Bagian 21

1.7K 43 1
                                    

Jangan lupa vote dan comment
Happy reading

Hari ini cuaca terlihat begitu cerah. Matahari telah menampakkan dirinya.

Seorang gadis sedang berjalan gontai melewati koridor kelas.

Wajahnya begitu berseri. Terlihat pancaran kebahagiaan disetiap sudut wajahnya.

Sambil bersenandung ria dan menebar senyum disepanjang jalan.

“Hai Sar” sapa seorang perempuan dengan memakai seragam yang sama.

“Hai juga” sapa balik Sarah masih dengan senyum yang mengembang disudut bibirnya.

“Kelihatannya lo lagi happy banget Sar” tebak Kania.

Mereka berdua akhirnya berjalan bersama menuju kelasnya.

“Hmm...sok tau banget lo Kan” kata Sarah dengan nada renyah.

“Hahaa...siapa tau kan bakat gue jadi peramal” tak kalah juga Kania menimpali ucapan Sarah.

“Lo bakat jadi peramal? Hello, lo itu bakatnya jadi tukang gosip keles” kata Sarah sambil terkekeh.

“Enak aja, mana ada bakat jadi tukang gosip yang ada malah nambah dosa kali Sar”.

“Ya kan emang itu bakat lo Kan”.

“Ishhh...bakat unfaedah itu mah, ga perlu dikembangin takut nambah dosa”.

“Hahaa desraigh”.

“Eh lagi ada apa sih kok wajah lo ceria banget Sar, cerita dong”.

Mereka kemudian berjalan berbelok ke arah selatan menuju kearah tangga yang menghubungkan dengan kelasnya.

“Kepo lo Kan” ucap Sarah datar.

“Elahh ke temen sendiri juga ayo Sar” bujuk Kania.

“Ya udah ntar gue ceritain di kelas aja deh” ujar Sarah.

“Oke”.

Kemudian mereka berdua mulai menaiki anak tangga bersama.

Belum sampai di ujung tangga tiba-tiba handphone Sarah bergetar menandakkan ada notifikasi chat masuk.

Drtt drrtt

Sarah berhenti dari langkahnya sedangkan Kania hanya diam sambil memperhatikkan Sarah.

Lalu Sarah merogoh saku roknya untuk mengambil handphonenya.

“Siapa?” tanya Kania.

“Arlan” jawab Sarah santai.

“Tumben?”.

“Ngga tau” kata Sarah cuek.

“Ngomong apa emang”.

“Katanya disuruh ketemuan di taman sekolah sekarang”.

“Hah?, 5 menit lagi aja masuk masa mau ketemuan sekarang Arlan dodol emang”.

“Ngga tau lah si Arlan”.

“Terus lo mau nemuin dia sekarang”.

“Ntah” kata Sarah sambil mengedikkan bahu.

“Tanyain aja dulu ada urusan apa gitu” Saran Kania pada Sarah.

“Oke bentar” Sarah mulai mengetikkan chat untuk dikirimkan pada Arlan.

“Emang lo masih kontakan sama Arlan, Sar?”.

“Udah lama ngga”.

“Terus kenapa tiba-tiba Arlan pengin ketemu lo” kata Kania dengan penuh penasaran.

MY HANDSOME TEACHER is My BOYFRIEND (END)Where stories live. Discover now