S2 ~93~ Third Life.

2K 237 192
                                    

💀☆ミ ☆彡☆ミ ☆彡🔥

Raafat tersenyum tipis karena telah mengembalikan lima manusia Serigala ke Neraka tingkat ketiga.

Di dalam istana.

Estelina berjalan masuk ke dalam ruangan di mana di sana ada buku yang mengambang di atas hamparan bara api yang memenuhi seluruh ruangan, terkecuali hanya ujung ruangan tempat buku berada. Bibirnya menyeringai mengerikan saat tahu kalau buku itu adalah book dragon. Akhirnya nyawa ketiganya telah ditemukan.

Buku itu tersegel rapi dan juga bersinar. Estelina mulai terbang melayang melewati bara api yang menyala untuk mengambil buku tersebut. Entah kenapa semakin dekat dengan buku, tenaganya semakin melemah. Ternyata bara menyala itu bukan bara api sembarangan. Melainkan sudah terpasang portal penyedot kekuatan.

Estelina baru menyadari portal yang dipasang di sana sangat kuat dan dia sudah hampir dekat dengan buku, di tengah-tengah hampir saja dia terjatuh ke atas bara api. Kalau dia sampai terjatuh tanpa kekuatan yang menahannya. Bisa jadi tubuhnya akan terbakar karena melemah.

Akhirnya dia sampai di ujung ruangan, di tempat yang tak ada bara apinya lalu terkulai duduk di atas lantai dekat buku. Napasnya terasa sesak seolah baru saja berhenti berlari dari tempat yang sangat jauh. Tubuhnya terasa sangat lelah sampai kedua matanya berubah normal kembali.

Untung saja saat itu Raafat sudah masuk ke sana. Dia melihat Estelina duduk di ujung ruangan dengan aura yang semakin melemah. Di dekatnya book dragon masih mengambang. Ia merasakan portal yang sangat kuat memenuhi seluruh ruangan.

Tanpa membuang waktunya. Dari telapak tangan Raafat keluar bola api lahar hitamnya kemudian ditembakkan ke arah Estelina.

Ssyuutt... Bughhh... kraakkk... bledaarr... prangg...

Dia bukan ingin menyerang istrinya itu, melainkan ingin menghancurkan seluruh portal ruangan tersebut dan tubuh Estelina sudah masuk ke dalam portal yang berbentuk kaca tipis-- hampir tak terlihat sama sekali.

Bagaikan sebuah bola biliar yang terpental kesana-kemari. Bola lahar hitam Raafat menghancurkan seluruh portal dari seluruh sudut ruangan, dari atas dan bawah juga. Beberapa detik kemudian semua portal pecah dan hancur berantakan.

Raafat tak terbang untuk melewati bara api yang masih menyala tetapi ia berjalan di atasnya. Tapak kaki sepatu Raafat memadamkan bara api bagaikan siraman air, langkah demi langkahnya terus memadamkan bara api. Sehingga bara api yang tadinya merah menyala sedikit demi sedikit berubah menjadi hitam, kembali menjadi arang.

Estelina yang kelelahan menatap Raafat berjalan semakin mendekatinya. Ketika Raafat sampai ke dekatnya. Ia tersenyum tipis melihat semua bara api padam dan portal juga telah hancur. Namun, tubuhnya benar-benar lemah karena tenaganya belum pulih seperti semula.

Raafat berjongkok menatap wajah Estelina yang hampir terkuras semua energinya itu. Pipi kanannya yang terluka bekas cakaran Simon belum sembuh dikarenakan energinya yang melemah.

Estelina berusaha bangkit, tetapi jatuh terkulai kembali dan ditahan oleh kedua tangan Raafat. "Maaf." Ucap Estel lemah.

Raafat tak banyak bicara. Ia hanya tersenyum tipis. Perlahan dia mengecup pipi Estel tepat di bagian luka, kemudian mengusap pinggir lengannya yang terluka.

Luka-luka Estelina seketika menutup kembali dan sembuh seperti semula, tak meninggalkan bekas sedikitpun.

Raafat sedikit mendongakkan wajah Estel, lalu menggigit sudut bibirnya dengan taringnya kemudian mengecup bibir Estel lembut menyalurkan darahnya pada istrinya itu. Perlahan-lahan energi Estelina bertambah dan pulih serta Aura yang terpancar normal kembali.

PRINCESS and DEMON KING TreeSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang