01 - Segelas Chapuchino Ice

127 7 1
                                    



"Mita! Lu engga pingsan didalam kamar mandikan?!" Aku yang sedang memakai maskara hampir saja mencolok mataku sendiri saat mendengar suara teriakan Bela yang sangat menggelegar dari luar kamar.

"Mitaa??!!!"

Astagfirullah. Ucapku menyebut dalam hati saat lagi-lagi Bela berteriak dari luar kamar.

Akupun dengan cepat mengoleskan maskara pada bulu mataku yang sudah lentik agar terlihat semakin lentik. Tidak lupa juga aku mengoleskan lip cream warna merah favorit ku yang tak boleh terlewatkan sama sekali sebagai penutup makeupku pagi ini.

Setelah memastikan kembali pakaian dan makeup ku terlihat perfect di pantulan cermin, lantas aku segera berjalan keluar kamar agar Bela tidak kembali berteriak dan mengganggu penghuni apartement di sebelah kanan dan kiri kami.

"Mit-"

"Good Morning Bela" Sapaku saat Bela sepertinya ingin meneriakan kembali namaku seperti pagi-pagi yang lalu sejak aku menumpang di apartemen miliknya.

Jika kalian berfikir aku adalah anak perantauan. Sayangnya pemikiran kalian salah untuk hal itu. Sebenarnya aku ini asli lahir di jakarta, hanya saja saat ini kedua orang tua ku tengah berada di kota surabaya untuk mengurus beberapa hal, sedangkan aku dan kedua kakak laki-laki ku yang sudah berkeluarga lebih memilih menetap di kota kelahiran kami ini.

Untuk Bela. Dia ini teman kuliah ku dulu dan Bela adalah anak perantauan. Lahir dan tinggal di Palembang,namun setelah lulus sekolah menengah atas, Bela memberanikan diri untuk ikut dan tinggal bersama keluarga pamannya di jakarta sekalian berkuliah.

"Mita, Mita. Kamu itu kapan sih bisa bangun pagi sendiri tanpa harus diteriak-teriakin terus?" Aku hanya menggangkat bahuku acuh berjalan melewatinya menuju meja makan yang sudah tersaji beberapa lauk masakan Bela.

"Engga sopan kamu ya sama yang lebih tua?! Rasain nih!" Aku merasakan panas bercampur perih dikuping sebelah kananku yang ternyata disebab kan oleh Bela yang menjewarnya cukup kuat.

"Awww! Yaampun. Oke oke Aku minta maaf. Lepasin dong ini Mba, sakit tau" Bujuk ku merapatkan kedua telapak di depan dada memhon pada Bela agar melepaskan jewerannya sekarang juga, karena demi apapun ini sungguh terasa sangat menyakitkan.

Akhirnya aku menghela nafas lega saat Bela melepaskan jewerannya dari telingaku yang kini pasti sudah berubah memerah karena efek jewerannya tadi.

"Yaudah cepetan sarapan. Aku mau berangkat duluan. Bos udah telepon terus dari tadi" aku hanya membalasnya dengan gumaman saja karena saat ini mulutku sudah penuh dengan nasi yang baru saja ku masukan kedalamnya.

"Tutup pintunya yang benar ya. Aku berangkat. Wassalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Hati-hati dijalan" Balas ku sebelum Bela benar-benar menghilng di balik pintu apartemen.

Aku yang sedang asik menikmati sarapan sambil melihat postingan orang-orang di instagram pun hampir saja tersedak saat melihat sebuah instastory yang baru saja muncul di beranda ku. Instastory dari akun bernama 'AliW.P', dengan cepat ku arahkan ibu jariku untuk menekan Instastory akun tersebut dan langsung memunculkan sebuah foto secangkir kopi yang dibuat dengan kontras hitam-putih.

Tanpa menunggu lama aku langsung menekan tombol komentar,mengetikan 'Selamat Pagi Mamas Ganteng' dengan emotikon flyfull kiss dan setelahnya kutekan menu kirim agar kata-kataku itu masuk kedalam DM sang pemilik akun.

"Duh Mas, jadi engga sabar ketemu langsung nanti siang" Ucap ku sambil tersenyum melihat salah satu foto seorang laki-laki yang tengah tersenyum menatap kamera di akun AliW.A.

FALL IN LOVE WITH YOU (SUDAH TERBIT DI GUEPEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang