Bagian 12

2.2K 273 25
                                    



WARNING

Beberapa konten mengandung kekerasan, kata-kata kasar, and rate 18+

DI MOHON BAGI READER'S YANG MASIH DI BAWAH UMUR UNTUK MENEKAN TOMBOL BACK!

NOT FOR CHILD

Mr. Typo berkeliaran



Yunho membantu ayahnya duduk di sofa single dengan pelan, kesehatan tuan jung memang memburuk dua tahun terakhir. Beliau terkena serangan jantung ringan dan stroke pada bagian kaki sebelah kiri sehingga menyulitkan beliau saat bergerak ataupun berjalan.

Nyonya jung mendudukan dirinya di sofa dekat dengan tuan jung sedangkan yunho sendiri memilih duduk di sebelah jaejoong walaupun masih ada beberapa jarak di antara mereka.

Kecanggungan terjadi beberapa saat karena belum ada yang memulai berbicara.

"Ekhemm oemma dan appa ada perlu apa kemari? " tanya yunho sopan.

"Apa kami sudah tidak boleh menengok anak kami sendiri? " sengit nyonya jung.

"Bukan begitu oemma "

"Kau lihat yeoboo, mentang-mentang sudah ada yang lebih muda dariku dia mau menyingkir kan aku!  Dia sudah tidak sayang lagi padaku yeoboo huhuhuuu " nyonya jung mengadu pada suaminya dan menghapus air mata buaya nya dengan sapu tangan mewah di tanganya.

"Appa istrimu berulah lagi appa, tolong diamkan dia! " yunho jengah dengan sifat ibunya yang sedikit agak lebay itu.

"Istriku ini ibu kandungmu jika kau lupa" jawab tuan jung kalem.

"Maaf aku lupa jika mempunyai ibu seperti itu! " jawab yunho asal yang membuahkan pekikan kesal dari ibunya.

"YAKKK! "

jaejoong terlonjak kaget saat mendengar seorang nyonya besar berteriak keras layaknya manusia hutan, biasanya seorang nyonya besar akan bersikap seperti seorang putri bangsawan pada umumnya namun kali ini benar-benar di luar dugaanya.

Satu kata untuk nyonya jung dari jaejoong "daebakk! "

Bukan hanya jaejoong saja yang terlonjak yunho, tuan jung, bahkan bibi jang hampir saja menumpahkan teh yang akan di sajikan kala mendengar suara maha dasyat ala jung taehee.

"Kalian berdua kenapa suka sekali membulyku huwweee! Bibi jang aku sudah tidak tahan lagi, suami dan putra-putraku suka sekali membuly ku. Mereka selalu bersekutu  mengroyokku aku tidak punya sekutu untuk membalas mereka bibi" tangis nyonya jung nelangsa, hidup di keluarga jung dengan hanya  di kelilingi namja saja membuat nyonya jung terkadang merasa sangat kesepian, maka dari itu nyonya jung gencar menjodohkan putra pertama nya ini agar dirinya segera mendapatkan se orang cucu yang lucu untuk melepas kesepiannya dan terutama bisa segera mendapatkan sekutu untuk balik membuly para namja jung yang sering menindasnya ini.Dan memang karena  ada suatu hal lainya, yang mengharuskan yunho untuk segera menikah.

"Nee yang sabar nyonya! " bibi jang hanya mengelus punggung majikanya, bibi jang segera menyingkir dari sana dari pada harus menjadi korban ke absurd an nyonya besarnya.

Bukan salahku ( END ✔) Where stories live. Discover now