38

6.1K 205 10
                                    

Di belahan bumi lain Gabriel sedang asik dengan laptopnya dia sekarang lebih cenderung ke pekerjaanya dia sampai lupa waktu.

"Woy...lo kapan liburan sih Briel tujuh tahun lo kaya gini umur lo udah 23 masih aja terjebak masa lalu " tanpa dikira Zigo langsung masuk diikuti abim di belakang.

"Lo pada datang tanpa salam atau apa kaya jailangkung aja " kesal Gabriel.

"deka kemana " tanya gabriel yang tak melihat deka

"Deka lagi fiting baju katanya diakan mau nikah dua bulan lagi sama Felly " ucap Abim gabrielpun hanya manggut manggut.

"Lo mau sampai kapan kek gini Briel apa lo tau orang kaya jelita gimana meski lo nantinya ketemu dan minta maaf dia akan sulit maafin lo ingetkan perkataan Jelita , "sampah yang udah gue buang gak pantes buat gue pungut lagi " ucap Zigo mengingatkan perkataan tajam Jelita.

"Bener kata Zigo siapa tau jelita udah ada yang lain dan dia bahagia dengan yang lain siapa yang nggak mau sama gadis seperti Jelita yang lembut kaya kapas gue aja mau" sahut sombong Abim di akhir ucapanya mendapatkan tatapan tajam Gabriel.

Gabriel mencerna ucapan mereka berdua dengan baik baik juga ada benarnya Jelita tipe orang yang sulit sekali untuk memaafkan apalagi kesalahan Gabriel yang fatal.

"Jika memang dia bahagia dengan yang lain gue rela karena dia pantas cari yang lebih dari gue " lesu Gabriel membayangkan jika Jelita benar dengan yang lain.

"Mendingan lo buka hati deh briel lo coba lihat Yolanda teman kampus lo dulu sampai sekarang masih ngejar ngejar ngarep sama lo ya walaupun yolanda jika di sandingkan dengan jelita beda jauh jelita yang sabar, bijak, tulus, dewasa tapi lo sia siain mendingan Yolanda ya meski...kekanak kanakan , cerewet , manja , alay , tapi dia sepertinya tulus sama lo " usul Abim membayangkan sifat Yolanda yang menjijikan menurutnya.

"Aish...ogah gue kaya gitu " Gabrielpun juga bergidik ngeri.

"Hay...guys" suara Deka juga baru datang.

"Lo udah selesai fitting bajunya " tanya Zigo di angguki Deka.

"Dek menurut lo Felly itu gimana sih kok lo sampai mau sama dia " ucap Zigo lagi dan Deka hanya tertawa.

"Felly dia itu baik , jujur , pinter , tenang dalam nyikapi masalah itu yang paling penting " jawab Deka seenaknya.

"Oh ya...lo di undang gak sama vient companny acara ulang tahun perusahaanya katanya sih minggu depan dia salah satu pembisnis yang sukses siapa saja mau berbisnis denganya dia terkenal dengan orang yang humoris, ramah, baik, dewasa juga katanya pasanganya juga pembisnis sekaligus dokter ternama " lanjut Deka sambil memakan makanan yang di meja Gabriel.

"Do di undang briel , go , bim " tanya kembali Deka.

"Gue kemarin malem dapat undanganya " jawab abim di angguki Zigo.

"Lo briel gak di undang apa, dia tuh mengundang seluruh rekan bisnisnya yang tersebar di belahan dunia semua perasaan" bingung Deka yang sedari tadi diem.

"Gue diundang " singkat Gabriel

"Lo harus datang briel dia itu juga salah satu pemegang saham terbesar perusahaan lo kalau lo nggak datang mungkin dia bisa tersinggung " usul Zigo diangguki yang lain.

"Meski kalau vient companny tidak menanamkan sahamnya di perusahaan lo itu juga tidak akan berpengaruh dan juga tidak akan membuat bangkrut sih, tapi vient companny menanamkan sahamnya di perusahaan lo itu juga bisa menambah maju perusahaan lo semakin di kenal luas " ucap santai Abim ikut nyemil sama dengan Deka.

"Itu nanti terserah kalian gue intinya akan datang ke jerman buat ke acaranya, tunggu tunggu briel jerman kenapa lo nggak cari Jelita kesana bukanya Jelita nenek kakeknya di Jerman" pikir Deka baru nyadar jika Jelita keturunan Jerman juga.

"Bener juga tuh " seru Abim dan Zigo kompak.

"yang dikatakan mereka ada benarnya juga kemungkinan besar jelita ada di jerman" batin Gabriel

"Tapi jika lo nanti ketemu Jelita dan ternyata dia udah sama yang lain lo sebaiknya juga sadar diri dan jangan ganggu hidup dia lagi" ceplos Deka yang sangat menohok hati Gabriel.

"Wah ....Deka omongan lo suka bener suka pas gitu di hati " tambah Abim mengacungkan jempol ke arahnya.

"Sebaiknya lo pergi deh dari ruangan kantor gue bikin sesek tau nggak kalau lo pada dateng kesini " kesal Gabriel yang jengah sikap teman temanya yang suka memojokanya.

"Lo ngusir kita" ucap Abim di angguki yang lain.

"Ia lo pada kan tamu kagak di undang kaya jailangkung " sewot Gabriel.

"Nanti malam ada balapan lo mau ikut kagak " tanya deka diambang pintu.

"ok " santai Gabriel.

Semenjak jauh dari Jelita sifat Gabriel kembali lagi yang urakan suka balapan, clubing sampai dia jadi ceopun sifatnya tak bisa berubah mama dan papanya merasa ibah terhadap Gabriel yang tidak punya semangat.

"Gue bakal temuin lo jel dan kalau bisa lo jadi milik gue lagi meski lo udah ada pengganti gue " monolog Gabriel memandang foto Jelita yang tersenyum bahagia.

Gabriel menghubungi sekertarisnya.

"Ok hubungin vient companny kita akan menghadiri pesta ulang tahun perusahaanya " ucap Gabriel di sambungan telpon.

VOTE & COMEENT

Misterius girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang