Epilog

40 4 0
                                    

Kembali pada waktu Aldorf meratakan istana Sorsam.

Siva yang kebetulan keluar dari istana, untuk membeli beberapa barang kebutuhannya. Saat pulang, Siva melihat Aldorf yang sedang menghancurkan istananya membuatnya terkejut, dia sudah tidak peduli pada belanjaannya yang berceceran. Setelah Aldorf pergi, Siva segera mencari kakaknya yang berada di dalam istana tadi.

Siva segera berlari mendekatinya, saat dia melihat sosok kakaknya ditimpa batu besar. Batu besar itu menimpa seluruh badan Sazkia kecuali kepala. Siva berusaha mengangkat batu besar itu, tetapi tidak bisa.

Siva memilih untuk berteriak, "Tolong! Tolong!" Tidak ada yang merespon teriakannya, dia memilih mencoba mengangkat batu itu lagi.

Sazkia menatap Siva dengan lemah. "Siva. Tidak usah menolongku. Waktuku memang sudah dekat. Sepertinya memang sudah saatnya aku menyusul orang tua kita."

Akhirnya cairan bening keluar dari mata Siva. Kaki Siva sudah tidak sanggup menahan berat badannya, membuatnya terduduk. "Tidak, Kak. Jangan tinggalkan aku. Jangan, Kak."

"Sentuh wajahku, Va. Aku ingin kamu menyentuhku terakhir kalinya."

Siva menuruti permintaan kakaknya. Air matanya mengalir semakin deras, tidak ingin berhenti.

"Jaga Seri baik-baik. Jangan lagi melakukan kesalahan yang membuatmu kehilangan orang tersayangmu lagi." Sazkia perlahan menutup matanya dengan cairan bening yang mengalir.

Siva menepuk pipi Sazkia berkali-kali. Tidak ada respon apa pun dari Sazkia. Siva memberanikan diri untuk mendekatkan jarinya ke hidung Sazkia. Tidak ada udara yang keluar masuk. Sazkia sudah tidak ada.

Awan hitam mulai menutupi langit, seakan mengerti perasaan sedih Siva. Air mata Siva terus mengalir, dia tidak lagi memerdulikan sekitarnya.

Siva memilih meninggalkan mayat kakaknya di sana. Dia berjalan gontai untuk mencari adiknya. Baru saja melangkah beberapa langkah, Siva terduduk. Dia tidak ingin melihat mayat lagi, dia tidak ingin.

"Aku akan membunuh orang yang membuat kekacauan ini!" teriak Siva.

BRUAK!

Suara petir terdengar. Suara itu terdengar seperti mendukung keinginan Siva.

Siva merasakan kehadiran seseorang, membuatnya membalikkan badan. Dia melihat sosok berdiri memakai baju serba hitam, tidak kehilangan mukanya karena tertutup tudung. Itu sosok iblis dari kerajaan Leblo.

"Ada apa sosok Leblo datang ke sini?"

"Saya datang ke sini untuk menuruti permintaan seseorang yang memiliki niat yang sangat kuat. Apakah kamu mau ikut bersamaku ke Leblo? Aku akan membantumu untuk mewujudkan keinginanmu itu." Sosok itu menjulurkan tangannya.

Seharusnya Siva menolaknya karena jika berurusan dengan Leblo dia tidak bisa mundur lagi. Namun, tidak tahu kenapa tangannya justru memegang tangan sosok itu. Sedetik kemudian mereka hilang dari tanah kerajaan Sorsam. Mereka menyusun rencana yang bisa berakibat fatal pada Lebis.

***

Hahai~

Aku sudah upload epilog. Hoho.

Nah, penasaran kan sama sequelnya XD. Vote yang banyak, siapa tahu aku baik, langsung aku upload besok sequelnya XD

7 Des 2018

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 11, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lebis : DivorcioWhere stories live. Discover now