Prolog

504 231 343
                                    


"Semua yang baru aku sadari saat dirimu telah pergi dan tak akan kembali"

🌌🌞🌌

Hey ... Kamu yang tak ada lagi di sampingku.

Lewat cerita ini, aku ingin berterima kasih padamu.
Untuk, pelukan hangatmu yang selalu bisa menghentikan isak tangisku.
Untuk, genggaman tanganmu yang setia menguatkanku.
Dan untuk, semua yang tulus kamu berikan padaku, termasuk cinta sederhanamu.

Kalau mengingat hal itu, penyesalan semakin kuat menciptakan sesak di hatiku. Kenapa tidak sejak dulu aku menyadari rasa cintamu? Pasti dengan mudah aku akan membalas rasa cinta seseorang yang selalu ada untukku, seperti dirimu.

Aku tahu, ini kesalahanku sendiri yang dulu terlalu berambisi untuk mengejarnya yang jelas-jelas selalu mengecewakanku. Dan kamu, kamu yang berusaha menghapuskan rasa kecewa itu dengan senyuman di bibirku.

Bagiku kamu mentari di langit senduku. Yang menyapukan semburat jingga untuk mewarnai setiap hari-hariku. Dan Aku berharap kamu kembali di hidupku untuk menyinari hari-hariku yang kini kelam tanpamu.

Hahaha, aku tertawa membaca ulang harapan bodohku tadi. Aku 'kan penyebab kamu pergi. Aku juga penyebab di balik tangis orang-orang yang bagimu berarti. Mana mungkin kamu mau kembali menemuiku, walaupun hanya dalam mimpi tidurku.

Kalau memang benar begitu, lewat cerita ini juga aku ingin meminta maaf padamu. Terutama, maaf aku terlambat mencintaimu dan dulu aku sempat menyia-nyiakanmu.

Mulai Sekarang, kamu harus bahagia ya ... karena sewaktu kita bersama, hanya sakit yang terlalu sering kamu rasa.

Dariku,
Langit yang kehilangan semburat jingganya.

🌌🌞🌌

Semburat JinggaWhere stories live. Discover now