10

7.3K 349 0
                                    

di tengah malam tiba tiba jelit terbangun dan merasa ingin buang air kecil kemudia melangkah pergi ke kamar mandi miliknya

"jam tiga ...lebih baik salat tahajud dulu lalu nanti tinggal nunggu adzan subuh " gumam jelita melihat jam dan pergi mengambil air wudu lalu memakai muknanya

jelita adalah gadis yang taat agama dia juga sering terbangun untuk salat malam meski tidak bisa ia lakuin setiap hari

setelah selesai berdoa jelita mendengar suara adzan subuh jelita ke musholla kecil rumahnya yang sudah ada suster fasya dan bi yani

"yaudah ayo kita mulai salatnya " ajak fasya di angguki bi yani dan sekarang fasyalah yang mengimami bi yani dan jelita

selesai salat melepas mukna jelita fasya dan bi yani berhadapan

"hem....yaudah bi aku mau ke kamar mama dulu " jelita melepas muknanya dan pergi ke kamar mamanya bi yani menatap sendu jelita dan fasya seperyi faham apa yg di alami jelita

"pagi ma " jelita membuka pintu kamr mamanya yang terlihat masih dami tidurnya

"ma..jelita kangen banget sama mama jelita selalu minta sama allah agar mama selalu ada di hidup jelita , jelita kangen banget sama mama kangen mama yang dulu" gumam lirih jelita menciumi tangan mamanya

"eungh....ngh.." erangan bangun tidur rieke menyadari ada jelita di dekatnya

"teman..." girang mama jelita

tok..tok  ternyata orang yang mengetuk pintu adalah suster fasya

" ekh..kakak masuk aja kak " sahut jelita di angguki fasya tersenyum

"jel ini kaka udah siapin makanan buat nyonya rieke dan aku udah campurin obat nyonya rieke kemakananya takutnya nanti nyonya rieke sulit minum obatnya biasanya kan dirumah sakit bisa di atasi dokter dewi " jelas fasya menyuapkan makanan ke rieke

"ma..ayo makan , nanti mama sakit gimana terus siapa yang nemenin disi" bujuk jelita yang rieke masih menutup mulutnya

"ndak...ndak gak enak itu dikasih racun entar bisa bikin tidur " teriak histeris rieke juga di selangi tangisanya dia trauma karena pada waktu itu syam pernah memakaikan obat tidur ke makan rieke agar bisa keluar bersama nensi , kenangan akan kelam itu terus samar samar di otaknya

"huft...ok apa kalau gitu mama mau buah , buah mangga aja " bujuk jelita yang tau buah kesukaan mamanya

"ehm..." rieke akhirnya mengangguk mantap

"yaudah jel kamu tungguin sini aja biar kaka yang ngambil buahnya dan kamu harus siap siap ke sekolah " nasehat fasya di angguki jelita

GABRIEL POV

seperti sekarang gabriel masih dengan guling dan selimutnya tak memperhatikan waktu

kukuruyuk...bunyi alarm yang di stel gabriel

prak , gabriel mengambil alarm dan langsung membuangnya asal tempat karena menggangunya

setelah beberapa menit tanpa ada bunyi apa apa dia mengerjapkan matanya beberapa kali

"GABRIEL..."teriak melengking suara mama gabriel

"gila , itu tadi toa masjid apa radio bejat sih " gerutu gabriel dia melihat jamnya dan benar saja sekarang sudah jam 06 : 30 tapi gabriel menuruni ranjangnya santai

"pagi ma.. papa " sapa gabriel menuruni tangga

"anak bandel udah tau ini hari sekolah masih aja molor kalau nggak di bangunin pasti nggak akan bangun" gerutu papa gabriel menatap putranya jengah

gabriel tidak mengambil pusing perkataan papanya

"oh...ya briel papa besok mau ke ausi kalau mama siang ini mau ke bandung ada seminar dokter disana apa nggak sebaiknya kamu pindah sekolah ke amerika disana ada kakek nenek kamu yang bisa nemenin kamu" jelas mama gabriel dan orang tua gabriel adalah orang yang sibuk tapi gabriel cuek males nanggepi orang tuanya yang super sibuk

" nggak usah ma lagian disini juga banyak temen gabriel " kekuh gabriel tapi masih santai

"apa kau punya kekasih briel " ucap curiga papa gabriel

"tidak " jawab acuh gabriel dia berdiri dari duduknya dan menyalimi tangan kedua orang tuanya

"hati hati " sahut mama gabriel memandangi diri gabriel yang tak terlihat dengan menatap sendu anaknya

saat melewati taman gabriel melihat jelita yang fokus dengan buku yang di tanganya ada keinginan untuk menghampirinya tapi diurungkan oleh gabriel dia terus melangkahkan kakinya lagi

JELITA POV

seperti pagi biasanya sebelum masuk kelas jelita selalu menyempatkan ketaman karena baginya taman juga memberikan suasana yang baik saat dia bahagia maupun sedih

drt...drt getaran ponsel jelita mengusik ketenanganya dan nama yang tertera menelponya adalah nenek jelita ibu dari rieke yang di jerman , rieke adalah orang jerman asli jadi begitu gavin dan jelita keturunan jerman dan indonesia

"assalamualaikum nek " jawab jelita

"waalaikumsalam cantik " -nenek jelita

"tumben nenek menelponku seharusnya nenek sekarang tidur disana pasti sudah malam " eluh jelita

"apa nenekmu ini tidak boleh merindukan cucunya yang cantik hem" -nenek jelita

"no tapi ini demi kesehatan nenek apakah kakek juga belum istirahat " -jelita

"kakekmu dia sudah terlelap dari tadi sayang " -nenek jelita

"hah...baguslah kalau kakek sudah istirahat " -jelita

"gimana keadaan mamamu sampai saat ini jel " nada bicara nenek jelita berubah jadi khawatir

"masih sama nek tapi setidaknya mama sudah jadi sedikit tenang ya walaupun sering kembali lagi " -jelita menghembuskan nafas pasrah

"apa kau dan mamamu tinggal di jerman saja sebaiknya " -nenek jelita

"tidak usah nek lagian disini aku masih sanggup nenek dan kakek nggak usah khawatir ok " -jelita

"ok cantik , yaudah nenek matikan dulu sambungan teleponya assalamualaikum " -nenek jelita

"waalaikumsalam '' -jelita

setelah itu jelita kembali memjamkan matanya merasakan hembusan angin yang menerpanya saat jelita merasa ada yang melihatnya sedari tadi dia menoleh kebelakan dan tidak menemukan siapa siapa

jelita berdiri dari duduknya dan kembali ke kelasnya

"jelita bisa kamu jelaskan seperti apa rumus pyntaghoras " titah bu rahma kepada jelita yang yakin jelita bisa menjelaskanya dan jelita maju kedepan menjelaskan cara caranya kepada murid murid di kelasnya

"terimakasih jelita , jadi anak anak rumus pyntaghoras yang telah di jelaskan jelita sudah jelas karena ibu berharap kalian bisa mengerti karena saya berfikir jika jelita yang menerangkan karena seumuran dan cara berfikir kalian sama " titah sabar bu rahma dia tidak pernah kehabisan akal supaya muridnya bisa memahami apa yang di jelaskanya

VOTE & COMEENT

Misterius girlWhere stories live. Discover now