Part 21

607 50 1
                                    

"Ku tanya apa kau mau jadi kekasihku ?"

Yeonsoo hanya diam tidak mengerti dengan apa yang Wonwoo ucapkan. Apa dirinya tidak salah dengar ? Seingatnya, telinganya itu masih bekerja dengan baik bahkan belum pernah ada keluhan satupun mengenai pendengarannya itu.

Lalu, apa maksud Wonwoo menanyakan hal itu ? Baru saja beberapa detik yang lalu Wonwoo mengatakan bahwa dirinya berniat mengencani sahabatnya.

"Apa kau masih waras ?" Tanya Yeonsoo yang membuat Wonwoo bingung mendengar pertanyaannya.

"Masih, dan akan selalu."

Yeonsoo melepaskan cengkeraman tangan Wonwoo pada tangannya dan berdiri tegak menghadap Wonwoo setelah meletakkan novel yang tadi dipegangnya.

"Maaf, tapi aku tidak mengerti ucapanmu tadi."

"Apa aku salah jika berniat berkencan dengan sahabatku ?" Tanya Wonwoo bingung yang malah disambut helaan nafas dari Yeonsoo.

"Ini yang tak ku mengerti. Kau bilang berniat berkencan dengan sahabat baikmu. Lalu, kenapa kau malah ingin menjadikanku sebagai kekasihmu ?" Ucap Yeonsoo meledak-ledak.

Wonwoo tiba-tiba saja tersenyum jenaka melihat ekspresi Yeonsoo yang sangat menggemaskan di matanya.

"Kenapa senyum-senyum ?" Sewot Yeonsoo.

"Boleh aku bertanya satu hal ?" Yeonsoo merasa ada yang aneh dengan pertanyaan Wonwoo. Jika ingin bertanya kenapa harus minta ijin dulu.

"Menurutmu Eun Yeonsoo-ssi, siapa orang yang selalu ku ceritakan itu ? Maksudku siapa nama orang itu." Tanya Wonwoo misterius.

"Ya aku mana tahu siapa orang itu. Yang ku tahu dia hanyalah salah satu siswi di sekolah ini yang istimewa untukmu. Benarkan ?" Bukankah ucapannya benar. Kenapa Wonwoo malah tertawa mendengar ucapannya ?

"Ku kira kau menyadari siapa orang yang ku maksud itu, tapi ternyata dugaanku salah melihat kau yang biasa-biasa saja bahkan terkesan marah setelah mendengar ucapanku."

"Aku tidak mengerti. Tak bisakah kau langsung pada intinya. Saat ini otakku sedang tak bisa diajak berkelana memikirkan hal yang tidak masuk akal dari ucapanmu itu."

"Apa kau lupa siapa orang yang mengajakku berkenalan dan selalu menempel padaku saat kita kecil dulu ?" Tanya Wonwoo masih dengan kemisteriusan pada setiap katanya.

"Sudah ku bilang aku…" Tepat setelah mengatakan hal itu, Yeonsoo teringat sesuatu yang membuatnya melebarkan matanya.

Flashback…

"Hai, nama kamu siapa ? Aku Eun Yeonsoo. Kamu bisa memanggilku Yeonsoo."

Anak laki-laki yang diajak bicara oleh Yeonsoo hanya diam berdiri tanpa niat menjawab Yeonsoo. Sesaat setelahnya, anak laki-laki yang ternyata Wonwoo saat kecil itu meninggalkannya sendiri.

Tapi untunglah karena Yeonsoo bukanlah jenis anak yang gampang menyerah akan suatu hal. Jadi, besoknya dia kembali mendekati Wonwoo begitu pun dengan Wonwoo yang selalu menjauh. Hingga kejadian di suatu sore itu terjadi.

Yeonsoo terduduk dalam tangisnya disertai air hujan yang terus meluncur membasahi sekujur tubuhnya. Dia terlalu bersemangat mengejar kupu-kupu sampai dirinya tidak sadar telah berlari jauh dari rumahnya.

"Hiks…eo…hiks…ma…nan muso…wo." Yeonsoo terus menerus memanggil ibunya dalam ketakutan. Dia ingin meminta tolong tapi dirinya tidak melihat satu orang yang lewat disekitarnya. (Aku takut)

Hingga sebuah payung terulur ke arahnya menahan air yang hendak mengenai badannya.

Yeonsoo mendongak melihat orang yang ada di depannya itu. Namun tangisnya kian membesar setelah melihat siapa orang yang melakukannya.

"Yak! Kenapa tangisanmu semakin keras." Bentak anak kecil yang memakai jas hujan itu. Dan dapat kita simpulkan bahwa anak itu adalah Wonwoo.

