25-Puzzles

2.3K 124 2
                                    

Los Angeles, Amerika Serikat

Dia berjalan santai di trotoar kota yang sepi. Malam ini hanya ada dia dan bintang di langit, entah kemana semua penduduk kota itu. Tak heran jika sepi, ini malam hari, namun tak biasanya sesepi ini.

Perlahan dia bisa melupakan masalahnya, meskipun rindunya selalu ada.

"Gue si brengsek yang ninggalin seorang gadis dengan status sebagai pacar gue sendiri. Bego!" kali ini ia mulai mengumpat kebodohannya.

Sesak menghampiri sesaat.

Tiba-tiba keinginan itu datang lagi. Menyiksa seseorang, sepertinya akan menyenangkan.

Matanya menangkan seorang pemuda yang tengah berjalan sempoyongan, sepertinya ia mabuk. Target yang pas. Setelah meyakinkan diri bahwa sekitarnya aman, ia mulai beraksi.

Mungkin targetnya kali ini akan menjadi orang kedua yang mati ditangannya.

Langkah kakinya semakin mendekati pemuda yang mabuk itu. Sampai sebuah suara menghancurkan konsenterasinya.

"Arsen!!" panggil seseorang di belakangnya.

Dengan kesal, Arsen mengumpat dan mendengus keras.

"Apa?" tanya Arsen dengan nada kesal,

"Aku ganggu ya?" tanya gadis berwajah khas gadis Amerika yang memanggilnya tadi,

"Iya" jawab Arsen dengan nada ketus dan dingin, "ada apa cepat, to the point",

"Emm kamu ada acara besok?",

"Tidak",

"Bisa kita jalan-jalan?",

"Tidak",

"Kenapa?",

"Aku punya gadis yang aku sayangi sendiri" jawabnya dengan bulat, karena tawaran seperti ini sudah sering ia dapatkan namun selalu ia tolak, semacam mengajak kencan dengan cara yang halus,

"Tapi aku--" karena emosi, Arsen mencekiknya,

"Pergi!" Arsen melepaskan cekikannya, tanpa kata maaf apapun ia segera pergi meninggalkan gadis tersebut.

Sangat meperburuk moodnya. Targetnya lepas, dan kini ia mendengar ajakan seperti itu lagi, menjengkelkan.

Arsen menghembuskan nafas lelahnya. Jika boleh jujur, ia akan bilang jika ia merindukan gadisnya.

•••

Alenna menjalani harinya dengan kembali ceria. Berusaha melupakan masalahnya, melupakan dimana sekarang Arsen. Bukannya ia malupakan Arsen, ia hanya tak ingin larut dalam masalah ini.

Rindu? Jelas. Tapi ia lelah jika harus terus menahan rindu.

"Hellooo haii kawannn kuu" heboh Caca saat memasuki kamar Alenna yang sudah ada Meli dan Bila disana,

"Mana titipan gue?" tagih Meli pada Caca,

"Nih niih gue bagiin semua titipan kalian. Inces akan membagikan semua makanan ini pada rakyatnya",

"Cihh amitt amit gue jadi rakyat lo, yang ada menderita hidup gue" protes Bila tak trima,

"Iya iya sans ae lu, elahh".

Keadaan menjadi ramai dan heboh saat mereka menyetel drama yang membuat jantung mereka seolah ingin keluar dari tempatnya. Teriakan dan kehebohan terdengar, untung saja Ara sedang pergi beberapa saat keluar kota.

"Ehh anjirr ya Tuhan kuuu, ciptaan mu benar-benar ya Tuhaaannn",

"Astagaa cowok gue ganteng bangett saolohhh!",

Protective Devil || Completed✓Where stories live. Discover now