kisah bermula

1.6K 108 4
                                    

Jiyong  menemui seseorang, ia mengutarakan rencana dan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkanya

"Jika aku mencati wanita baik baik,rencanaku ini pasti akan merusak masa depannya" ujar Jiyong seraya menatap lawan bicaranya dengan serius.

"Ibaratnya aku membeli sebagian hidupnya, untuk nenjalankan dan membuat rencana ini menjadi nyata" lanjut Jiyong

"Tapi jika kau memilih wanita biasa,rencana ini akan menghadapkanmu pada sebuah resiko" jawab lelaki yang berada dihadapannya itu,Daesung, seorang lelaki yang menjadi teman Jiyong yang berusaha dalam bidang dunia malam,membuat Jiyong harus meminta bantuannya dan usulnya untuk rencana yang akan ia lakukan

"maksudmu?resiko apa?" tanya Jiyong  bingung

"ada kemungkinan wanita itu tidak akan siap mental,lalu berubah pikiran dan akhirnya menuntut untuk dinikahi secara sah olehmu" balas Daesung lebih serius
"sangat bahaya, seharusnya jangan sampai hal seperti itu terjadi" lanjutnya membuat Jiyong berfikir.

"Tidak selalu mudah untuk menduga tentang kesiapan mental seseorang,pada awalnya bisa saja dia tampak siap dan menuruti rencana awal karena terpengaruh sebuah imbalan,namun siapa tahu jika dia bisa berubah ketika dia menjalani proses rencana itu"

Jiyong menghela nafasnya kasar
"menurutmu? apa seorang pekerja seks mempunyai mental yang tangguh untuk menjalani rencana ini?"

Daesung berfikir,lalu kembali ditatapnya Jiyong
"Ini bukan rencana biasa bagi seorang PSK(pekerja seks komersial)  tapi setidaknya mereka kebal terhadap suatu rasa dihatinya karena pekerjaan mereka yang tidak melibatkan perasaan pada cara kerjanya,setidaknya mereka telah terbiasa dengan penderitaan dan tak peduli"

Jiyong terdiam,memikirkan apa yang harus ia lakukan.
"Tapi aku tak bisa sembarang memilih PSK Dae,meski yang kuperlukan hanya rahimnya ,tak bisa dihindari jika proses alamiah kehamilan akan menyertakan gen dan sifat dari si wanita  untuk membangun karakter dan rupa janin" ucap Jiyong dengan nada yang berhati hati,mencurahkaan segala keluh dalam persoalan rencananya ini.

"Ya tentu saja Ji,proses kelahiran selalu tak terduga,ada janin yang mewarisi penuh gen dari wanita yang melahirkannya atau dari lelaki yang menghamilinya atau bisa campuran dari keduanya. Semua itu tak bisa dipredisik sejak awal,terlalu beresiko bila dirimu mendapatkan wanita yang emmm kurang baik untuk mewariskan gennya untuk calon bayi mu" jelas Daesung membuat Jiyong terdiam

Jiyong bimbang, semua rencana ini menghadapkannya pada berbagai resiko yang mungkin akan terjadi membuatnya sedikit goyah,belum lagi resiko yang akan ia hadapi jika rencana ini terbongkar dan terdengar oleh Lisa. Sesaat mereka berdua hanya terdiam,memikirkan segala hal yang saat ini berkecamuk dalam fikiran keduanya masing masing.

"Ada seseorang" ujar Daesung memecah keheningan membuat Jiying mendongkak, menatap penuh tanya pada Daesung

"Dia seorang PSK yang hanya menerima order tamu bila terpaksa,satu atau dua order diterimanya perbulan karena ekonominya yang mengharuskannya" jelas Daesung

"Siapa?" ucap Jiyong tanpa basa basi

"Dia bekerja disebuah kafe, dia melakukannya karena harus menanggung biaya pengobatan ibunya yang tak sedikit,membuatnya menjalani profesi ini secara sembunyi sembunyi"

"Lantas apa yang membuatnya berbeda dengan psk yang lain?toh semua yang melakukan pekerjaan  itu sebagian besar karena ekonomi yang menghimpitnya?" ucap Jiyong menumpahkan rasa penasarannya

"Dia berbeda ji, dia lebih pantas menjadi seorang wanita yang biasa" ujar Daesung

"Biasa? tidakkah seharusnya semua wanita itu terlahir sebagai wanita yang biasa?"

