~27~ Akhir Pertarungan.

5K 353 68
                                    

                        ☆ミ ☆彡☆ミ ☆彡

"Pertarungan sebenarnya baru saja dimulai Guervo."

Raafat terbang mendekati Guervo yang memegang pedang. Guervo terus mengamuk, bahkan semua prajurit Kingdom Rouxcefus ingin dihabisinya.

Raafat terbang rendah dan mendarat tepat di hadapan Guervo. "Lawanmu adalah aku."

"Perubahan yang menarik Pangeran Penyihir. Namun tak ada sihir yang bisa mengelabuiku sehingga membuatku takut karena penampilanmu itu." Jawab Guervo malah semakin menggeram keras melihat Raafat berubah serta kini memegang dua pedang.

Raafat hanya menyeringai.

Roaarrrrhh..

Guervo menyerang duluan. Raafat mengepakkan sayapnya yang mempunyai dua warna itu, terbang rendah melawan Guervo yang tubuhnya lebih besar darinya.

Tranggg.. tranggg.. sreeekkk.. bledaarrr..

Ketika kedua pedang bersentuhan, banyak lesatan cahaya keluar dari keduanya.

Raafat terus menyerang tanpa memberinya jeda sedetik saja untuk bernapas. Sehingga pedang yang ada di tangan Guervo terpental dan menacap kembali di tanah.

Tiba-tiba saja pedang itu bercahaya ketika sang Surya tenggelam dengan sempurna. Dan kini malam pun tiba.

Raafat sedikit merasa silau dengan pedang itu. Dia tampak berpikir sejenak disela napasnya yang terengah-engah.

Begitu juga dengan Guervo, dia tak pernah berhadapan dengan lawan yang sangat tangguh seperti Raafat.

Raafat kembali teringat dengan perkataan Guervo tadi. Dia melirik pada pedang yang masih menancap di tanah.

Takkan ada yang bisa membunuh atau menghancurkanku selama pedang ini bersamaku..

Selama pedang ini bersamaku..

Pedang ini bersamaku..

Bersamaku..

Terngiang-ngiang di telinganya semua perkataan Guervo.

Dia juga teringat Ayahnya. Beliau juga mempunyai kelemahan yang sama yaitu tak bisa bersentuhan dengan perunggu.

Raafat memegang luka di dadanya, itu luka dari perunggu. Dia menoleh menatap tajam pedang Guervo yang bergetar ingin kembali lagi kepada tuannya.

Raafat menyeringai. "Kini aku sudah tahu jawabannya." Ucapnya pelan sembari mengumpulkan energinya yang lain. Dia terbang sedikit tinggi, lalu memelesat mendekati Guervo, mencabik-cabik tubuhnya menjadi beberapa bagian dengan kedua pedangnya itu.

Guervo yang lain hanya tertawa. Dengan begitu, mereka malah akan semakin banyak.

Gebbo terlihat kesal pada Raafat, kenapa dia malah membelah-belah tubuh Guervo? Bukankah dengan begitu Guervo malah berkembang biak dan malah semakin banyak, dan itu akan sangat melelahkan bagi mereka melawan Guervo beserta para prajuritnya yang lain.

Dengan secepat kilatan petir, Raafat membelah puluhan Guervo hingga menjadi kepingan-kepingan daging yang bergetar hendak membentuk menjadi Guervo yang baru.

Zigar merasa heran melihatnya. Dia berdiri di dekat Zagam dan juga Othila. "Kak, kenapa Yang Mulia Raafat malah sengaja memperbanyak monster itu, bukankah itu tindakan yang salah?"

Zagam malah menyeringai. "Tak ada yang salah dengan tindakannya, dan dia takkan pernah salah dalam bertindak."

Othila juga menimpalinya. "Ya. Jika Prince Raafat melakukan yang salah di mata kita, maka dari itu dia telah menemukan jalan keluar bagi kita semua."

PRINCESS and DEMON KING TreeSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang