkhianatan yang diakui di hari itu, membuatku tak ingin mengingat hari sialan itu apalagi menyimpannya dalam ingatan,dengan menjaga anak itu didalam rumah yang sama denganku,bagaimana bisa aku melupakan ingatan yang tak ingin aku ingat?'

"Eomma, ini tak adil untukku. Dengan bayi itu dia mengkhianatiku" ujar Lisa penuh kekecewaan

"Bagaimana mungkin Eomma berpihak padanya?" lirih Lisa

Tatapan Eomma melembut
"Eomma tak berpihak padanya nak, melainkan pada kemanusiaan" ujarnya lembut lalu menatap bayi yang berselimut handuk dalam dekapannya.

"ketidak adilan itu bukan hanya padamu sayang, tapi juga pada anak ini. Seorang bayu yanh tidak berdaya menolak takdirnya untuk terlahir karena sebuah pengkhianatan. Dengarkan eomma Lis,Kau masih memiliki banyak hal, ada eomma,karirmu,dan teman temanmu . Tapi anak ini? Lihatlah, hanya seorang bayi berumur hitunhan bulan yang tak berdaya, yang tak memiliki apa apaa bahkan tak memiliki hak untuk memilih jalan untuk hiduonya . Dia bahkan akan mati jika kita menghendaki kematian itu datang kepadanya" jelas Sang eomma membuat Lisa tertegun.

"Lihatlah nak " ujar sang Eomma seraya mendekatkan sang bayi pada Lisa

"dengan segala ketidak berdayaannya, layakkah kau mengklaim bahwa ketidak adilan itu hanya menimpamu?"

DEG

Lisa mengalihkan pandangannya

"Terserah eomma" ujarnya datar

"Karena aku tak punya kewajiban apapun terhadapnya!" lanjutnya dingin lalu melangkah pergi meninggalkan sang eomma yang menatap punggung Lisa dengan sendu

______________________________________

TBC

WIDIHHHH SEKARANG KONFLIKNYA LISA AMA SI DEDEBAYIII hehe mian kalo typo dimana mana karena yunmiiii juga manusia wkwk punya banyak banget kesalahan dan dosa, yunmii ga suci seperti netizen ono noh yang maha benar wkwkwk  jadi dimohon maklumi ,kalo ga bisa ngemaklumi yaudah jangan baca aja yekan

Life- LalisaWhere stories live. Discover now