Pilihan [Kagami x Reader]

982 91 21
                                    

Apa kamu percaya jika kamu harus mengorbankan sesuatu jika menginginkan sesuatu?

Kagami percaya itu, karena setiap kali ia menginginkan sesuatu, ia harus mengorbankan miliknya dulu. Seperti ingin menjadi terbaik di Jepang, ia harus mengorbankan sebagian waktu luangnya untuk latihan habis-habisan atau ketika ia ingin lulus ujian, maka ia mengorbankan latihannya demi belajar. Seperti itu seperti siklus tidak berhenti untuknya.

Namun kali ini masalahnya berbeda, ini bukan lagi keinginan menggebu seorang remaja yang harus ia penuhi dan kegiatan remajanya yang harus ia korbankan. Kali ini masalahnya jauh lebih rumit untuknya.

Di hadapannya kini sudah ada sang ayah dan juga Alex, berbicara secara kekeluargaan untuk pertama kalinya dalam hidup Kagami. Mereka bukan sedang ingin melakukan makan malam, tapi membicarakan sesuatu tentang masa depan anggota termuda di meja itu.

"Ini impianmu, kan?" Suara Alex sebenarnya biasa saja, pelan dan tidak ada nada intimidasi sama sekali. Namun entah mengapa suara Alex terdengar seperti malaikat maut di telinga Kagami, malaikat yang memintanya untu mengakui semua dosanya saat itu juga.

Tatapan Kagami tertuju pada kertas berisi tawaran menjadi pemain basket profesional untuk salah satu tim di Amerika Serikat, mereka bahkan memberikan hak spesial padanya karena berdarah campuran. Ini seperti cita-cita yang sebentar lagi akan terwujud hanya dengan satu anggukan membenarkan.

"Pergilah, Taiga. Ayah yakin teman-temanmu tidak akan membiarkan kau menolak cita-cita terbesarmu," Ayah Kagami tak salah, mana ada teman yang ingin menghalangi temannya sendiri. ia bahkan terlalu yakin jika teman-temannya malah mendukung ia untuk pergi ke Amerika dan menjalani mimpinya sebagai kenyataan.

Tapi seperti perumpaan yang selalu Kagami percayai selama sembilan belas tahun hidupnya, ia harus mengorbankan sesuatu jika menginginkan sesuatu. Kali ini, ia harus mengorbankan semua hal yang berhubungan dengan Jepang dan memulai lembaran baru di Amerika. Teman, tempat untuk pulang, kenangan dan juga ... cinta. Kagami harus mengorbankan semuanya tanpa terkecuali.

Alex menghela napas dan cukup memecahkan atmosfir penuh ketegangan di antara mereka, "Kurasa kau memang masih perlu waktu sebelum memutuskan semuanya," Perkataan Alex membuat Ayah Kagami menatap anak semata wayangnya, "banyak hal yang harus kau selesaikan sebelum menerima tawaran itu, bukan? Kurasa mereka bisa menunggu jawabanmu seminggu lagi."

Kagami lantas menatap ke arah Alex dengan tatapan terkejut, "Sesingkat itu?"

"Tentu saja, kau pikir klub basket terkenal seperti mereka hanya memilikimu sebagai kandidat?" Alex memijat pangkal hidungnya kesal, "mereka mungkin punya beribu kandidat, Taiga, dan akan lebih memihak pada siapa yang menghubungi mereka lebih cepat."

Tak bisa dimungkiri jika Alex ada benarnya, klub ini pasti memiliki banyak kandidat anggota, sedangkan dirinya hanya direkrut oleh satu klub. Ia baru sadar pikirannya sedangkal ini, tentu saja sebutan Bakagami bukan hanya sebagai lelucon tapi juga fakta yang mungkin tak akan pernah ia setujui di luar kepala.

"Berpikirlah baik-baik, Nak," Sang ayah memegang bahunya.

=~=~=~=~=

"Makanlah, Taiga, dagingnya akan hangus kalau kau hanya menatapnya," Seruan [Name] membuat Kagami tersadar dari lamunannya. Ia mengangkat daging yakiniku dari pemanggang dengan sumpitnya dan langsung meletakkannya pada mangkuk nasi.

Hari ini Kagami mengundang teman-temannya untuk berkumpul di salah satu restoran yakiniku kesukaan mereka di Tokyo. Beberapa senior sekolah menengah atasnya juga ikut meramaikan, mereka makan di dalam satu ruangan besar yang telah Kagami pesan untuk mereka.

Kuroko No Basuke Chara x Reader (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang