Kaira Love Story - 24

103 13 1
                                    

"Pa."

"Eh, ada apa Kak?"

"Ada yang mau Kai tanyain ke Papa."

"Apa?"

Kaira melirik pada mamanya yang menatap curiga pada mereka berdua. Pandangan Ara membuat keduanya meringis. Apa lagi saat mata Ara menyipit, menatap curiga keduanya.

"Awas ya kalau Kakak sama Papa macem-macem. Mama tinggal pulang ke Tasik, biar tahu rasa semua."

"Diiih, Mama. Ancemannya nggak asik." Kaira memeluk manja Ara.

"Ya abisan ya. Muka Kakak sama Papa tuh mencurigakan. Mama nggak mau aja kalau Papa sama Kakak berbuat hal yang akan merugikan orang. Apa lagi sampai hal-hal buruk."

"Loh, jadi ceritanya, kamu nggak percaya sama Abang lagi?"

"Ara bukannya nggak percaya Abang. Tapi jujur aja, Ara itu takut jika Abang berbuat salah."

Alan mendekat pada Ara, memeluk bahu istrinya. "Percaya sama Abang, ya. Abang nggak akan berbuat sesuatu yang melanggar hukum. Rugi banget berbuat begitu untuk para ular."

"Ya udah, kalau gitu, Kakak sama Papa ngomong aja. Nggak usah sok rahasia sama Mama." wajah Ara cemberut, membuat Kaira tertawa. Begitulah mamanya. Usia boleh bertambah. Tapi tingkat kemanjaannya tak berkurang sama sekali.

"Kai cuma mau tanya sama Papa, kemarin waktu Papa bawa Venita, Papa bawa dia kemana?"

"Oh, wanita itu sudah di buang anak buah Papa ke tepi hutan."

"HUTAAAN?" Ara berteriak kencang. Dia takut terjadi sesuatu pada Venita. Meski dia pun tak menyukai wanita itu. Tapi Ara tak ingin jika kelak, keluarganya akan kena masalah hanya karena wanita tak punya hati seperti Venita.

"Iya." jawab Alan santai, lalu mendapatkan pukulan di bahunya dari Ara.

"Santai banget sih Bang. Itu anak orang Abang buang di hutan. Terus kalau ada apa-apa gimana?"

"Nggak akan. Lagi pula dia sudah nggak di hutan itu lagi."

"Maksud Papa?" giliran Kaira yang bersuara. Apa mungkin kecurigaan Allarick benar? Apa semua ini memang ulah Venita?

"Nggak lama anak buah Papa ninggalin dia di hutan, ibunya datang dan bawa dia pulang."

"Apa Papa masih mengawasi Venita?"

"Masih. Anak buah Papa, stay disana 24 jam."

"Berarti dia tahu apa saja yang di lakukan Venita?"

"Ya dia tahu. Tapi sebatas tahu, karena anak buah Papa nggak ikut masuk apartemennya."

"Papa yakin?"

Mata hitam Alan menyipit, menatap putrinya. "Ada apa?"

"Mas Al curiga jika Aleesya berubah karena Venita."

"Nggak mungkin."

"Kenapa bisa nggak mungkin, Bang? Padahal Abang lihat sendiri tubuh Aleesya yang memar."

"Memar, Ma?"

"Iya. Mama juga baru tahu ketika Aleesya nengok Mama yang baru pulang dari rumah sakit. Dia meringis kesakitan ketika Papa peluk. Padahal Papa peluknya nggak kenceng."

"Kurang ajar. Dia berani nyakitin Aleesya?" Kaira berdiri dari duduknya. Berlari ke kamar.

"Ya ampuuun, Sayang. Kenapa di kasih tahu ke Kaira?" Alan benar-benar gemas pada istrinya. Melihat ekspresi Kaira tadi saja, Alan bisa menebak jika sebentar lagi, Kaira akan terbang dari kamarnya dan akan memberi pelajaran bagi Venita.

Benar saja, Kaira telah berganti pakaian. Dengan tergesa mencium pipi Alan dan Ara, mengucapkan salam, lalu menghilang diiringi suara motor yang menjauh. Alan tidak akan membiarkannya.

💜💜💜

Venita bakal diapain ya sama Kaira? Baca cerita selengkapnya di KBM App ya.

Cus, kalau part ini rame di KBM App, Qie juga bakalan next Oh Baby sama Lovely Chef.

Semoga suka

Selamat hari minggu

❤ Qie

Twins Series : Kaira Love Story (Kaira Shaquilla Dirgantara)Where stories live. Discover now