Bagian 17

1.6K 47 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca dan comment setelah membaca
Happy reading

Sarah terus berlari melewati koridor kelas yang mulai ramai oleh para siswa.

Sekuat mungkin Sarah berusaha menahan airmatanya yang hampir keluar.

Bertemu dengan Aditya malah membuat moodnya hancur apalagi kata-kata Aditya yang berhasil melukai perasaan Sarah.

“SARAH” teriak seorang dari arah belakang.

Sarah langsung memberhentikkan langkahnya. Otaknya mulai berpikir. Berusaha mengenali suara yang telah memanggilnya.

Langkah orang yang memanggil Sarah semakin dekat dengan Sarah. Ya, Arlan cowo yang masih mencintai Sarah dalam diam.

“Lo kenapa Sar?” tanyanya pada Sarah. Arlan sudah berada di depan Sarah.

“Gapapa Ar” jawab Sarah sesantai mungkin.

“Kok kayaknya buru-buru banget sampai gue lihat tadi lo lari-lari gitu”.

“Oh, gue lupa belum ngerjain tugas” ucap Sarah bohong.

“Apa ada masalah yang lo sembunyiin dari gue” tanya Arlan dengan sebelah alis yang terangkat.

“Mmm...eng..engga kok Ar” jawab Sarah dengan seulas senyum yang dipaksakan.

“Oh gitu, lo ga lagi bohongkan?” tanya Arlan dengan tatapan tajam ke arah Sarah.

“Ngga Ar, ya udah deh gue duluan ya”.

Kemudian Sarah berlalu pergi meninggalkan Arlan sendiri. Langkah Sarah terlihat begitu cepat. Dari tempat Arlan berdiri Arlan masih memperhatikan langkah Sarah dari belakang. Punggung Sarah lama-kelamaan tidak terlihat lagi.

“Gue tahu lo lagi ada masalah sama Aditya Sar” batin Arlan.

Tak berselang lama bel sekolah berbunyi.

Tett tettt

Semua siswa langsung masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Pelajaran hari ini akan segera dimulai. Begitu juga dengan Arlan. Laki-laki dengan postur tubuh yang tegap itu mulai berjalan menuju kelasnya.

***

“Lo ga ke kantin Sar” tanya Rina teman semeja Sarah.

“Ngga Rin, gue lagi males” jawab Sarah dengan lemas.

“Lo kenapa Sar? Sakit? Kok lo lemas banget gitu sih”.

“Ngga” kata Sarah singkat.

“Lo beneran gapapa kan Sar?” tanya Rina dengan tatapan intimidasi.

“Iya gue gapapa Rina, udah sana kalo lo mau ke kantin ya ke kantin aja Rin” ucap Sarah dengan mendorong pelan tubuh Rina.

“Ya udah deh gue duluan ke kantin ya” kata Rina kemudian berlalu pergi.

“Hm”.

Suasana kelas begitu tenang. Semua penghuninya sedang memanjakkan perutnya di kantin.

Terkecuali Sarah yang sedang duduk dengan manis di dalam kelas yang begitu sepi.

Pikiran Sarah tiba-tiba saja teringat dengan masalah tadi pagi yang terjadi antara dirinya dan Aditya.

Seperti ada yang berubah dengan Aditya. Sikap dan sifatnya sangatlah berbeda.

“Baiklah, gue akan luruskan semua permasalahan ini” gumam Sarah lirih.

Lalu Sarah dengan tergesa-gesa mulai melangkahkan kakinya ntah kemana. Kakinya terus berjalan dengan langkah panjang.

MY HANDSOME TEACHER is My BOYFRIEND (END)Where stories live. Discover now