#8: Trapped in a Haunted House

2.8K 339 111
                                    

[Setelah sekian lama akhirnya vivi bisa bikin 5k+ word dalam satu chapter :'']

🎃🎃🎃🎃🎃🎃

"Kau bisa tunggu di sini dulu, aku ingin memanggil ibuku."

Jineun mengangguk, ia duduk di sofa ruang tamu di kediaman keluarga Lee. Banyak foto-foto di sana, baik yang terpajang di dinding atau di atas meja.

Otaknya memerintah untuk menjelajah satu per satu foto keluarga Lee. Bibir tipis gadis itu tersenyum.

"Kakaknya Yoonji terlihat cantik, kenapa adiknya seperti itu, ya?" Jineun terkikik sendiri setelah melihat foto keluarga Lee yang masih lengkap.

Jineun meletakkan kembali figura itu pada tempatnya, kemudian memerhatikan foto Yoonji yang hanya berdua dengan sang kakak.
Jineun dapat menyimpulkan, pasti Yoonji sangat menyayangi kakaknya.

"Itu Lee Soojung, kakaknya Yoonji

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Itu Lee Soojung, kakaknya Yoonji."

Jineun membalikkan badannya terkejut saat mendengar suara di belakangnya.

"M-maaf, Ahjumma. Aku lancang melihat-lihat foto ini," ujar Jineun takut.

Seorang ibu di depannya tersenyum. "Tidak apa-apa. Ayo duduk dulu, kita minum dan makan cookies bersama."

Nyonya Lee mengait lengan Jineun, dan menuntunnya untuk duduk.

"Ahjumma—"

"Ayo diminum dulu."

Jineun tersenyum canggung kemudian mengambil segelas jus jeruk yang sudah disediakan lantas meminumnya dengan pelan.

"Yoonji sedang apa?" Jineun bertanya setelah meminum.

"Sedang ganti baju, apa kau ingin mengobrol dengannya?"

Jineun langsung menggeleng cepat. "Tidak. Aku hanya bertanya saja."

Jineun melihat wanita di depannya terkekeh pelan, membuat pipinya memerah malu. "Apa ayahmu sedang bekerja?"

"Iya. Dia akan pulang malam, jika Ahjumma keberatan dengan keberadaanku di sini, aku akan pulang sebentar lagi." Jineun merasa tak enak.

"Kenapa begitu? Tetaplah di sini, mau menginap juga tidak apa-apa."

"E-eh." Jineun terkejut sambil menggelengkan kepala. "Aku tidak akan menginap, kok."

Mendengar kalimat gugup dari Jineun, Nyonya Lee tertawa. "Sudah-sudah, jangan dianggap serius. Ahjumma hanya bercanda, Sayang. Ayo di minum lagi."


Pegal.

Itulah yang Seokjin rasakan setelah duduk di kursi berjam-jam lamanya. Hari ini, ia menuntaskan segala meeting yang tertunda.

Sekarang, ruang rapat benar-benar sepi, hanya ada Seokjin yang masih meregangkan otot di kursi direktur.

Ah, aku malas pulang.

INDIGO 2 : I Can See "You"•KsjWhere stories live. Discover now