Part 16

644 53 0
                                    

Hari mulai menjelang sore saat Yeonsoo beserta kelima sahabatnya sampai di depan gedung apartemen Yeonsoo. Dia sungguh kelelahan setelah pergi ke berbagai tempat tadi.

Kalian tidak akan percaya ini, dalam waktu yang singkat itu, mereka telah pergi ke taman hiburan, cafe, mall, juga tempat karokean.

Wajah Chan, Seokmin, Seungkwan, Naeri, dan Minrae juga tidak beda jauh dari Yeonsoo. Mereka terlalu bersemangat saat bermain sampai tidak menyadari jika tenaga mereka mulai terkikis habis.

"Tadi adalah perjalanan yang sangat melelahkan. Tapi itu keren." Ucap Seungkwan menguatkan kembali semangatnya.

Chan yang berada di samping Seungkwan seakan tersalurkan semangat yang membuatnya ikut bangkit. "Itu benar. Kita harus melakukannya lagi."

"Lakukan saja berdua." Ucap keempat orang itu secara bersamaan.

Bahkan Seokmin yang biasanya disebut sebagai mood maker sudah sangat tidak memiliki keinginan untuk menanggapi ucapan Seungkwan dan Chan.

"Ah, benar. Aku lupa satu hal." Ucap Yeonsoo tiba-tiba dengan wajah lesunya.

"Mwo ?"

"Lift nya sedang diperbaiki. Jadi...kita harus menggunakan tangga." Seketika wajah terkejut terpampang di wajah lesu mereka.

"Mwo?!" Seokmin yang terlalu terkejut sampai menekan kepalanya yang hampir saja terbakar karena perubahan mood nya.

"Kalau begitu, kita istirahat saja dulu disini. Menurut perkiraanku petugas lift akan selesai 10 menit lagi." Tawar Yeonsoo yang tak ditanggapi sedikitpun oleh sahabatnya karena mereka langsung duduk di lantai seakan menyetujui ajakan Yeonsoo.

12 menit telah berlalu dengan cepat. Tak ada seorang pun yang berniat mengeluarkan perkataan diantara mereka.

Sampai sosok Wonwoo bersama Joshua mendatangi mereka.

"Yak! Kenapa kau duduk disini ?" Tanya Wonwoo datar pada Yeonsoo. Joshua hanya terkekeh kecil mendengar nada datar Wonwoo pada Yeonsoo. 'jaga image' pikirnya.

Yeonsoo dkk langsung mengalihkan pandangan mereka pada Wonwoo dan Joshua. Mereka terpaku pada wajah-wajah di depannya ini masih dengan wajah lesu.

"Sedang menunggu lift selesai diperbaiki." Kelima sahabat Yeonsoo hany mengangguk tanpa niat berbicara ataupun menyapa Wonwoo dan Joshua.

"Bukannya lift sudah diperbaiki kemarin." Celetuk Wonwoo yang ingat kejadian dimana dia harus berjalan dengan lelah kemarin. Mengingat hal itu membuat Wonwoo merinding seketika tak ingin merasakan kembali.

"Apa maksudmu ? Bukannya Shin Ahjuma bilang kalau lift diperbaiki hari ini pukul 1 siang." Ucap Yeonsoo mengingat berita dari Shin Ahjuma di tambah tatapan membunuh dari kelima sahabatnya jika lift ternyata sudah diperbaiki.

"Ah, itu informasi satu minggu yang lalu. Kemarin pagi itu Shin Ahjuma memajukan jadwal perbaikan lift agar para penghuni merasa nyaman." Jelas Wonwoo yang membuat Yeonsoo merasakan suasana membunuh dari kanan kirinya.

Namun seorang penghuni apartemen itu mengalihkan fokus mereka. Dari yang terlihat sepertinya dia adalah seorang pegawai kantoran atau mahasiswa ? Itu tidak penting. Yang penting adalah apa yang dikatakan Wonwoo memang benar lift itu sudah bekerja lagi.

"Aish...Kenapa tidak daritadi saja ada orang yang masuk ke gedung ini." Gumam Yeonsoo sekecil mungkin sampai dia menyadari suasana yang mencekam.

"A...ha...ha...Mi-an. Aku tidak tahu. Oh iya, kenalkan dia Jeon Wonwoo teman sekelasku ha...ha..." Ucap Yeonsoo mengalihkan percakapan.

Dan ternyata itu cukup ampuh untuk laki-laki setampan Wonwoo terlihat dari kelima sahabat Yeonsoo yang menatap Wonwoo kagum.

"Kenalkan mereka sahabatku." Wonwoo hanya mengangkat tangannya menyapa tanpa ekspresi apapun di wajahnya.

Minrae yang berada di samping Yeonsoo segera menarik Yeonsoo mendekat dan berbisik sesuatu. "Apa dia selalu sedatar itu ?" Itu adalah bisikan terkencang yang pernah Yeonsoo dengar. Bahkan keempat orang di samping Minrae sampai Joshua yang berada di belakang Wonwoo saja hampir tidak bisa menahan tawa saking lucunya.

Wonwoo tentu saja langsung menatap tajam pada Joshua. Joshua mengangkat turunkan sebelas alisnya seakan berkata 'benarkan apa yang ku katakan.'

"Cha Minrae! Jika ingin berbisik ya berbisik saja tak usah sekeras itu. Telingaku bisa rusak jika kau bicara sekeras itu di depan telingaku langsung." Yeonsoo memegang telinga kanannya yang menjadi korban kebodohan Minrae.

"Apa itu keras ?" Polos Minrae.

"Aigoo, kau ini terkadang sangat bodoh sekali ya. Apa guru menuliskan nilai raportmu dengan mata tertutup mengingat kebodohanmu ini." Tawa seketika mengiringi kumpulan kecil itu dengan Minrae yang dongkol hati mendengar ledekan Chan.

Kelima sahabat Yeonsoo berniat untuk menginap semalam di unit apartemen Yeonsoo karena besok mereka masih libur. Hari Sabtu dan Minggu memang sekolah ditutup dan itu adalah hari untuk para siswa beristirahat sebelum memakai otak mereka lagi di hari selanjutnya.

"Apa apartemen ini cukup untuk kita semua ?" Tanya Seokmin daat mereka tiba di unit Yeonsoo. Di apartemen ini hanya tersedia ruang tengah yang terhubung langsung dengan dapur ditambah satu kamar tidur dan satu kamar mandi. Ini berkat beasiswa oke. Walaupun begitu minimalis, apartemen ini terasa mewah karena isinya tertata dan terjaga dengan baik.

"Entahlah. Jika untuk Minrae dan Naeri sepertinya bisa tidur bersamaku. Tapi apa kalian ingin tidur di ruang tengah ?" Yeonsoo bertanya pada para lelaki yang ada disana. Wajah mereka tidak menunjukan tanda-tanda untuk bersuara membuat Yeonsoo bingung. Sampai sebuah ide gila melewati otaknya.

"Aku tahu. Bagaimana jika kalian tidur di unit Wonwoo saja ?"

"Mwo?!!!"

__TBC__

[END] On Bus (SVT Wonwoo)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