Wonwoo hanya diam berdiri di tempatnya. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Namun, sedikit rasa bersalah terbesit di hatinya karena telah membentak Yeonsoo. Kini pikirannya melayang jauh pada saat Yeonsoo yang selalu berusaha mendekatinya walaupun dirinya selalu menjauh secara terang-terangan agar Yeonsoo berhenti mendekatinya.

Dia memang salah. Wonwoo bukannya tak ingin mempunyai teman sebaik Yeonsoo, hanya saja dia malu karena selalu diejek anak-anak lain karena Yeonsoo selalu ada di dekatnya. Dan itulah kenapa dia tidak suka berteman dengan anak perempuan.

"Apa kau ingin terus diam disini?" Tanya Wonwoo lembut ikut berjongkok mensejajarkan badannya dengan Yeonsoo.

"A…ku…hiks…ingin…pulang." Ucap Yeonsoo masih dengan tangisannya yang membuat Wonwoo sedikit risih.

"Berhentilah menangis. Aku tidak suka berteman dengan orang yang cengeng." Ucapa Wonwoo datar.

Yeonsoo yang mendengar hal itu langsung menatap Wonwoo dengan mata yang tidak berkedip sekalipun. "Jadi, kita berteman ?" Tanya Yeonsoo yang sudah berhenti menangis.

"Hanya jika kau tidak menangis lagi. Yaksog ?" Ucap Wonwoo lagi. (Janji ?)

Secercah senyum muncul di bibir Yeonsoo yang kian membesar bahagia karena akhirnya Wonwoo ingin menjadi temannya.

Yeonsoo mengaitkan jari kelingkingnya pada jadi kelingking Wonwoo dengan senyum menghiasi keduanya. "Yaksog." (Janji)

Flashback off…

Yeonsoo tersadar dari lamunannya dan menatap Wonwoo dengan penuh keabstrakan dalam ekspresinya.

"Na?" Tanya Yeonsoo menunjuk dirinya sendiri seperti orang bodoh. (Aku?)

Wonwoo hanya mengangguk dengan senyum tipis di bibirnya. Sepertinya dia tidak perlu memutar otak Yeonsoo kembali ke masa lalu untuk mengingatkannya karena dilihat dari penampakannya pun, Yeonsoo telah mengingat kenangan itu.

Seakan kembali tersadar lagi, hawa panas tiba-tiba menyelimuti Yeonsoo membuatnya sadar jika ternyata semalam ini Wonwoo menyukai dirinya.

Bodoh sekali kau! Kenapa tidak sadar dari dulu saja jika tahu akan sememalukan ini saat menyadarinya.

"Hei, kau malu ?" Tanya Wonwoo terkekeh melihat wajah Yeonsoo yang bagaikan tomat itu.

"A-ani." Elak Yeonsoo mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Jadi, bagaimana ?" Tanya Wonwoo lagi.

"Bagaimana apanya ?" Yeonsoo seakan menjadi orang terbodoh saat ini. Otaknya memang sedang tidak bisa diajak berpikir.

"Pengakuanku dan jawabanmu." Singkat Wonwoo yang membuat Yeonsoo kembali sadar disertai malu yang sudah mencapai ubun-ubun.

'Kenapa aku bodoh sekali hari ini.' pikirnya.

"Mungkin, iya?" Ucap Yeonsoo yang terledengar seperti pertanyaan.

Wonwoo menaikan sebelah alisnya gemas. Dia tidak tahu jika Yeonsoo akan menjadi sebodoh ini saat sedang gugup.

"Mungkin?" Tanya Wonwoo kembali memancing Yeonsoo.

"Ne? Ah, maksudku…iya." Cicit Yeonsoo nyaris tak bersuara. Tapi tetap saja Wonwoo masih bisa mendengarnya.

"Benarkah? Kenapa terdengar tidak ikhlas sekali?" Ucap Wonwoo lagi.

"Baiklah, iya. Kua puas?" Teriak Yeonsoo membuat beberapa siswa menoleh ke arahnya dengan tatapan aneh. Wonwoo tersenyum lebar mendengar ucapan Yeonsoo itu.

"Gomawo." Ucap Wonwoo masih dengan senyuman lebar yang baru pertama kali Yeonsoo lihat itu.

"Ne?"

Yeonsoo tidak bisa berpikir lagi. Dia merasa otaknya lumpuh sesaat melihat senyum Wonwoo yang begitu menawan.


__TBC__

[END] On Bus (SVT Wonwoo)Where stories live. Discover now