'Bab 6 (Pernikahan)'

139 8 0
                                    

Jika hari ini aku belum mencintaimu, aku berharap suatu saat nanti aku bisa mencintaimu. Akan ku tunggu waktu itu, hingga saat itu tiba...

***

Ayusitha-Tuhan Berikan Aku Cinta 🎶
.
.
.
.
.

Gaun putih panjang yang memanjang hingga menutupi kakinya itu melekat pada tubuh Khaira. Ditambah dengan jilbab yang berwarna senada dengan gaunnya, terulur hingga menutupi dadanya. Riasan pada wajahnya pun tak luput menjadikannya semakin terlihat cantik dan anggun.

Dan disinilah sekarang ia. Terduduk di kamarnya dengan hati yang bergejolak, menunggu Dirga mengucapkan ijab qobul dengan perasaan campur aduk. Tangannya saling bertautan menahan rasa gugup yang ada pada hatinya.

"Yaa ananda Arvega Dirga Atmanda, Anakahtuka wa zawwaj-tuka makhtubataka Khaira Ghania Farzana binti Ahmad Zikri Farzana mushaf Al-qur'an wa ala ibadah haalan."

" Qobiltu nikaahahaa wa tazwiijaha bil mahril madz-kur haalan."

Serempak kata 'sah' menyambut pendengarannya. Dan detik itu pula air matanya tumpah seketika, rasa sesak pun perlahan menelusup ke dalam hatinya. Tangisnya terdengar pilu, dengan tangan bergetar ia menutup wajahnya.

Hari ini statusnya telah berganti menjadi istri dari Dirga. Hari ini pun surganya telah berpindah pada suaminya. Hari ini harapan yang telah disimpannya bertahun-tahun pada masa lalunya, kini hancur berkeping-keping.

Tak akan ada lagi 'dia' yang ia tunggu sampai saat ini. Semuanya telah musnah, yang tersisa kini hanyalah rasa sakit menerima kenyataan bahwa Dirgalah yang menjadi suaminya.

Terdengar suara pintu diketuk, segera Khaira menghapus air matanya. Ia berdiri dan membuka pintu dengan memasang senyumnya.

Terlihat Airyn yang tersenyum menatap putrinya, juga Milla yang tengah menatapnya bahagia. Tangis pun pecah tatkala Airyn memeluknya. Rasa haru serta bahagia melihat putrinya yang saat ini telah menjadi seorang istri membuat Airyn tak kuasa menahan tangis.

Airyn melepas pelukannya, tangannya menghapus air mata Khaira sembari tersenyum. "Udah ah nangisnya, nanti cantiknya ilang lagi," canda Airyn.

Khaira ikut menghapus sisa air mata Airyn. Melihat wajah bahagia mamanya dapat membuat Khaira pun bahagia. Biarlah hatinya sakit, yang terpenting orang tuanya bahagia.

"Ululu sahabatku udah resmi jadi seorang istri nih," ujar Milla menggoda.

Airyn tertawa mendengar penuturan sahabat anaknya itu. "Kamu kapan nyusul Mil?" canda Airyn.

Khaira tertawa pelan, sejenak ia bisa melupakan rasa sakitnya dengan melihat mama dan sahabatnya tersebut.

"Milla nanti nyusul kalo udah ketemu jodohnya haha."

"Yaudah yuk ke depan, kasian suami kamu udah nungguin pasti." Airyn dan Milla menuntun Khaira menuju tempat Dirga mengucapkan ijab qobul.

Sesampainya di sana, Khaira duduk di samping Dirga. Setelah bertukar cincin, Khaira menyalami tangan Dirga. Dirga pun mengecup pelan dahi Khaira hingga banyak orang bersorak riang.

Sama seperti hal-nya pernikahan pada umumnya, tapi yang berbeda mereka seolah memainkan perannya masing-masing. Keduanya seakan terlihat bahagia, padahal jauh di lubuk hati mereka terluka. Semudah itukah? Tidak! Karena kenyataannya membohongi diri sendiri itu sungguh menyakitkan

***

Rangkaian bunga serta konsep yang bernuansa putih menghiasi resepsi pernikahan Khaira dan Dirga di sebuah ballroom hotel berbintang 5. Awalnya keluarga Khaira menginginkan resepsi pernikahan yang sederhana, tapi pihak keluarga Dirga yang terlalu senang putranya akan menikah menginginkan yang terbaik.

' Takdir Cinta 'Where stories live. Discover now