8-Target

4.9K 223 1
                                    

"Satu malam untuk berfikir. Kamu jauhi dia, atau dia jauh dari kamu secara paksa" kalimat yang sempat papanya selipkan malam tadi sebelum ia tidur berhasil membuatnya terjaga sepanjang malam.

Ia rindu seseorang sekarang. Alenna.

°°°

Dengan keberanian penuh Arsen sudah mengambil keputusan untuk tetap menjaga Alenna. Gadis itu miliknya

Kini Arsen sudah berada tepat didepan rumah Alenna. Tak lama Alenna keluar dari rumah yang dominan berwarna putih tersebut.

Tanpa basa-basi apapun Arsen menyuruh Alenna masuk dan yang disuruh hanya patuh. Tak ada pembicaraan selama perjalanan.

Saat turunpun Arsen hanya menggandeng Alenna sampai kelasnya. Alenna merasa ada yang tidak beres dengan Arsen.

===
Arsen

Arsenn
Lo baik?

Iya gue baik

Ohh oke
Jangan diem terus

Seketika Alenna kerasa bodoh karena sudah mengirimkan pesan tersebut.

"Alenna lo gilaa mampuss" gerutu Alenna tak jelas.

Lo kangen gue?

Ihh enggak
Ge-er

Hahaha iyaa iya
Jangan lupa pulang sama gue

Iyaa

===

Entah kenapa Alenna merasa lebih tenang setelah memastikan Arsen baik-baik saja. Ahh Alenna mulai gila.

Semua pelajaran hari ini Alenna terima dengan baik. Tak ada yang akan ia lewatkan sejengkalpun penjelasan guru, walaupun rasa bosan dan penat terus menghampirinya.

°°°

"Alenna lo kantin nggak?" ajak Caca,

"Enggak ahh bentar lagi masuk",

"Katanya guru sejarah lagi nggak masuk, lumayan loh lebih lama di kantinn. Ikut nggak?",

"Ayokk" suara Meli dan Bila terdengar bersautan di telinga Alenna,

"Beneran?",

"Iya, lo mau ikut?" tawar Bila lagi,

"Enggak gue mau jalan-jalan",

"Kebiasaan. Yaudah kita kantin dulu, kalo lo nyariin kita di kantin",

"Yapss" Alenna langsung pergi begitu saja dari hadapan teman-temannya untuk berjalan-jalan mengelilingi sekolah.

Kebiasaan barunya jika guru yang mengajar kosong adalah berjalan santai mengelilingi sekolah. Berjalan perlahan dan sesekali mengendap agar guru yang mengajar di kelas lain tak melihatnya.

Tepat di lorong kelas 12 ia melihat sosok yang belum lama kemarin sempat ia lihat. Ini hanya halusinasinya? Atau memang orang itu masih hidup? Atau itu arwah yang menggentayanginya?.

Banyak pertanyaan yang kini datang mengelilingi otaknya. Matanya diam pada satu titik yaitu seseorang yang tengah berdiri membelakanginya dengan pakaian hitam putih, yaa seperti Shivi. Badan Alenna diam membeku, terasa keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya.

"Ka..ka Shi...Shivi?" gumam Alenna dengan ragu.

Sosok itu membalikkan badan ke arah Alenna dengan rambut panjang yang agak menutupi wajahnya. Alenna yang ketakutan segera memundurkan langkahnya diikuti dengan langkah sosok didepannya yang terus maju.

Protective Devil || Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang