5

7.9K 392 1
                                    

"Anda menanyakan mama , mama siapa yang anda maksud " suara Jelita terheran heran dan kaget setelah sekian tahun dia baru menanyakan keberadaan mamanya.

"Jel please tolong temuin kakak dengan mama kakak ingin minta maaf sama mama" ucap Gavin terisak dia masih menggengam tangan Jelita.

"ingat jelita dia masih anak kandung mama kamu dan berhak untuk bertemu dengan mama " batin Jelita berusaha mengalahkan egonya Jelita menghembuskan nafas pasrah.

"Ok....saya akan pertemukan anda dengan mama saya tapi bukan berarti saya dengan mudah memaafkan anda begitu saja " ucap Jelita tanpa menatap Gavin dan menekan kata mama saya.

"Sekarang anda berdiri saya tidak mau di sangka sama tetangga yang tega mentelantarkan pengemis " lanjut Jelita membuat hati Gavin sakit tapi dia bisa memaklumi itu.

Gavin berdiri langsung memeluk Jelita tapi Jelita meronta ronta dan mendorong Gavin sekuat tenaganya dan berhasil melepas pelukanya.

"Inget bukan berarti saya mengizinkan anda bertemu dengan mama saya, saya tidak sudi mau di pegang atau di peluk dengan anda " ucap Jelita menunjukan jarinya di depan wajah Gavin Jelita memasuki rumahnya meninggalkan bi Yani dan Gavin.

"Den...aden Gavin sabar aja menghadapi non Jelita karena keadaanlah juga yang membuat dia seperti ini bibi harap aden bisa mengerti non Jelita, jika benar aden ingin memperbaiki hubungan aden dan non Jelita tolong jangan sakiti non Jelita lagi sudah cukup dia menderita den " jelas bi Yani yang menggambarkan kehidupan Jelita.

"Saya mengerti bi dan terimakasih telah ada di hidup jelita sama mama saya sampai saat ini " ucap Gavin masih menundukan kepala.

"Bggak usah terimakasih den itu sudah kewajiban saya " senyum tulus bi Yani.

"Ayo ikut ...saya " Jelita keluar dari rumah sudah mengganti pakaianya dengan casual memegang kunci mobil miliknya.

"Kemana..kita satu mobil saja pakai mobil kakak " ucap Gavin ragu melihat tatapan Jelita penuh amarah.

"Nggak usah anda cukup ikuti mobil saya saja kita nggak perlu satu mobil jika kamu memang benar ingin bertemu mama saya " Jelita bicara tanpa melihat Gavin dan langsung memasuki mobilnya Gavin hanya menghembuskan nafas pasrah dan memejamkan matanya mengikuti berjalanya mobil Jelita.

Mobil Jelita dan Gavin memasuki kawasan rumah sakit jiwa harapan dan Gavin bingung kenapa jelita mengajaknya kemari.

" ngapain jelita kesini " batin Gavin

Dan Jelita langsung berjalan memasuki rumah sakit di ikuti Gavin.

"Permisi sus saya Jelita ravera nichol keluarga dari Rieke nichol saya hanya ingin melihat nyonya rieke " izin Jelita kepada resepsionis rumah sakit yang berjaga.

"apa....mama dirawat di sini tidak...tidak mungkin " batin Gavin bertanya tanya.

"Maaf non masa jenguk pasien jam segini sudah habis anda bisa menjenguknya besok "perintah suster tersebut.

"Saya tidak akan menggangu sus saya hanya ingin melihat mama saya jika saya menggangu ketenangan ini sebagai jaminannya saya akan menyerahkan kontak mobil, atm, kartu kredit saya, stnk, dan " Jelita teringat dia masih belum punya ktp dia melirik Gavin.

"Saya pinjam ktp anda " ucap Jelita menodongkan tanganya dan Gavin mengeluarkan ktpnya dari dompet miliknya dan Jelita menerimanya.

"Ini sus ktpnya ini bisa jadi jaminan " Jelita menyerahkan semuanya.

"Baiklah jika kalian membuat kegaduhan maka saya akan lapor polisi " ucap suster resepsionis di angguki Jelita dan pergi meninggalkan suster resepsionis berjalan menuju kamar Rieke.

"Kita ngapain disini jel " tanya ragu Gavin yang sedari tadi diam tapi Jelita tidak menjawab pertanyaan Gavin dia meneruskan langkahnya dan membuka kamar rieke dan terlihat Rieke yang sudah tidur.

"Ma...ma" lidah Gavin serasa keluh karena kaget melihat kondisi mamanya.

"Ma..." Gavin langsung menitihkan air matanya Jelita yang melihat itu terharu.

"Ma ini gavin " ucap Gavin lirih dan mencium tangan mamanya setelah sekian tahun.

Rieke yang merasa tanganya basah kaget dan langsung terduduk ketakutan.

"Siapa...kamu , kamu penjahat pergi...pergi" teriak histeris Rieke tapi Jelita langsung memeluknya.

"Ma..tenang ma..." ucap Jelita membisikan pelan di telinga rieke.

"Ma..ini Gavin ma anak mama " Gavin mencoba mendekati Rieke tapi Rieke semakin ketakutan.

"Akh...pergi...pergi tidak itu penjahat usir dia " Rieke menunjuk Gavin dan memalingkan mukanya ke pelukan Jelita.

"Sebaiknya anda pergi dulu dari sini " ucap Jelita mengarah Gavin , gavinpun menuruti perintah Jelita untuk keluar dari kamar mamanya.

"Ada apa ini " panik dokter Dewi.

"Tidak dok , mama tadi hanya sempet bermimpi mungkin kenangan buruknya terlintas di pikiranya " alibi Jelita dan dokter Dewi mengecek keadaan Rieke.

"Yaudah, Jelita biarkan nyonya Rieke tenang dan kembali tertidur lagi " dokter Dewi hanya menghembuskan nafas gusar.

Setelah menidurkan dan menenangkan mamanya Jelita keluar dari kamar Rieke dan melihat Gavin di luar kamarnya nampak panik.

"Jel gimana keadaan mama sekarang kenapa mama bisa sampai begini " tanya Gavin panik tapi Jelita hanya mengacuhkanya.

"Sebaiknya anda jangan menemui mama saya lagi dan membuat kondisinya semakin buruk " ucap Jelita tanpa melihat Gavin di belakangnya.

"Kenapa....begitu "Gavin tercengang karena jelita sudah takmengizinkanya bertemu dengan mamanya.

" ini demi kebaikan mama saya tuan Andrea Gavin Salendra " Jelita membalikan badanya lagi dan menatap sengit Gavin.

Nama Jelita dan Gavin berbeda karena Jelita sengaja menghapus nama marga salendra di namanya sehingga berganti dengan nichol nama belakang asli mamanya.

"Jel kita bisa bicarain ini baik baikkan dan kembali jadi kakak adik " gumam Gavin lirih sambil nunduk tanpa di ketahui gavin, Jelita menetesksn air matanya tapi langsung di hapus olehnya.

"Saya mengizinkan anda untuk menemui mama saya selama seminggu tapi jika terjadi sesuatu dengan mama saya anda akan tahu akibatnya tuan Gavin " ucap Jelita setelah berfikir.

" kak gavin juga anak kandung mama dan dia berhak menemuinya juga aku yakin kak gavin bisa menjaga mama " pikir dan batin Jelita setelah ucapanya tadi dengan tidak mengizinkan Gavin bertemu mamanya.

"Beneran jel kamu gak bercanda " seru Gavin bahagia mendengarnya.

Jelita melanjutkan langkahnya lagi dan memasuki mobil tapi sebelum memasuki mobil.

"Saya minta tolong kepada anda jangan pernah beritahu siapapun keberadaan mama saya ingat itu " ucap Jelita penuh penekanan.

Vote &Comeent

jika banyak alur typo bahasa penokohan yang salah aku minta maaf

Misterius girlWhere stories live. Discover now