Bagian 14

1.6K 44 1
                                    

Jangan lupa vote dan comment
Happy reading

Bel pulang berbunyi.

Akhirnya pelajaran hari ini berakhir. Semua siswa berhamburan keluar kelas, termasuk Sarah.

Setelah ini Sarah harus pulang dengan mengendarai angkutan umum.

Ini adalah hal yang sangat jarang sekali Sarah lakukan.

Biasanya Sarah akan pulang bersama Aditya. Tapi karena ada urusan lain yang membuat Aditya tidak bisa pulang bersama Sarah, terpaksa Sarah pulang sendiri.

Sarah mulai melangkahkan kakinya keluar kelas. Teman-temannya sudah pulang terlebih dahulu meninggalkan Sarah sendirian.

“Sarah” terdengar teriakan seseorang memanggil namanya. Orang tersebut tampak berlari menghampiri Sarah.

Ternyata orang yang memanggil Sarah adalah Arlan.

“Lo mau pulang?” tanya Arlan pada Sarah.

“Iya gue mau pulang” jawab Sarah datar.

“Pulang sama siapa?” tanya Arlan lagi.

“Gue pulang sendiri” jawab Sarah dengan nada dingin.

“Mau gue antar”.

“Ngga usah Ar, gue pulang sendiri aja” tolak Sarah.

“Lo beneran mau pulang sendiri?”.

“Iya Ar”.

“Ya udah deh gue duluan Sar” kata Arlan sambil berlalu pergi meninggalkan Sarah yang masih berdiri ditempat.

Sarah melanjutkan langkah kakinya menuju halte sekolah. Disana tempat para siswa untuk menunggu angkutan umum lewat.

Sarah sudah sampai di halte. Bangku halte terlihat penuh dengan para siswa yang sedang duduk sambil menunggu bus atau angkutan umum lewat.

Terpaksa Sarah tetap berdiri mematung sambil melihat jalanan di depannya.

Membutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu bus atau angkutan umum datang. Sarah harus sabar. Kakinya yang sudah terlalu lama berdiri juga merasakan pegal.

Tak sengaja Sarah melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit. Seperti ada pisau yang menyayat ulu hatinya.

Terlihat diseberang jalan Aditya sedang memboncengkan seorang perempuan yang Sarah sendiri juga tidak tahu siapa perempuan itu.

Perempuan itu terlihat cantik. Masih muda, seumuranlah dengan Aditya.

Awalnya Sarah mengira itu hanya sekedar teman Aditya karena Sarah tidak pernah melarang Aditya untuk bergaul dengan siapapun bahkan dengan perempuan sekaligus.

Tapi Sarah rasa kok ada yang berbeda. Apa yah, oh iya kenapa tangan perempuan itu melingkar indah diperut Aditya. Terlihat begitu mesra seperti pasangan kekasih.

Kemudian motor tersebut melaju dengan kecepatan tinggi ntah kemana arahnya.

“Lo tega kak” gumam Sarah lirih.

Dengan sekuat hati Sarah menahan airmatanya yang akan menetes. Sarah harus kuat. Sarah tidak boleh menjadi perempuan yang lemah.

Apakah yang dibilang Aditya inikah urusan pentingnya. Memboncengkan cewe lain dengan mesra dan mengabaikan kekasihnya sendiri.

Sarah sangat kecewa dengan hal ini. Sarah kecewa dengan Aditya.
Apakah perempuan itu selingkuhan Aditya?, jika iya berarti Aditya mengkhianati cinta Sarah. Ini sungguh memuakkan.

MY HANDSOME TEACHER is My BOYFRIEND (END)Where stories live. Discover now