"tentu tidak ji, sebagian orang itu memeiliki keterpaksaan untuk mrlakukan pekerjaan yang menjijikkan ini,seringkali pilihan itu membuat menjadikannya seolah takdir yang harus ia jalani. Aku tidak bisa mengatakan jika wanita itu adalah pilihan terbaik,dari segi pandang dan alasanpun tidak ada hal positif tentang profesi ini,semuanya terkesan negatif. Tapi seseorang itu akan membawamu kepada sebuah pemakluman,karena aku sudah terbiasa menemui para wanita yang berprofesi seperti itu,namun kurasa dia berbeda ji"

"wah kau sangat bersimpati padanya Dae"

"Mungkin" ujar Daesung singkat

"Hhhh sepertinya aku akan mengamatinya terlrbih dahulu Dae"ujar Jiyong

"Lakukan pengamatanmu secara rapi dan tidak diketahui,jangan terpengaruh apapun yang aku ucapkan. Timbanglah seobjektif mungkin hingga kau menemukan keyakinan untuk memilih atau menolaknya" ucap Daesung

"Dimana aku bisa menemuinya?"

"Disini" ujar Daesung seraya menyerahkan selembar kertas beruoa nama kafe dan jalan lengkap,tentu saja dengan sebaris nama yang diketahui adalah gadis yang ia maksud
"Kau akan menemukan nama ini di baju yang dipakainya ji,karena oegawai disana memakai tanda pengenal"

Jiyong mengangguk,dan menyimpan kertas itu di saku jaketnya.

______________________________________

Perempuan itu,rambutnya dicepol membuatnya terlihat anggun, seorang perempuan biasa. Bukan perempuan berpenampilan menakjubkan yang Jiyong kira. Kim Dara, itulah namanya.

Berhari hari kemudian,bayangan bayangan tentang seorang perempuan yang ia temui di kafe itu memenuhi otaknya. Diakah wanita yang akan mengandung dan melahirkan anaknya?

Jiyong bergeser dan menghadap ke kanan, ditemui istrinya Lisa yang kini tertidur sangat pulas disampingnya. Jiyong melihat wajah Lisa yang tertidur, hatinya merasa tenang karena melihat sang istri yang terlelap. Jiyong mengulurkan tangannya untuk merengkuh Lisa dalam pelukannya, namun sesaat niat itu ia urungkan karena takut mengganggu dan mengusik tidur pulang sang istri yang sangat dicintainya.Sorot matanya mendadak gelisah,gelisah karena menentukan pilihan tentang rencananya.

Jiyong mengamati wajah Lisa, mendadak pertanyaan itu mendatangi benaknya .

Apa yang akan dirasakan oleh Lisa ketika mengetahui dia memikirkan bayangan oerempuan lain yang akan melahirkan seorang anak untuknya? Akankah ia sangat marah atau justru menyetujuinya? Jila Lisa menyetujuinya,apakah Lisa melakukannya dengan ikhlas atau terluka?

Dada Jiyong berdegup seketika,membuat keringatnya mengalir karena kebimbangan yang ia rasakan.

Terluka. itulah perasaan yang Jiyong pilih

Namun, siapa bilang Lisa akan terluka?Jika Jiyong pintar menutup rapat rahasianya dengan apik

Tapi, apa yang lebih melukai dari sebuah pengkhianatan?

Serapih apapun Jiyong menutup rapat rencana itu pasti suatu saat akan terkuak dan menjadikannya masalah baru. Menjadikan seorang oerempuan lain untuk mengandung benihnya,itu merupakan sebuah penghianatan keji  yang Jiyong lakukan kepada Lisa

Sanggupkah Jiyong menjalanu rencana yang sangat beresiko ini?rencana yang akan melekat pada fikiran jiyong setiap hari,jika nanti Lisa menimang dan mengurus bayi yang menjadi bukti penghianatan yang dilakukannya? sanggupkah Jiying melihat Lisa yang memberikan kasoh sayang tulus pada sang bayi yang bahkan merupakan hasil dari penghianatannya?

Garis wajah Lisa sangat teduh,membuat hati Jiyong merasa kalut jika memikirkan reaksi apa yang akan Lisa lakukan jika mengetahui semuanya.

Jiyong menatap sendu
"Maafkan aku" Lirihnya parau yang tentu saja tak dapat Lisa dengar. Jiyong menunduk, meloloskan sebutir cairan bening yang berasal dari matanya. Menandakan bahwa pilihannya ini sangat sulit,pilihan tentang sebuah keinginan yang sangat ia impikan namun akan membuat orang yang dicintainya terluka. Apa yang akan dilakukan Jiyong?

menjalankan rencana awal dengan banyak resiko yang menghadangnya ataukah merelakan segalanya pada Tuhan? tabah dan berusaha dengan sang istri meskipun ia tak tau akan mendapatkan hasil yang diinginkan atau tetap tak berubah

_____________________________________

TBC

Life- LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang