KEPUTUSAN YANG BERAT

ابدأ من البداية
                                    

Ketika Aku sedang duduk di atas motorku. Aku melihat kak Angelina berjalan perlahan keluar dari sekolah.

"Hei kak." Kataku sambil tersenyum. Lalu kak Angelina tersenyum kecil.

"Kak Michelle mana kak?" tanyaku.

"Hmm, masih di dalem, aku disuruh duluan katanya." Kata kak Angelina.

"Oh, ya udah ayuk." Kataku.

"Iya." Kata kak Angelina. Kemudian kak Angelina naik ke atas motorku.

***

Aku bersandar di sofa ruang tamu di rumah kak Angelina. Aku menghela nafas. Jalanan cukup macet ketika Aku mengantarkan kak Angelina pulang. Lalu Aku mengetukkan jariku di lututku.

Aku berpikir kenapa kak Angelina terlihat agak murung? Apakah kak Angelina sedang sedih? Kemudian datanglah kak Angelina mengambilkan membawakan segelas ice tea dan meletakkan di meja ruang tamu ini.

"Diminum Stev." Kata kak Angelina sambil duduk di sebelahku.

"Iya kak, nanti aja." Kataku.

Kak Angelina terdiam sejenak seperti ada sesuatu yang ingin disampaikan.

"Hmm, mama kemana kak?" tanyaku.

"Oh? Hmm, lagi istirahat di kamarnya." Kata kak Angelina.

"Oh." Kataku. "Gimana ujiannya kak? Bisa?"

"Bisa Stev." Kata kak Angelina.

"Oh, baguslah." Kataku.

"Stev?"

"Ya kak?"

"Kakak mau nyampein sesuatu ke kamu." Kata kak Angelina sambil menghela nafas.

"Hmm, iya?" kataku.

"Sebenarnya kakak ngga enak kalau harus menyampaikan hal ini." kata kak Angelina.

"Hmm, kenapa kak?" kataku.

"Bentar lagi kakak lulus sekolah." Kata kak Angelina.

"Hmm, iya kak..." kataku.

"Mama pengen supaya kakak sekolah penerbangan." Kata kak Angelina.

Aku terdiam sejenak ketika mendengar hal itu.

"Dan kakak belum tahu mau sekolah di dalam kota atau di luar kota." Kata kak Angelina.

"Hmm, iiya? Terus?" kataku dengan perlahan.

Lalu kak Angelina menghela nafas dan sedikit meneteskan air matanya.

"Kak?" kataku.

"Kayaknya kita ngga bisa melanjutkan hubungan kita Stev." Kata kak Angelina pelan.

Aku terkejut mendengar ucapan kak Angelina itu. Dan terdiam, bingung harus berkata apa.

"Sorry Stev.. bukan kakak ngga sayang sama kamu." Kata kak Angelina.

"Aaa, tapi kak? Kenapa? Kan kita masih bisa komunikasi kayak waktu kakak liburan ke Jogja, Jakarta dan Surabaya?" kataku.

"Hmm, berat Stev kalau harus menjalin hubungan jarak jauh." Kata kak Angelina.

"Tapi?" kataku.

"Kakak juga ngga pengen membatasi pergaulan kamu sama temen-temen kamu." Kata kak Angelina.

"Tapi aku beneran sayang sama kakak." Kataku.

"Iya Stev, kakak juga. Tapi memang ini keputusan berat Stev, kakak harus bisa bikin mama seneng dan bangga juga." Kata kak Angelina.

Lalu Aku menghela nafas dan memegang dahiku. Kemudian kak Angelina menggandeng tanganku dan bersandar kepadaku.

"Maafin kakak Stev.." kata kak Angelina ketika sudah menyandarkan dirinya di pundakku.

Aku terdiam dan merasa sedih.

"Kita masih bisa berteman Stev." Kata kak Angelina dengan nada yang berat dan sedih.

"Iya sih kak." Kataku pelan.

"Maafin kakak ya Stev." Kata kak Angelina. "Semoga 'hubungan' kita ngga berakhir hanya sampai disini aja, kakak seneng bisa kenal kamu."

"Hmm." kataku.

"Sekali lagi maafin kakak Stev, makasih banyak buat selama ini, kamu dah baik ke kakak." Kata kak Angelina.

Lalu Aku menghela nafasku.

"Iya kak, sama-sama." Kataku.

"Kita masih bisa jalin komunikasi kok Stev." Kata kak Angelina.

"Iya sih kak, tapi, ya..." kataku sambil menghela nafas.

"Ya kalau memang kita berjodoh, mungkin suatu saat kita bisa ketemu lagi." kata kak Angelina.

"Hmm, iya kak, semoga aja." Kataku.

"Makasih ya Stev, kakak sayang sama kamu." Kata kak Angelina.

"Iya kak." Kataku.

Kami saling menyandarkan diri ketika kak Angelina membuat keputusan itu. Sangat berat buatku untuk menerima keputusan dari kak Angelina. Bahkan ketika hubunganku dengan kak Angelina terasa begitu dekat. Tapi malah harus seperti itu. Semoga saja, suatu saat Aku bisa bertemu lagi dengan kak Angelina di lain kesempatan. Semoga.

*** 

SELINGKUHAN KAKAK KELAS 2حيث تعيش القصص. اكتشف الآن