6

7.8K 389 5
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatan Jelita ke London untuk mengurus bisnisnya.

" Bi apa Jelita batalin aja keberangkatanya " ragu Jelita duduk di pinggir kasurnya.

"Non inget pekerjaan apapun jika di tunda tidak akan baik lebih baik cepat di selsaikan dari pada mengulur waktu malah makin numpuk entar kerjaanya "nasehat bi Yani.

" Yaudah sekarang non berangkat gih nanti ketinggalan pesawat lagi dan apa non tidak mau memberitahu den Gavin soal keberangkatan non " tanya bi Yani dan Jelita hanya menunduk.

"Tidak bi Jelita sudah tidak punya hubungan apa apa lagi dengan kak Gavin sebaiknya Jelita pergi sekarang, atau Jelita yang ketinggalan pesawat " Jelita berdiri dan menggeret kopernya menaiki mobil dan di antar oleh supir pribadi Jelita.

"Yaudah non hati hati yah " bi Yani memeluk Jelita dan Jelita menyalimi tangan bi Yani.

"Assalamualaikum bi " ucap Jelita masuki mobil.

"Waalaikumsalam non" sahut bi Yani bersebrangan berangkatnya mobil Jelita.

GAVIN pov

Sepulang dari rumah sakit tadi malam ternyata gavin sudah di tunggu oleh arsyam salendra ( syam ) ayah kandung Gavin dan Jelita.

"Dari mana kamu gavin " tanya Syam melihat wajah Gavin yang lusuh karena sehabis menangis.

"Gavin kamu dari mana saja sayang" ucap Kanensi salendra dia adalah ibu tiri Gavin.

"Enggak Gavin cuma kecapean aja " jawab Gavin seadanya kanensi bukanlah sosok ibu tiri yang kejam atau berani menyakiti anaknya.

"Lho bang Gavin kok baru pulang" kaget Aletha yang ingin turun ambil minum , Aletha adalah adik Gavin anak dari nensi dan Syam yang duduk di bangku smp.

"Yaudah aku mau kekamar dulu " Gavin berjalan menaiki tangga melewati Aletha.

Di kamar Gavin mengambil foto dirinya juga Jelita dan mamanya.

"Ma....andai mama tau selama ini Gavin rindu sekali sama mama, Gavin selalu nangis ma tanpa mama di hidup Gavin sampai kapanpun tidak akan ada wanita yang bisa menjadi nomer satu selain mama , Gavin sayang banget sama mama " ucap Gavin pada fotonya.

Tanpa disadari sedari tadi ada yang memperhatikan gerakan Gavin yaitu nensi yang ingin memberikan susu ke kamar Gavin dan di dalam diri Nensi ada rasa bersalah yang bersarang di dirinya selama bertahun tahun.

"Maafin bunda nak " lirih Nensi.

GABRIEL POV

Saat gabriel melewati parkiran motor disana dia tidak melihat motor milik Jelita.

"Dia kemana " gumam Gabriel lalu dia menggelengkan kepalanya acuh.

"Kok nggak ada, lah napa gua jadi cariin dia sih " gerutu Gabriel tanpa di sadari orang orang matanya mencari kedalam kelas Jelita saat melewati kelasnya.

"Hai briel tumben lo berangkat jam segini kagak telat "sapa Abim lalu bertos ria

"Kagak tau lagi pengen aja " jawab Gabriel lalu meletakan tasnya dan kembali menengelamkan wajahny di lipatan tanganya.

Dia juga tidak menyangka mengapa hari ini ia ingin pergi pagi dan ingin bertemu dengan Jelita dan ingin sekali membullynya karena baginya berurusan dengan cewek seperti itu juga seru.

"Selamat pagi anak anak "bu Mery memasuki kelas membuat semua murid tenang.

"Pagi bu "jawab serempak seluruh murid sekelas kecuali Gavin.

Pembelajaran pun usai berlangsung setelah melewatkan tiga jam pelajaran matematika.

"Baik saya akan kasih tugas kalian ini bisa di kerjakan secara kelompok maupun individu dan di kumpulkan pertemuan selanjutnya mengerti " suara tegas bu Mery.

"Mengerti bu " jawab serempak seluruh murid dan bu Mery meninggalkan kelas.

saatnya jam istirahat dimulai
instrupsi bunyi bel sekolah semua murid berhambur keluar kelas.

"Lo kenapa sih dari tadi kaya gelisah gitu " heran Zigo yang melihat kelakuan Gabriel hari ini.

"Bener lo kenapa sih " sahut Deka yang meminum minuman telah di pesanya.

"Kagak, gua mau ketoilet dulu " Gabriel berdiri dari duduknya dan di anggap acuh oleh teman temanya.

Saat ingin berjalan ke toilet tiba tiba dia melihat cewek cupu sekelas jelita

"Eh cupu sini lo " suara instrupsi Gabriel dan cewek itu berjalan mendekat Gabriel dengan ketakutan.

"Ada apa k...ak ko..k ka..ka pang...gil saya " suara gemetar dari cewek itu tak berani mendongakan kepalanya.

"Cewek temen sekelas lo mana " tanya Gabriel tanpa di pahami oleh cewek itu.

"Maaf kak tapi cewek sekelas aku yang mana " ucap lirih cewek cupu itu dia tidak mengerti cewek siapa yang di maksud Gabriel.

"Siapa sih yang kagak punya temen itu" Gabriel berusaha mengingat.

" Jelita kak " jawab cewek itu dan langsung Gabriel menjentikan jarinya.

"Ia..itu yang gua maksud dimana dia sekarang " tanya Gabriel ketus.

"Dia tidak masuk kak hari ini katanya izin seminggu "jawab gadis itu masih nunduk.

"Kemana " tanya Gabriel lagi menyembunyikan kekagetanya.

"Gak tau kak kalau soal kemananya " seru gadis cupu itu dengan takut selama berada di dekat Gabriel karena aura bicara Gabriel jika salah bicara bisa bisa dia yang kena bullynya.

" Udah lo boleh pergi " jawab enteng gabreil dan cewek itu langsung pergi dari hadapan Gabriel.

"Kemana tuh cewek " Gabriel mengacak rambutnya frustasi.

"Aug ah " Gabriel melanjutlan jalanya menuju kamar mandi.

VOTE & COMEENT

karena comeent dari kalian juga sangat penting karena nanti bisa membangun aku jadi lebih baik untuk membuat cerita

vote satu vote itu aja penting karena aku merasa itu cara kalian menunjukan rasa menghargai kalian terhadap ceritaku

Misterius girlWhere stories live. Discover now