#12: Confused

2.2K 271 62
                                    

"Selamat pagi, Cantik!"

Jineun merotasikan bola matanya malas ketika teman satu-satunya; Lee Yoonji, mulai bertingkah aneh pagi ini.

"Hari ini cuek sekali, sih? Belum sarapan, ya?"

"Sok tahu!"

"Kalau begitu, mau makan bersamaku? Ibuku memasak nasi goreng, lho."

Jineun melirik kotak bekal yang dikeluarkan Yoonji dari tasnya. Ketika tutup tempat makan itu dibuka, baunya cukup membuat Jineun tergiur.

Bahkan murid yang sudah datang dapat mencium aroma yang berasal dari nasi goreng buatan ibu Yoonji.

"Aroma apa ini?" tanya salah satu murid lelaki yang sedang mengumpul di depan kelas.

"Yoonji, apa kau yang membawa makanan dengan aroma selezat ini?"

Yoonji menatap nasi goreng di tangannya kemudian mengangguki pertanyaan salah satu temannya. "Kalian mau?"

"Bolehkah?"

"Tentu saja boleh."

Murid yang baru datang itu segera ke meja Yoonji, salah satu dari lima teman Yoonji yang sudah datang mengambil sendok yang disodorkan kemudian memasukkan ke dalam mulut.

"Astaga! Ini enak sekali, sungguh! Nasi goreng buatan ibuku tidak seenak ini!" pekiknya heboh dengan mulut penuh hingga beberapa nasi berhamburan keluar dari mulutnya.

Yoonji tertawa ringan sambil menatap temannya yang sedang mengantri mencoba makanan yang dibawa.

"Setiap makanan yang dibawa olehmu memiliki rasa yang khas, Yoonji-ya. Aku suka!" Murid perempuan menggebu-gebu mengucapkannya.

"Terima kasih. Kalau kalian mau, habiskan saja."

"Benarkah? Wah! Kau baik sekali. Terima kasih, ya!"

Murid lelaki yang terkenal lumayan bandel di kelas membawa lari tempat makan berisi nasi goreng milik Yoonji dan langsung mendapatkan protesan dari semuanya. Bahkan mereka kejar-kejaran seperti anak kecil demi nasi goreng.

Yoonji tertawa, ia menolehkan kepalanya, namun mendapat tatapan tajam dari gadis cantik itu. "Kenapa?"

Jineun memalingkan wajah dan mendengus sebal, membuat Yoonji tak mengerti. "Kau kenapa?"

"Jahat! Kau menawariku nasi goreng itu tapi kau malah memberinya ke mereka! Aku juga mau!"

Salah lagi kan gue.

Yoonji berusaha sabar menghadapi situasi ini. "Ku kira kau tidak mau. Ya sudah, kutawarkan mereka, deh. Maaf, ya? Nanti pulang sekolah main ke rumahku saja, ibuku akan memasak nasi goreng yang banyak."

Mata Jineun berbinar cerah. "Benarkah? Kau tidak bohong, kan?"

"Iya." Yoonji tersenyum meyakinkan.

Gadis bermarga Kim di sampingnya tersenyum senang. Sejak kedatangan Yoonji, dirinya tak lagi kesepian dan tidak pernah makan di kantin lagi karena lelaki itu selalu membawa bekalnya dari rumah.

Jineun memaklumi Yoonji yang setiap hari membawa bekal, bukan karena temannya seperti anak kecil atau bagaimana. Menurut informasi yang ia lihat di google, orang muslim tidak boleh mengonsumsi makanan yang mengandung minyak babi. Dan Jineun tahu semua makanan di kantin tidak dibolehkan untuk dikonsumsi Yoonji.

"Yoonji, kalau makanannya kau beri pada mereka, lalu nanti kau makan apa?"

Yoonji berpikir sejenak. "Aku membawa roti. Tenang saja."

INDIGO 2 : I Can See "You"•KsjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang