Bagian 33

1.1K 43 6
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya
Happy reading

Pagi ini Sarah telah bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

Pakaian seragam yang dikenakannya sudah rapi.

Wajahnya pun sudah sedikit ia polesi bedak.

Dandananya terlihat sangat natural. Begitu anggun.

"Ayok berangkat Sarah" ajak Azka dari dalam mobil.

Sarah pun langsung naik ke dalam mobil yang Azka kendarai.

Di sepanjang perjalanan Sarah tetap diam.

Bibirnya bungkam. Matanya memandang pemandangan diluar jalanan.

15 menit telah berlalu.

Sarah sudah sampai pada pintu gerbang sekolah.

Tepat saat Sarah keluar dari mobilnya Aditya tiba-tiba saja memberhentikan motornya di samping mobilnya Azka.

Aditya juga baru saja sampai ke sekolah dengan mengendarai motornya.

Azka pun lalu membuka kaca mobilnya.

"Hai bang" sapa Aditya sambil tersenyum.

"Hai Dit" sapa balik Azka.

"Lama ga main ke rumah, kemana aja nih" ucap Azka.

Azka berpura-pura untuk tidak tau tentang putusnya hubungan Sarah dan Aditya.

Ekspresi wajah Aditya langsung berubah ketika mendengar ucapan Azka.

Apa yang harus Aditya jawab.

Tidakkah Sarah menceritakan semua kejadian yang telah terjadi antara dirinya pada Azka.

"Emm...lagi sibuk bang" jawabnya gugup.

Sarah masih tetap berdiri disamping mobil abangnya.

Aditya sempat melirik Sarah.

Aditya sempat berpikir, kenapa hubungannya dengan Sarah bisa berakhir tragis seperti ini.

"Hubungan kalian lagi baik-baik aja kan?".

Deg

Tiba-tiba saja Azka mempertanyakan keharmonisan hubungan Sarah dan Aditya.

Apalagi yang akan Aditya jawab. Kebohongan lagikah?.

Aditya mulai bingung, ia resah. Apa yang harus ia jelaskan tentang kenyataan pahit bahwa hubungannya dengan Sarah telah berakhir.

Berbeda dengan Aditya justru Sarah masih saja menampilkan ekspresi datar.

Sarah mencoba tak perduli. Biarkan saja Aditya yang berbicara. Lalu menjelaskannya pada abangnya.

"Emm...anu bang" Aditya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Itu bang, alhamdulillah kita masih baik" jawab Aditya sedikit gugup.

"Ohh syukurlah" Azka tersenyum tipis.

Azka berusaha bersikap biasa, walaupun dalam hatinya ia tak rela jika sang adik satu-satunya disakiti oleh Aditya.

"Oke baiklah abang pergi dulu" pamit Azka pada Sarah dan Aditya.

"Eh Sarah ayok naik".

Sarah tersentak kaget.

Tiba-tiba Aditya mengajak Sarah naik ke motornya.

Azka sedang memundurkan mobilnya dan mulai memutar balikkan arah mobilnya.

Sarah kikuk. Apa yang harus ia lakukan.

MY HANDSOME TEACHER is My BOYFRIEND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang