Bagian 1

5.8K 172 2
                                    

Jangan lupa vote dan comment.
Happy reading☺

Cahaya sinar matahari menembus dinding kacaku, sehingga aku pun terbangun karena silau dari pancaran cahayanya. Perlahan aku pun mulai membuka mataku.

Sesekali mengerjapkan mataku yang masih terasa berat untuk ku buka sambil menunggu nyawaku terkumpul semua. Aku pun menggeliat mencoba merentangkan tanganku yang terasa pegal.

Oh ya kenalin namaku Sarah Jasmin, sekarang aku sekolah di sekolahan swasta SMK Bhakti Mulia kelas XII jurusan TKJ (Teknologi Komputer Jaringan).

Aku anak kedua sekaligus anak bungsu dari keluargaku. Aku mempunyai seorang saudara dia kakakku, cowo usianya hanya terpaut 3 tahun.

Kakakku sekarang kuliah jurusan Manajemen Bisnis dan papaku seorang dosen di fakultas Pertanian. Sedangkan mama, dia selalu sibuk mengurus butik kesayangannya.

Kulirik jam yang ada diatas nakas samping ranjangku. Aku yang masih merem melek mencoba memperjelas penglihatanku dan....

"Oh my god, gue kesiangan" ucapku panik.

Jam yang ada diatas nakas sudah menunjukkan pukul 06:45, itu artinya 15 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup dan aku disini baru bangun tidur belum bersiap-siap sama sekali.

Tiba-tiba handphoneku bergetar. Ku ambil benda pipih itu dan tertera jelas dilayar kaca handphoneku nama kekasihku, Aditya.

Aditya Adrian kekasihku selama 2 tahun ini. Seseorang yang selama 2 tahun ini setia mendampingiku mengisi hari-hariku yang sepi menjadi berwarna. Umurku dan umurnya terpaut 2 tahun dan tentunya aku lebih muda darinya.

Kekasihku itu sekarang bekerja di sekolahanku sebagai guru matematika. Hebatkan?.

Kekasihku berprofesi sebagai guru muda yang jenius karena dia berhasil lulus sarjana di tahun ketiga kuliahnya sebagai lulusan terbaik di universitasnya.

Segera ku angkat telfon darinya. Terdengar suara dari seberang sana. Suara yang sudah sangat ku kenal.

"Hallo".

"Ya hallo kak" balasku.

"Udah berangkat?" tanyanya.

"Belum kak" jawabku jujur.

"Kenapa belum?" tanyanya lagi.

"Jangan bilang kalau kesiangan" tebaknya.

"Hehe...emang iya kak" kataku sambil nyengir kuda.

"Sekarang mandi siap-siap terus jangan lupa sarapannya" suruhnya dengan tegas.

"Hm, siap bos" kataku dengan tegas juga.

Tut tutt

Sambungan telepon terputus.

Aku pun segera menyibakkan selimut yang membungkus hangat tubuhku dan aku mulai melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Selesai mandi aku mulai bersiap-siap.

Ku sisir rambut panjangku dan ku biarkan tergerai. Kemudian ku poleskan sedikit bedak di pipiku dan lipglos yang tipis. Semuanya terlihat natural.

"Perfect" kataku lirih kearah cermin yang ada dihadapanku.

Setelah selesai berdandan ku ambil tas yang ada diatas meja belajarku dan ku langkahkan kakiku keluar kamar untuk pergi ke sekolah.

****

"Aduhh..udah di tutup lagi pintu gerbangnya" gerutuku.

Sesampainya di sekolah ternyata pintu gerbang sudah di tutup dan tidak ada siswa lagi yang berada di luar pintu gerbang kecuali aku sendiri.

"Pak bukain pintunya dong" teriakku pada pak satpam penjaga pintu gerbang.

Pak satpam itu kemudian keluar dari pos satpamnya dan berjalan kearahku.

"Haduh neng, atuh ga boleh, ini kan sudah aturan sekolah, dan kenapa neng bisa telat? Inikan sudah jam 07:15 neng, neng telat 15 menit" cerocos pak satpam panjang lebar.

"Pak please..." ucapku memohon dengan memasang muka melasku.

Pak satpam itu hanya diam dan sesekali melihat kearah ku. Tampaknya pak satpam itu sedang berpikir dan bingung.

"Ya sudah neng boleh masuk" kata pak satpam itu tiba-tiba.

"Makasih pak, bapak baik deh" pujiku sambil menyunggingkan senyuman yang lebar.

"Tapi neng harus lari 10 putaran" kata pak satpam itu seketika.

Deg

"Anjirrr bapak mah" kataku emosi.

"Pujian gue tadi yang bilang kalo 'bapak baik' ga jadi, gue tarik kembali, bye" tambahku sambil melangkah pergi.

Aku pun mulai memasuki halaman sekolah. Suasana sekolah saat ini begitu sunyi, hening dan tenang karena para siswa sudah masuk ke kelas masing-masing.

Aku terus berjalan menuju lapangan sekolah. Lalu ku taruh terlebih dahulu tasku dipinggiran lapangan. Setelah itu baru aku mulai melaksanakan hukuman itu.

Lari, yah aku mulai berlari mengelilingi lapangan.

Suasana hari ini sangat panas.  Rasanya cahaya matahari sudah siap untuk membakar kulitku ini. Aku pun berhenti sejenak dari aktifitasku.

Ku usap keringat yang sudah mulai bercucuran dari pelipisku.
Setelah itu ku ikat rambut panjangku yang tergerai dengan karet yang ada disaku bajuku.

8 putaran sudah ku lalui dengan baik tapi diputaran ke 9 kepalaku mulai terasa pusing, perutku juga mulai sakit dan pandanganku mulai mengabur. Ku pegangi kepalaku yang semakin lama semakin berat dengan sambil sedikit berlari.

Tiba-tiba saja pandanganku gelap dan samar-samar ku dengar seseorang sedang memanggil namaku.

"Sarahh" ya, itu suara yang sangat ku kenal dan.

Brukk

Aku terjatuh. Setelahnya aku tak tau apa yang terjadi. Semuanya gelap yang kurasakan adalah ada seseorang yang sedang menopang tubuhku agar tubuhku tidak terjatuh kebawah.

Tbc

MY HANDSOME TEACHER is My BOYFRIEND (END)Where stories live. Discover now