Psychopath Boy 25 - Meet Up

76.2K 6.6K 652
                                    

PLISS, VOTE-NYA DITINGGAL YA GUYS🌟🌟🌟🌟🌟

Happy Reading

*****

Kila memakai seragam kerjanya beberapa saat lalu. Entah kenapa, hari ini ia sangat bersemangat sekali bekerja. Apa karena ia akan menerima gaji hari ini.

"Omo, kau terlihat semangat sekali, Kila-ah." Goda Taena, sambil menyenggol bahu Kila.

"Ah, kentara sekali ya? emm, Entah kenapa aku merasa sangat bahagia sekali. Mungkin karena aku akan menerima gaji ya." Kila tersenyum lebar sambil memejamkan mata.

"Dasar, gajimu akan hilang begitu saja, jika kau tak segera melayani pembeli disana." Ucap Taena.

Kila yang tersadar pun mengalihkan pandanganya pada wanita cantik yang sedang melambai padanya.

Kila tergopoh-gopoh menghampiri pembeli itu.

"Saya pesan, Americcano dingin satu." Ucap wanita itu lembut, sembari tersenyum. Sungguh Kila terpana melihat wanita cantik nan elegan diwaktu bersamaan.

Kila mengangguk sopan sebelum pergi membuatkan pesananya.

Kila kembali mnghampiri wanita itu, beberapa saat dengan membawa satu cangkir Ammericcano dingin.

"Ah, terima kasih."

Kila mengucapkan kata 'sama-sama' sambil tersenyum manis.

"Jangkaman!" Panggil wanita itu saat Kila hendak berbalik. (Tunggu sebentar)

"Ne?" (iya?)

"Bisakah kau menemaniku disini, aku sendirian disini. tenang saja aku akan menjelaskan pada boss mu nanti." Ucap wanita itu.

Kila tersenyum kikuk, ia merasa tak enak hati jika harus menolak permintaan wanita cantik ini. Jadi Kila putuskan menerima permintaan itu, dan duduk didepan wanita itu.

"Siapa namamu?" Tanya wanita itu.

"Kila, Kila Park."

"Kau berasal dari mana, terdengar cukup asing untuk nama korea biasanya."

"Itu, aku dari indonesia. Ibuku orang sana, dan ayahku asli Korea." Kila sedikit sedih mengingat sang ayah yang sudah tiada, tapi sebisa mungkin ia bersikap biasa.

"Ah, begitu." Wanita itu menganggug mengerti.

"Sedangkan anda sendiri."

"Namaku NaHye, Kim Nahye."

"Ah, anda terlihat sangat cantik sekali nyonya." puji Kila, sungguh-sungguh.

"Ah jinja? Kau pintar bercanda juga ya Kila." Nahye tertawa pelan setelahnya.

"Ah, tidak. Anda memang sangat cantik, dan muda."

"Kau bercada, bahkan umurku sudah kepala empat, dari mana bisa dikatakan muda." Lagi-lagi Nahye tertawa.

Kila membulatkan matanya, berkepala empat? Apakah ini hanya gurauan? Bahkan Nyonya Nahye terlihat seperti baru berusia kepala dua.

"Kau tau, Kila. Aku bahkan sudah memiliki anak yang mungkin lebih tua sedikit diatasmu."

"Nyonya, kau tak bercanda bukan?" Kila masih tak percaya dibuatnya.

"Untuk apa aku bercanda. Mungkin lain kali kita bisa bertemu, aku akan mengenalkanmu dengan anak laki-laki ku jika kau tak percaya. Dan, mungkin saja kalian berjodoh. Aku suka sekali melihatmu Kila." Ucap Nahye jujur.

"Ah, ten-tentu." Ucap Kila agak canggung, merasa tak sopan mengangap orang yang sudah seusia ibunya, malah ia anggap hanya berusia beberapa tahun diatasnya.

Psychopath Boy - KTH [END] ~BOOK 1~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang