part8

46.5K 1.5K 30
                                    

Holla holla hallo....
Next next next hehehe

Happy reading guys...




BRUK... BRAK...
Aruna terlonjak kaget sampai bokongnya menabrak meja rias, Begitupun sisirnya yang jatuh mengenaskan, dia menatap nyalang kearah peria yang tengah santai diatas tempat tidurnya sambil memejmkan matanya. Aruna menarik nafas sambil mengepalkan tangannya karna kesal, kaget, gemas, marah menjadi satu. Kenapa peria itu ada dikamarnya? Sejak kapan? .

"KYAAA... LOE! LOE SEJAK KAPAN DISINI HAH? KENAPA MASUK KAMAR GUE SEMBARANGAN! MAU MESUM YA LOE" teriak aruna

Daniel diam tidak menyahut, membuat aruna menghampiri peria itu dengan langkah lebar dan nafas tak beraturan karna saking kesalnya, apa sih maunya peria ini, tidak cukupkah perkataannya dua hari yang lalu tentang bersikaplah seperti kita tidak pernah saling mengenal. Rasanya aruna ingin menjmbak rambut daniel Sampe botak karna peria itu masih tidak menyahut.

Dengan sekuat tenaga aruna menarik jaket bomber daniel tapi memang namanya kekuatan aruna tidak sebanding dengan berat badan daniel jadilah aruna gagal menarik peria itu
Tapi hebatnya aruna, dia tidak pantang menyerah
"daniel pablo senavier, keluar dari kamar gue! Bangun bangsaaat..." teriak aruna kesal sedangkan yang ditarik malah senyum senyum gak jelas menatap gadis diatasnya
"sumpah gue ben- Arrrgh... " sebelum kata kata itu keluar daniel lebih dulu menarik tangan aruna dan mengganti posisi mereka, yang awalnya Daniel dibawah aruna di atas kini malah kebalikannya aruna dibawah dan daniel diatasnya tengah menatap aruna dengan dingin

"jangan dilanjutin! " balas daniel dingin

"kenapa? Emang faktanya gue ben-"

"anna!" daniel memperingati

"stop panggil gue anna! Anna itu udah mati, gue aruna" desis aruna tajam

Pandangan daniel melembut
"kamu masih tetep anna aku yang dulu, anna yang manja,cerewet,cengeng, suka cer-"

"stop!! Gue gx mau denger apa apalagi dari mulut loe, sekarang lepas! "

Bukannya beranjak daniel malah merebahkan tubuhnya disisi aruna,memeluk gadisnya erat, menelusupkan wajahnya kecerluk leher aruna mencium wangi khas aruna "Maaf, maaf anna" aruna diam matanya memanas, bayang bayang masalalu itu terulang lagi

"buat apa loe minta maaf? Loe emang gak percaya kan sama gue? Terus aja bela dia, bahkan loe sama aja kaya papah daniel, loe gak percaya dan nuduh gue kan? Iya kan?" daniel menggeleng

"maaf waktu itu aku-" aruna mendorong daniel yang tengah mendekapnya erat memberi skat diantara mereka aruna menatap daniel nanar dengan tersenyum sinis

"kalo loe kesini cuma mau denger gue nerima maaf loe, oke gue maafin! Puaskan loe, sekarang pergi! Gue pengen sendiri" aruna membuang pandangannya dari daniel

"maaf, an-"

"dan satu lagi, stop panggil gue anna karna yang boleh panggil gue anna itu cuma dua! Mama dan sean gue, tapi sean juga udah mati semenjak anna mati dalam diri gue" sela aruna dingin, daniel menghembuskan nafas pelan

"iya, aku cuma mau bilang sesuatu sebelum aku pergi "

Aruna diam

"mama tau kamu udah dateng lagi dan nyuruh kamu makan malem bareng dirumah, katanya dia kangen"
Aruna tetap diam, daniel mengecup pelipis aruna sebelum pergi tapi aruna masih diam enggan menatap daniel, daniel pasrah dan pergi dari kamar aruna tapi sebelum keluar dia memandang aruna lagi

"aku harap kamu dateng, mama gak tau kalo kamu berubah dan yang dia tau kamu pergi karna kamu pengen lanjut diprancis bukan karna kejadian itu"

Setelah dipastikan daniel keluar barulah air mata aruna jatuh, dia menangis dalam diam.

Bad Girl And Ice Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang