~20~ Mystery Zollverein Rivers.

6.1K 379 60
                                    

                   ☆ミ ☆彡☆ミ ☆彡

~Pagi-pagi~

Vidar akhirnya memutuskan pergi mencari Estelina. Dia ditemani oleh Javad hyena peliharaan Ayahnya dan juga panglima Laot, seorang manusia setengah monster.

Mereka akan menelusuri setiap jejak yang dilewati Estelina dan akan tinggal di Kerajaan Utara di istana pamannya. Setidaknya dia tidak hanya menunggu kabar yang tidak pasti dari para prajurit Ayahnya yang tersebar mencari Estelina dan tidak pernah memberikan informasi atau hasil apa pun yang memuaskan.

Ketika dia akan pergi. Di pintu gerbang istana, Queen Shitiri memberinya sebuah Batu berukuran kecil berbentuk segitiga seperti sebuah piramida. Batu itu akan memudahkannya untuk mencari atau menemukan Estelina.

Batu itu akan bersinar kuning jika berada di tempat yang pernah dilewati atau dijejaki Estelina, dan akan bersinar merah jika dia dekat dengan Estelina, lebih tepatnya jika Estelina berada di tempat itu (kota, hutan, atau bahkan istana yang tanpa portal dari Raafat) terkecuali Kerajaan Zollverein yang sepenuhnya dijaga portal Seven hell.

Queen Shitiri merasa berat untuk melepaskannya pergi dari istana. Meski hyena dan panglima terkuat Laot menemaninya. Namun, dia tidak tahu makhluk apa saja yang akan dihadapi anaknya itu.

Desas-desus tentang penjaga Princess Estelina adalah seorang Pangeran Penyihir membuatnya semakin takut, dia tak tahu apakah Vidar bisa menghadapinya dan merebut Princess Estelina dari Pangeran Penyihir itu atau tidak.

Awalnya Queen Shitiri yakin jika kekuatan Vidar lebih dari seorang Pangeran Penyihir, namun ketika mendengar kalau Shira sang dayang Medusa saja bisa mati di tangan Pangeran Penyihir itu. Ketakutannya bertambah dan dia sudah berusaha melarang Vidar. Namun keinginan dan keputusan anaknya itu tak bisa diganggu gugat lagi.

Di depan gerbang itu, Queen Shitiri terus menatapnya. "Ingat my son, jika kau mendapatkan kesulitan. Maka panggillah nama Ibumu ini, aku pasti akan datang menolongmu. Dan jangan pernah takut, karena aku akan selalu memantaumu dengan bola Cristalku (bola kaca ramalan)." Ucapnya memeluk Vidar sedih.

"Mother, sudahlah jangan sedih seperti itu. Aku pergi untuk menjemput calon menantumu dan aku takkan kembali sebelum membawanya pulang ke istana ini," jawab Vidar tersenyum simpul. "Dan aku tak pernah takut, siapapun mereka. Aku yakin pasti bisa membawa kembali My Princess dan menikah dengannya." Ucapnya penuh keyakinan.

Mereka pun berpelukan sangat erat.

King Angul menghampirinya juga. "Bawalah ini anakku," dia memberikan sebuah pisau belati sangat kecil sebesar kelingking tangan. "Ini akan selalu melindungimu."

Vidar malah manatap belati kecil itu, dia berpikir apakah Ayahnya sedang bercanda memberinya sebuah belati yang sangat kecil? sementara untuk menghadapi para musuh diluaran sana memerlukan senjata yang besar.

"Terimalah anakku,"

Vidar-pun menerimanya. Ia membolak-balik belati kecil berkepala tengkorak itu.

King Angul tersenyum memahami kebingungan anaknya itu. "Kau ingin belati itu menjadi benda apa dan sebesar apa. Maka dia akan menuruti perintah dan keinginanmu." Ujarnya sembari menepuk sebelah pundak Vidar.

Vidar tidak mengatakannya, ia hanya membayangkan sebuah benda dipikirannya.

Tiba-tiba..

Sriingg..

Belati itu berubah menjadi sebuah pedang yang dia bayangkan, tiba-tiba berubah lagi menjadi sebuah kampak dan tak lama berubah menjadi sebuah tombak.

PRINCESS and DEMON KING TreeSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang