28

4.9K 226 1
                                    

flashback

sepulang sekolah gabriel mengantarkan jelita sampai di rumahnya

"thank ya " santai jelita sambil mengarahkan rambut yang acak acakan ke belakang

"udah " tangan gabriel ikut merapikan rambut jelita

"gue masuk dulu lo mau mampir apa langsung " tanya jelita menunjuk masuk ke rumahnya

"ekh..jel tunggu " seru lantang gabriel ketika jelita langsung masuk ke rumahnya

"apa " jelita menautkan alusnya

"lo besok bisa nggak makan malam bareng bonyok gue " lirih gabriel sontak jelita kaget bukan main

"gila apa lo nggak akh...gue belum siap lain kali aja " tolak mentah mentah jelita

"kagak gue kagak gila , lo mau ikut gak kalau nggak juga gak masalah fue gak maksa " suara gabriel pasrah

"tapi...gue takut briel nanti kalau ortu lo kagak suka sama gue gimana " cicit jelita penuh dengan nada ketakutan

"udah lo nggak usah takut ok " gabriel turun dari motornya memegang pundak jelita

"ok gue mau ikut " ucap jelita sambil menghela nafas panjang setelah berfikir

flashback off

ya jelita sekarang sudah siap dengan flat shoes karena emang jelita udah tinggi untuk ukuran cewek jadi dia nggak perlu menggunakan high hills yang ada jalan sama gabriel malah tinggian jelita

dan gaun biru dongker selutut tanpa lengan di tambah salt belt di pinggang berbentuk pita cantik make up tipis juga rambut yang lurus cuma di kasih bando mutiara

"masya allah non , non jelita cantik banget "kagum bi yani karena tak pernah melihat jelita dandan

"ini kamu jel , sumpah kamu malam ini cantik nanti calon ibu mertuamu juga kagum " goda fasya tak kalah kaget dengan tampilan jelita

"udahlah kak bi dan apaan sih kak fasya pakai calon mertua mertua segala " dengus kesal jelita

tin tin..
bunyi klakson kendaaran gabriel

"itu den gabriel udah ada di luar" tunjuk bi yani dan mereka semua keluar

gabriel tak kalah gantengnya juga sangat malahan membuat jelita terpesona juga gabriel yang jarang melihat jelita dandan bisa secantik ini

"udah tatap tatapanya " celetuk fasya membuat keduanya gelagapan

gabriel mengulurkan tanganya agar di gengam jelita dan jelita menerima tangan gabriel , pintu masuk mobil di buka sendiri oleh gabriel

"briel gue takut " ragu gugup jelita

"udah nggak usah takut ok " gabriel memberikan senyuman tulusnya meyakinkan jelita hingga perasaanya sedikit tenang

tak lama gabriel sampai di sebuah restaurant mewah gabriel segera turun dan membukan pintu mobil untuk jelita

"ayo " jelita masih belum membalas uluran gabriel karena rasa takut gugupnya karena tak menjawab uluran tangan jelita , gabriel langsung menarik tanganya untuk di gengam

di meja khusus sudah ada papa mama gabriel

"ma...pa " panggil gabriel dan mama jelita melihat jelita dengan tatapan sinis

"owh...jadi ini pacar kamu rendah banget ya pilihan kamu " sinis mama jelita melihat penampilan jelita yang menurutnya biasa saja

"sabar jelita " batin jelita

"mama apa apaan sih " batin gabriel

"ayo duduk nak " suruh papa gabriel

"saya , ibam belynski papanya gabriel dan ini istri saya tara belynski " perkenalan papa gabriel

"saya jelita om " sopan jelita

"ayo makan anggap saja ini seperti makan malam biasa " suruh papa gabriel dan jelita duduk dekat mama gabriel

"aduh....itu kok gitu sih kalau motong dagingnya " hina mama gabriel tapi jelita memotong makananya dengan benar

"perasaan udah bener deh gue caranya" batin jelita sejujurnya sakit hati

"gabriel apa kaya ini yang kamu cari gak tau aturan banget " sentak mama gabriel

"ma..mama apa apaan sih " tak kalah sewot gabriel

"udah briel nggak masalah mungkin gue yang salah kalau saya salah saya minta maaf tante " lirih jelita sejujurnya air matanya yang di bendung dari tadi sudah tak tahan ingin keluar

"yaudah briel gue mau pulang duluan ya soalnya tadi gue lupa gue masih ada urusan " alibi jelita langsung berdiri dari duduknya

"tunggu " suara mama gabriel menghentikan langkah jelita

"mau kemana , kamukan belum menyelsaikan makananmu sayang ayo " ajak mama gabriel menghampiri jelita dan menuntunya agar duduk kembali

semua orang bingung dengan sikap mama gabriel

jelita masih menundukan kepalanya takut

"maafkan tante ya sayang telah menghina mu tadi tante gak ada niat sama sekali buat nyakitin kamu , kamu maukan memaafkan tante " tulus mama gabriel

"tante ngapain minta maaf emang tante punya salah sama jelita , seharusnya jelita yang minta maaf " jelita memegang punggung tangan tara

"makasih ya sayang tante salut sama sikap dewasa kamu dan ya tante tadi cuma mengetes kesabaran kamu , kalau benar kamu memang sabar buktinya kamu ingin pergi karena tidak ingin orang melihatmu menangis dan jika kamu tidak sabar dan kuat mungkin kamu tadi sudah balas omongan tante juga bentak tante " semua orang kaget dengan omongan tara yang hanya bualan semata tadi

"kamu bisa bisa aja sayang bikin anak orang sedih " ucap papa gabriel langsung memeluk istrinya dari samping

"aish .....mama tadi tau nggak aku rasanya ingin marah saja sama mama" dengus kesal gabriel

"udah udah ayo makan semua dan jelita kamu memang sangat cantik juga cara makan kamu bener kok gak ada yang salah " hibur mama gabriel dan suasana hati jelita sangat bahagia

setelah selesai makan malam semua mengusap mulutnya dengan tisu yg tersedia

"jelita "panggil papa gabriel

"ia om ada apa " gugup jelita

"makasih ya kamu udah mau perhatiin gabriel saat kami sibuk dan sedikit merubah gabriel " ramah papa gabriel menatap jelita penuh harap

"nggak usah makasih om cuma buat hal begini " santun jelita masih canggung

"kamu nggak usah canggung gugup kek gitu jel anggap saja kita ini keluarga kamu " tiba tiba mama gabriel memluk jelita

"makasih tante " ucap terharu jelita

"yah...ada yang di kacangin " dengus kesal gabriel

"kamu panggil mama sama papa aja sama kaya gabriel sayang "suruh lembut mama gabriel

jelita menatap gabriel seolah bertanya ini gimana tapi gabriel hanya mengganguk

"baik tan ekh...ma " kikuk jelita karena masi terasa asing

" yaudah briel kamu anterin jelita pulang gih keburu malam " seru papa gabriel di angguki jelita

"makasih ma , pa makan malamnya asaalamualaikum " pamit jelita

"sama sama cantik , waalaikumsalam"  jawab salam kompak papa mama gabriel

"emang sempurna buat gabriel " gumam tara mama gabriel melihat keduanya keluar dari pintu restaurant

"papa yakin jelita orang yang tepat buat bisa merubah dan membahagiakan gabriel " ucap papa gabriel di angguki mamanya

VOTE & COMEENT

Misterius girlWhere stories live. Discover now