KESIBUKAN

279 20 2
                                    

"Hanin! Bentar lagi pemotretan dimulai, kamu ganti baju ya!" Ucap laki-laki yang penampilannya agak kemayu.

"Iya Bram!" Hanin tak bersemangat.

"Ih... Say! Kamu ini kenapa sih? Kayak nggak semangat gitu. Lihat nih eke! Semangat banget... Ulala!" Ucap laki-laki kemayu bernama Bram itu.

"Gua males hari ini, kangen temen-temen. Masa udah dua Minggu ini jarang banget gua bareng mereka! Pulang sekolah langsung kesini!" Ucap Hanin sedih.

"Uuuuu jangan sedih dong Say! Nanti eke ikut sedih juga hiks!"

"Yaelah... Apaan sih Lo!"

"Udah ah daripada eke ikutan sedih, eke mau kemana dulu. Mau tacap!"

"Tacap apaan?" Tanya Hanin.

"Aduh... Nggak gaul deh kamyu!"

"Hehehe!"

Hanin kembali termenung, dari kejauhan Damar melihat Hanin yang tidak seceria biasanya. Laki-laki itu menghampiri Hanin. Dan duduk disamping gadis itu.

"Ck, Lo mau ngapain sih? Kalo nagih uang cicilan ganti kamera belum ada!"

"Lo suudzon banget sama gua! Emang kalo gua deketin Lo cuma buat nagih doang?"

Hanin menatap jengah Pada Damar. Iya tak mengharapkan laki-laki itu sekarang. Dia sedang ingin sendiri, tanpa ada satu orangpun yang mengganggunya.

"Lo ganggu!"

"Sorry kalo gua ganggu!"

"......"

"Lo kenapa sih? Dari tadi gua liatin Lo murung Mulu!"

"Kata siapa?"

"Kata gua barusan!"

"Gua lagi kangen sama temen-temen, akhir-akhir ini gua jarang ngumpul sama mereka. Paling ko ketemu juga cuma disekolah doang."

"Jadi Lo sedih dan nggak semangat cuma gara-gara itu?" Hanin mengagguk. "Bad!"

"Mending Lo ikut gua!" Damar menarik tangan Hanin.

"Kemana? Bentar lagi giliran gua!"

"Gampang! Bentar."

Damar pergi menghampiri pak Anto dan tampak seperti sedang membicarakan sesuatu. Setelah selesai Damar kembali pada Hanin.

"Udah ayok!"

"Pemotretannya?"

"Kita dapet cuti dua hari!"

"Serius?"

Damar mengagguk. "Jadi hari ini Lo ikut gua, dan besok Lo bisa hangout bareng temen-temen Lo!"

"Tapi Lo mau ngajak gua kemana?"

"This is Secret!"

∆∆∆∆∆

"Udah nyampe!" Mobil Jeep Merah milik Damar berhenti didepan sebuah universitas.

Hanin turun dari mobil, Begitu juga dengan Damar. Hanin menatap Damar penuh tanya, untuk apa laki-laki itu membawanya ke Universitas ini.

"Lo mau ngapain ngajak gua kesini?"

"Gua ada perlu Ama dosen!"

"Terus apa hubungannya sama gua!"

"Lo bantuin gua!"

Damar menarik tangan Hanin, gadis itu hanya bisa pasrah membiarkan Damar menarik tangannya. Langkah Damar berhenti didepan sebuah ruangan.

POTRET PERSAHABATAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang