All Those Misunderstandings [Husband!Aomine x Wife!Reader]

736 60 13
                                    

Halo, Mahouka balik lagi setelah tiga bulan berkutat dengan plot ini—lagi.

Pokoknya, ya, begitulah. Hehe.

Warnings seperti biasa~

Enjoy~!

×××

Kota Tokyo terlihat ramai seperti biasa. Jalanan padat, tetapi tidak tersendat. Orang-orang yang berlalu-lalang sibuk dengan dunia mereka masing-masing, masa bodoh dengan keadaan sekitar. Tipikal kota besar dengan banyak penduduk.

[Name] tengah duduk di sebuah kafe, ia melamun sembari memandang ke luar jendela. Tangannya yang berada di atas meja memegang jus yang sebelumnya telah ia pesan, tidak lupa juga sebuah kudapan manis sebagai pelengkap. Menunggu hingga ia tidak tahu lagi harus melakukan apa.

Janji bertemunya pukul dua belas siang, tetapi jam yang berada di sudut lain kafe sudah menunjukkan pukul satu lewat empat puluh lima menit, dan orang yang ditunggunya belum jua menampakkan pangkal hidung. Tidak enak hati menanyakan keberadaan, [Name] masih setia di tempatnya.

Akiko dan Tatsuya lama juga, ya, batinnya sembari menyeruput jus yang sudah tidak dingin lagi, ia ingin menambah kudapan—mengingat kalau dirinya sudah terlalu lama di kafe, tetapi perutnya sedari kemarin tidak dapat diajak kompromi. Mual dan tidak nyaman hingga menatap makanan pun terasa seperti berada di neraka.

Beberapa hari belakangan pun—termasuk hari ini, kepalanya sering sakit. Tidak seperti biasanya.

Jujur saja, [Name] bukanlah orang yang mudah terserang penyakit. Memiliki orangtua yang berkutat pada bidang kesehatan—sang ibu adalah mantan perawat dan ayahnya seorang dokter, membuat ia paham betul bagaimana cara menjaga tubuh dari berbagai serangan penyakit, dan punya cara ampuh untuk mengatasinya. Namun, kali ini berbeda, tidak ada satu pun cara yang berhasil mengatasi hal yang mengganggunya.

Karena tidak mengerti apa yang terjadi dan ia sudah mencoba berbagai hal untuk mengatasinya, [Name] memeriksakan diri ke rumah sakit kemarin. Tidak lupa ia menghubungi sahabat baiknya—Akiko, dan bercerita tentang keanehan yang tengah ia alami.

Suami Akiko, Tatsuya, menawarkan diri untuk menemani juga mengambilkan hasil lab [Name] karena tahu perempuan itu adalah putri semata wayang dokter senior di rumah sakit tempatnya bekerja. [Name] juga setuju, karena tidak enak hati jika sang ayah tahu ia melakukan pemeriksaan dan membuat pria itu khawatir.

Tepat ketika jarum panjang jam di atas kafe menyentuh angka sebelas, pintu kafe terbuka dan menampakkan Akiko bersama Tatsuya berjalan menuju ke meja [Name].

"Maaf terlambat!" serunya dengan tubuh sedikit membungkuk, "di luar sangat padat dan aku harus menjemput Tatsuya dulu."

Bibir [Name] mengembangkan senyum, "Tidak apa-apa," balasnya sambil mengibas tangan pelan. Kemudian pasangan suami istri itu duduk di hadapan [Name].

"Apa kamu sudah melakukan apa yang kuminta?" Tanya Akiko, "harusnya kamu melakukan itu dulu sebelum periksa."

[Name] memperbaiki duduknya, "Sudah kulakukan, kok," ucapnya santai. Tetapi selanjutnya, ia menatap Tatsuya yang baru saja mengucapkan pesanannya pada pelayan, "Bagaimana, Tatsuya-kun?"

"Bisa-bisanya kamu bilang sudah melakukannya dan malah bertanya hasilnya pada Tatsuya!" Protes Akiko sambil menilik tajam ke arah [Name].

Helaan napas dikeluarkan [Name], "Aku sudah melakukan tes dengan test pack, tapi karena Daiki berangkat agak siang, aku harus memastikan dia pergi dulu lalu membersihkan rumah," jelas [Name], "saat aku ingin mengeceknya kembali, ternyata sudah jam sebelas, makanya aku langsung keluar tanpa melihat hasilnya."

Kuroko No Basuke Chara x Reader (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang