Bagian 27

1.5K 46 2
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya
Happy reading

"Makasih ya Ar" ucap Sarah dengan sedikit senyum.

"Buat?" Arlan menautkan kedua alisnya.

"Semuanya" kata Sarah.

"Iya, santai aja Sar" balas Arlan.

"Oh iya yuk kita pulang udah malam juga ntar lo dicariin orang tua lo lagi" sambungnya.

"Orangtua? Nyariin? Hah, Arlan lo ga tau orangtua gue itu sibuk banget untuk di rumah pun jarang" batin Sarah.

"Sarah, kok diem" kata Arlan seraya menepuk bahu Sarah.

"Eh, ayok" jawab Sarah kaget.

Mereka berdua pun bersiap untuk pulang.

Arlan akan mengantarkan Sarah pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Setelahnya Arlan baru pulang ke rumahnya sendiri.

***

"Makasih Arlan" ucap Sarah dengan menampilkan senyumnya.

"Iya Sar, selow aja, hmm ya udah gue pulang ya" pamit Arlan pada Sarah.

"Ga mau mampir dulu?" kata Sarah menawari.

"Ga usah gue langsung pulang aja , mungkin kapan-kapan" jawab Arlan.

"Oh ya udah gue pulang, bye Sarah" sambungnya.

"Hati-hati di jalan Ar".

"Pasti bosquh" balas Arlan sambil terkekeh.

Perlahan motor Arlan keluar dari halaman rumah Sarah.

Kemudian Sarah mulai memasuki rumahnya.

Saat kakinya hendak dilangkahkan seseorang memanggil namanya.

"Sarah" teriaknya.

"Loh" Sarah terlihat kaget dengan kedatangan Aditya yang secara tiba-tiba.

Aditya mulai melangkahkan kakinya mendekati Sarah. Sedangkan Sarah masih mematung berdiri di depan pintu rumah.

"Apa-apaan kamu Sarah" ucap Aditya dengan nada tinggi.

Sarah terlihat cengo. Kenapa tidak, Aditya yang baru saja datang tiba-tiba membentaknya.

"Ada hubungan apa kamu dengan Arlan Sarah?" Aditya menatap Sarah tajam.

Keadaan sekitar begitu hening membuat suasana menjadi tegang.

"Jawab kakak!" bentak Aditya pada Sarah.

"Sahabat" ucap Sarah datar.

Sarah tak mampu menatap Aditya yang sedang emosi seperti ini. Sarah hanya bisa menunduk.

Dirinya terlalu takut Aditya akan membencinya, membuatnya kecewa.

"Hhhh Sahabat?, sahabat seperti apa yang jalan bareng sampe malam begini, apalagi cuma berduaan, berdua Sarah" Aditya meluapkan emosinya.

Sarah diam, matanya mulai berkaca-kaca. Ucapan yang dilontarkan Aditya seakan-akan seperti menuduhnya.

"Terserah kak" Sarah mulai lelah menghadapi semua masalah ini. Sekarang dirinya hanya pasrah.

"Jelasin dulu Sarah?" pinta Aditya dengan tegas.

"Untuk apa?" kata Sarah.

"Kakak pengin tau yang sebenarnya".

"Emang sekarang kamu siapanya aku?".

"Sarah! Ini kakak, kekasih kamu, sadar Sarah".

"Aku udah sadar kak, sepertinya kakak lupa kalo sekarang kita udah putus".

MY HANDSOME TEACHER is My BOYFRIEND (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