#18: Be at Loggerheads

1.4K 191 90
                                    

Eomma?

Alis Hyerim terangkat sebelah. Ia memandang anak gadis di hadapannya dengan bingung, terlebih ketika mendapati ia menangis. "Ya Tuhan, kau kenapa? Kenapa menangis?" tanyanya panik.

Jineun mengusap air matanya, lalu mencoba tersenyum pada wanita yang sangat mirip dengan ibunya. "Tidak apa-apa. Wajahmu... mirip dengan—ah, tidak jadi."

"Eh?" Hyerin duduk di samping Jineun, mengabaikan Kimsoo yang masih menyantap es krim, "aku seperti mengenal wajahmu."

"Benarkah? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Hyerim menjentikkan jari. "Aku ingat! Kau... putrinya Tuan Seokjin yang bermata biru itu, kan? Mata kalian sama."

"Oh? Bagaimana kau tahu?"

Hyerim tersenyum lembut, membuat dada Jineun lagi-lagi berdesir. Eomma, aku seperti merasakan kehadiranmu di sini.

"Aku pernah bertemu ayahmu beberapa kali. Dia orang yang baik, bagaimana kabarnya?"

"Appa baru sembuh," lirihnya.

Dahi Hyerim mengerut. "Dia sakit?"

Jineun mengangguk. "Hanya sakit biasa. Eum..." Ia menggantung perkataannya. "Boleh kita berteman?"

"Hm? Berteman?" tanya kaget.

Jineun mengangguk. "Aku Kim Jineun." Ia mengulurkan tangan.

Hyerim membalas uluran tangannya. "Aku Jung Hyerim. Usiamu masih 15 tahun, ya?"

Jineun mengangguk.

"Apa kau tidak malu berteman denganku? Usiaku sudah 27 tahun."

"Untuk apa malu? Eonni orang yang baik, kok."

Hyerim tersenyum, ia membelai rambut Jineun dengan lembut. "Ya ampun. Putrinya Tuan Kim ini benar-benar imut dan menggemaskan, ya."

🖤

Seokjin tidak mengerti kenapa anaknya senyum-senyum sendiri habis pulang dari taman. Habis dapat hadiah kah? Tapi dari siapa?

Daripada penasaran, mending tanya saja. "Sayang, kenapa senyum-senyum sendiri, sih? Habis dilamar Yoonji, ya?" tanyanya asal.

Jineun menoleh dengan cepat, ia meletakkan remote TV di atas meja. "Tidak. Ish, pertanyaan macam apa itu?"

Sang ayah terkekeh. "Habisnya kau mencurigakan, sih. Siapa tahu kan Yoonji melamarmu."

"Appa." Jineun merengek.

Seokjin tertawa puas. "Lalu, apa yang membuat my princess tersenyum sendiri seperti itu, hm?"

"Eum... tidak ada!"

Jineun tersenyum lebar, lalu berdiri dan pergi dari hadapan Seokjin. Membuat sang ayah geleng-geleng kepala.

Seokjin meraih remote yang diletakkan di meja, mengganti channel lalu menontonnya dengan nikmat sambil memakan camilan.

"OPPA! ADA TELEPON!"

Seokjin tersedak, ia terbatuk beberapa kali akibat suara Hanna yang menggelegar di ruangan.

"OPPA!" Dia teriak lagi.

Seokjin berdesis. "IYA-IYA!"

Laki-laki bermata biru itu berlari kecil menghampiri adik bungsunya yang kini tengah memegang gagang telepon.

"Dari siapa?"

"Namjoon Oppa."

Seokjin mengambil alih gagang telepon tersebut dan mendekatkan ke telinga, sedangkan Hanna sudah berlalu dari sana. "Halo, Namjoon-ah. Ada apa?"

INDIGO 2 : I Can See "You"•KsjWhere stories live. Discover now