Kaira Love Story - 11

1.3K 147 32
                                    

Huaaaaaaaaai. Dah lama banget gak nulis di sini. Maaf terlalu repot dengan si dedek yang di dalem dan sakit gigi yang gak ada ujungnya.

Kangen kalian😘😘
Kalian kangen Qie gak? Hihihi

Atau cuma kangen sama Kaira aja nih?

Ya udah deh, langsung aja ya.

Btw, follow IG baru Qie ya. Yang lama gak bisa di buka.

ladiesqueen_92

💜💜💜

💜💜💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan gugup lelaki itu membenarkan kacamata minusnya, lalu kembali menatap Kaira tanpa berkedip

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan gugup lelaki itu membenarkan kacamata minusnya, lalu kembali menatap Kaira tanpa berkedip. Bagaimana matanya hendak berkedip jika Kaira tampil cantik dengan rok jeans di atas lutut dan kemeja putih, terlihat cantik dan elegan. Katakan dia lelaki cupu tapi dia tetaplah lelaki yang normal.

Kaira menata lelaki di hadapannya. "It's ok. Tapi lain kali kalo jalan jangan nunduk. Perhatiin jalan lo." ujarnya datar lalu pergi berlalu menuju ruangan di mana kelasnya sebentar lagi akan di mulai.

Di salah satu pilar, seseorang menatap kejadian itu dan tersenyum sinis.

"Permainan akan segera dimulai."

°•°•°•°

Sejak awal kelasnya di mulai, Allarick menatap lekat pada wajah gadis yang di cintainya itu. Lingkaran hitam terlihat samar di bawah mata Kaira.

Ada apa dengan gadisnya?

Allarick melirik sesaat pada jam tangan mahal yang melingkari pergelangan tangannya. Waktu untuk mengerjakan kuis sebentar lagi akan selesai. Allarick membereskan kertas-kertas yang berserakan di mejanya.

"Waktunya sudah habis. Kumpulkan semua lembar kuis Anda sekalian." matanya berpaling pada Kaira. "Dan Kaira, tolong bawakan kertas-kertas itu keruangan saya."

Allarick segera berlalu meninggalkan ruangan kelas tanpa menatap satupun mahasiswanya. Perintah Allarick membuat Kaira menghembuskan nafas kesal. Jika saja ini bukan dalam wilayah kampus, dia pasti akan membantah ucapan lelak itu. Tapi sayangnya dia adalah dosennya di sini.

Setelah semua lembar tugas teman satu kelasnya terkumpul, Kaira membawa kertas-kertas itu keruangan Allarick -dengan lesu-.

Ketukan pintu membuat Allarick berdiri dari duduknya. Biasanya dia hanya akan mengatakan masuk lalu orang yang berada di balik pintu membuka pintu, namun kali ini dia membukakan pintu untuk gadisnya, ya gadisnya.

"Masuk." perintah Allarick datar yang mendapat tatapan tajam dari Kaira.

"Maaf pak, saya hanya melakasanakan tugas dari Anda. Dan ...." Kaira memberikan tumpukan kertas pada Allarick. "ini kertas kuis tadi."

Allarick hanya berdecak jengah lalu menarik lembut pergelangan tangan Kaira dan menutup pintu ruangannya. Kaira hanya bisa membuang nafas lelah dan juga jengah melihat tatapan intimidasi dari Allarick. Dia bukan gadis yang mudah terintimdasi. Ingat, dia seorang Dirgantara.

Usapan lembut tangan Allarick di bawah matanya membuat Kaira memejamkan mata.

"Kamu kurang tidur semalam, Kai." itu adalah sebuah pernyataan yang Allarick lontarkan bukanlah pertanyaan yang harus Kaira jawab. "Apa permintaan aku jadi beban buat kamu?"

Ya. Bisik Kaira dalam hati.

Memejamkan mata dan membiarkan dahi mereka menyatu diiringi desahan nafas yang keluar dari hidung masing-masing membuat keduanya merasa nyaman.

"Aku nggak maksa supaya kamu terima aku lagi, Kai. Aku pun sadar dengan status aku yang duda beranak satu. Belum lagi fakta lain jika beberapa tahun lalu, akulah yang buat kamu terluka." kini Allarick mengusap lembut kedua pipi Kaira yang dia tangkup. "Tapi walau begitu, aku akan tetap memohon supaya kamu bisa memberikan kesempatan itu."

Kaira hanya diam, tak menanggapi ucapan Allarick. Dia tengah berpikir. Akankah kesempatan itu dia berikan pada Allarick? Apakah jika dia memberikan kesempatan bagi Allarick, lelaki itu dapat menggunakannya? Atau apakah jika kesempatan itu di sia-siakan Allarick, hatinya siap terluka kembali?

Allarick menatap gemas pada Kaira, gadisnya terlihat makin cantik jika sedang dalam mode berpikir. Belum lagi bibir merah Kaira yang terlihat menggoda. Oh jangan salahkan Allarick, biar bagaimana pun dia pernah merasakan bibir merah itu dan jujur saja dia ketagihan. Tanpa aba-aba Allarick menyatukan bibi*nya dengan bibi* Kaira. Sehingga membuat Kaira terdorong kebelakang. Dengan sigap Allarick menjadikan tangannya penghalang bagi kepala Kaira agar tak berbenturan dengan pintu ruangannya.

Ooooh, bibi* ini benar-benar membuat Allarick ketagihan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ooooh, bibi* ini benar-benar membuat Allarick ketagihan

Yok ah meluncur ke KBM App untuk full nya.

Twins Series : Kaira Love Story (Kaira Shaquilla Dirgantara)Where stories live. Discover now