#11: Unexpected Spirits

2.2K 280 69
                                    

Kemaren vivi ngasih tebakan siapa sebenernya sosok itu. Ada yang jawab Seohwa, ada yang jawab Eunji. Nah jawabannya bisa diliat di bawah. Yang jawabannya bener komen dan tag di kalimat itu yaw :g

































Seorang remaja lelaki turun dari sebuah taksi yang mengantarnya pulang. Setelah membayar sesuai argo, ia turun dan bergegas membuka pintu satu lagi; tempat di mana Jineun tidak sadarkan diri.

Lee Yoonji semakin panik saat menyadari wajah temannya bertambah pucat. Sembari menggendong Jineun, ia menekan bel di depan gerbang dengan susah payah.

"Ahjussi, cepet bukain pintunya," gumam Yoonji.

Ia menunduk, menatap wajah Jineun yang pucat pasi. Sedikit mengguncangkan tubuh Jineun agar lekas tersadar.

Suara derit pintu gerbang terdengar nyaring, Yoonji mendongak dan tersenyum lega melihat Seokjin.

"Ahjussi, tolong."

Seokjin mengambil alih tubuh anaknya dan memandang khawatir. "Apa yang terjadi pada anakku?"

Yoonji mengembuskan napas panik. "Ahjussi harus cepat memanggil dokter. Nanti setelah semua sudah tenang, aku akan menceritakannya."

Setelah memanggil dokter dan mengetahui keadaan putrinya, Seokjin langsung memberondong Yoonji dengan beberapa pertanyaan. Bukannya ia tak paham dengan situasi sekarang, hanya saja ia hanya ingin tahu lebih jelasnya dari saksi, bukan dari penglihatannya.

"Ahjussi masih mengingat Jo Hyunra, kan?"

Seokjin mengangguk santai. "Dia meninggal?" tebak Seokjin.

Kini giliran Yoonji yang mengangguk. "Ternyata Ahjussi sudah tahu. Jadi begini, saat di sekolah Jineun terus merasa ketakutan. Ia takut kematian Hyunra ada sangkut pautnya dengan Ahjussi. Dan pada saat di pemakaman, aku dan Jineun mendengar bisikan."

Seokjin mencerna perkataan Yoonji baik-baik. Ia memejamkan mata dan melihat apa yang terjadi.

'Satu tikus sudah mati, kini tersisa dua tikus lagi yang harua dibasmi. Hahahaha!'

Seokjin membuka matanya secara tiba-tiba sambil mengatur napas. Bukan karena takut, melainkan terkejut mendengar suara yang amat dikenalinya.

"Ada apa?"

Seokjin menatap remaja di depannya lekat. "Sepertinya aku harus turun tangan untuk masalah ini, Yoonji."

"Memangnya kenapa?"

"Karena dia benar-benar murka dengan kelakuan mereka bertiga yang sudah mencelakai Jineun."

Yoonji masih tidak mengerti. "Memangnya dia siapa?"

"Dia adalah...."

"APPA!"

Teriakan Jineun membuat kaki Seokjin berlari menuju kamar anaknya. Diikuti oleh Yoonji.

"Ada apa, Nak?"

Ia duduk di pinggiran tempat tidur sang anak dengan panik, kemudian matanya turun ke sebuah buku. Ia menggambar lagi.

"Hiks, Appa. Bagaimana ini?" Sang anak merengek.

Seokjin memerhatikan gambar yang dibuat anaknya dengan saksama. Matanya menerawang jauh untuk melihat suatu kejadian tragis yang dilukis anaknya.

Dua orang gadis mati secara mengenaskan, kepala salah satunya putus akibat baling-baling kipas dan yang satu lagi tertindih lemari pakaian yang terbuat dari besi.

INDIGO 2 : I Can See "You"•KsjWhere stories live. Discover now