Lalisa

2K 113 6
                                    

sang Eomma menunggu Lisa di Lobby rumah sakit itu, dipeluknya Lisa lebih erat menyalurkan perasaan rindu kepada anak semata wayangnya itu. Lisa selalu menyukai pelukan hangat ibunya,namun kali ini berbeda,pelukannya terasa hangat dengab tubuh sang Eomma yang bergetar

"Eomma" Lirih Lisa

"dia sudah menunggumu dua hari " ujar sang Ibu

Deg

ucapan sang Eomma membuatnya terdiam,sang eomma menuntunnya menuju sebuah ruangan. Lisa menatap kosong ruangan itu,ruangan yang kini menampakan seseorang yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dipenuhi dengan luka disekujur tubuhnya. Nafas Lisa tercekat,entahlah dadanya terasa sangat sakit membuat air matanya jatuh tak terasa.

"Temuilah Jiyong Lis" ujar sang Eomma ,membuat Lisa tanpa sadar menghampiri suaminya yang tengah menutup matanya

"me_ngapa bi_sa" tanya Lisa tergagap,tubuhnya gemetar ketika langkahnya semakin mendekati tubuh Jiyong

"Pagi itu sesudah kau pergi,dia berangkat kerja menggunakan taksi. Di tikungan,sebuah truk menabrak bagian belakang taksi itu membuatnya terpental beberapa meter.Lukanya parah,beberapa tulang tubuh,tangan dan kakinya patah,kepalanya terbentur yang membuatnya mengeluarkan darah yang banyak"

Lisa menatap nanar setelah mendengar penjelasan kronologis kecelakaan yang menimpa Jiyong

"Jiyong pasti sangat kesakitan" ujar sang eomma terbata

Lisa terdiam,tak mampu membayangkan kesakitan yang dialami lelaki yang sangat ia cintai itu ketika berbagai benturan menghantam tubuhnya membuat tulang tulang di tubuh kurusnya patah,bahkan kulitnya penuh dengan perban karena sobekan luka yang berada di sekujur tubuhnya.

Keputusan Jiyong untuk memiliki anak kandung dari perempuan lain sangat menyakiti dan melukainya. Namun sungguh,Lisa tak pernah menginginkan luka semacam ini yang membalas suaminya.Dia tidak pernah berfikiran kesana apalagi untuk merencanakan dendam. Tidak pernah sama sekali

Sang eomma mendekati putri kesayangannya
"dia belum sadar,lukanya terlalu oarah bahkan para dokter sudah menyerah meski kagum bahwa dia mampu bertahan. Sepertinya dia menunggumu Lisaya, Maafkanlah dia sayang, berikan maafmu untuknya dan bukalah jalan untukdia" ujar sang eomma terisak. dia tau,meskipun putri dan menantunya tak menceritakan masalahnya dan bersikap seperti biasanya namun ia merasa ada hal yang mengganjal, bukankah firasat seorang Ibu selalu benar tentang keadaan putrinya,ia merasa ada hal yang membuat mereka seperti ini,meski ia tak tau apapun tapi ia selalu berdoa untuk kebahagiaan putri dan menantunya. Ia tahu,tak mungkin jika tak terjadi apa apa antara Lisa dan Jiyong,tak mungkin Lisa pergi selama 2 hari tanpa mengabarinya.Sang eomma maaih terisak,lalu perlahan melangkah menjauh mencoba bersikap tabah dengan keadaan sang menantu yang terbaring lemah.

Lisa menyentuh tangan Jiying secara perlahan. Dingin , ah suaminya itu memang mudah kedinginan. Jiying terbaring diam tanpa merespon apapun,ia menutup matanya dengan deru nafas tenang yang dibantu dengan alat medis

Lisa menatap Jiyong,apakah dia sedang tertidur sekarang? jika dia sedang bermimpi,apakah ada Lisa di mimpi itu? ataukah justru perempuan lain dan calon anaknya yang bermain dalam mimpi Jiyong? andai semuanya ada disana,seberapa besar arti keberadaan Lisa untuk Jiyong?

bukalah jalan untuk dia

Hati Lisa terbelah,pada satu sisi ia terluka karena perasaannya dihancurkan oleh pengkhianatab. Namun pada sisi lain ia tak ingin Jiyong pergi. Benarkah Jiyong menunggunya?apa benar sebuah maaf akan membuka jalan baginya? andai Lisa tak membuka maaf itu apakah Jiyong akan bertahan?

"Aku datang" bisik Lisa sekuat tenaga di telinga Jiyong,air matanya mengalir ketika kalimat itu keluar dari mulutnya. Dadanya kembali sesak ketika melihat Jiyong yang tak menjawab apapun bahkan tak meresponnya. Jiyong selalu suka bisikannya itu,namun mengapa sekarang dia tak memberikan respon apa apa? Hati Lisa meringgis pilu

bukalah matamu Oppa,dan tersenyumlah padaku seperti biasanya

Isakan isakan tertahannya kini tumpah seketika.Ia roboh dengan tangisan yang pilu, membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan merasakan pedihnya tangisan itu. Lisa ambruk kelantai disamping ranjang Jiyong, ia membekap mulutnya tak percaya tentang semua ini. Semua yang terjadi padanya yang bertubi,membuat Lisa kembali menangis tersedu

"Hiks Oppa hiks hiks bangunlah hiks jangan tinggalkan aku hiks bertahanlah oppa hiks aku membencimu tapi aku takut hiks aku takut kau meninggalkanmu hiks oppa____ sayang__ sayangku Ji Oppa hiks" ujar Lisa seraya berusaha kembali bangkit,memegang kembali jemari Jiyong dengan erat

"Oppa hiks bangunlah,aku disini hiks aku sudah datang hiks.. Oppa hiks bangunlah sayang hiks"

"Tenanglah sayang" ujar sang Eomma menenangkan Lisa,tangisannya terdengar membuatnya langsung menghampiri putrinya yang sedang rapuh

"Hiks Eomma Ji Oppa hiks " Lisa langsung memeluk Eommanya,menumpahkan segala perasaan sesak yang membuncah dadanya,menumpahkan segala resah gelisah yang selama ini ditahannya. Lisa menangis, mengeluarkan segala yang membuatnya sesak,mengeluarkan segalanya yang membuat hatinya hancur berkeping keping, mengeluarkan segala perasaan yang membuat hidupnya kacau.

TBC

Life- LalisaWhere stories live. Discover now