Part 17

621 55 0
                                    

Ruangan minimalis ini terasa begitu pengap untuk empat orang remaja yang sedang duduk di ruang tengah itu.

Hawa panas di malam yang dingin, mata mata yang saling melempar pandang canggung itu terlihat begitu jelas.

"Hmm...aku ingin bicara, sampai kapan kalian akan duduk melihat satu sama lain disana ?" Keempat wajah itu sontak menatap sang pembicara yang berdiri di ambang pintu kamar mandi itu.

"Aku tahu kalian itu tidak saling kenal, lalu apa ? Apa kalian akan terus ada dalam keadaan canggung ini semalaman ? Setidaknya kan kalian itu memiliki mulut. Jadi, pergunakan dengan baik." Ucap Joshua datar lalu pergi menuju kamar Wonwoo dan menutup pintu dengan kasar.

"Hyung, pelan-pelan. Itu bukan pintu kamarmu." Teriak Wonwoo mengingatkan. Dia menyesal telah mengajak Joshua untuk menginap jika ujung-ujung dia bakan memporak-porandakan apartemennya.

"Yak! Tidak kah dia itu semakin cerewet ?" Ucap Dino tiba-tiba yang menarik perhatian ketiga orang di sampingnya.

"Jangan percaya pada covernya yang terlihat pendiam itu, sikapnya itu tidak sebanding dengan kepolosan wajahnya." Jelas Wonwoo.

"Jadi, maksudmu kita tidak boleh percaya pada wajahmu itu ?" Ucapan polos Seokmin itu menohok Wonwoo.

"Benar sekali. Jika di analisis kembali kau itu sepertinya lebih cerewet dari Joshua hyung." Terus Seungkwan.

"Jangan menyama-nyamakan aku dengannya. Aku ini hanya dingin pada orang asing. Jangan tanya alasannya karena itu mutlak telah ada sejak aku masih kecil." Ucap Wonwoo berterus terang.

"Heol." Ucap Seungkwan, Seokmin, dan Dino bersamaan. Sedangkan Wonwoo yang melihat mereka hanya bisa menampilkan wajah bingung anehnya.

"Wae?"

"Tidak ada. Hanya saja aku merasa kita ini ditakdirkan menjadi teman yang baik. Kau berkarisma dan aku yang tampan ini...Hmm perpaduan yang cocok sekali." Seperti biasanya, tidak ada yang menghiraukan ucapan Dino yang begitu percaya diri itu.

"Sebaiknya kau cepat tidur." Gumam Seokmin dengan mulut yang menguap besar dan ikut membaringkan badannya di antara Wonwoo dan Seungkwan.

Padahal disini, Wonwoo lah sang penghuni apartemen tersebut. Tapi begitu naasnya dia karena kedatangan Joshua, kamar tidurnya jadi sasaran. Ditambah dengan tiga tamu yang datang tiba-tiba saat dirinya baru saja menyiapkan kasur tipis di ruang tengahnya membuat dia mau tidak mau harus berdesak-desakan malam ini.

'Aku berharap bisa tidur dengan tenang malam ini' harapnya sebelum memejamkan mata dan mulai beranjak ke alam mimpi.

07.30 KST

Di pagi yang cerah ini, Yeonsoo bersama kedua sahabatnya telah siap dengan pakaian olahraganya. Mereka berniat untuk lari pagi. Tapi, sebebelumnya mereka akan mampir dulu ke unit apartemen Wonwoo untuk mengajak para laki-laki ikut lari pagi bersama.

Dan tebak apa yang terjadi saat mereka akan mengajak para laki-laki itu lari bersama ?

Sungguh pemandangan yang mengenaskan pikir Yeonsoo. Diantara penghuni apartemen Wonwoo ini hanya pemiliknya seoranglah yang telah siap mengenakan pakaian olahraganya.

Dimana penghuni lainnya ?

Silahkan kalian lihat terawang sendiri dimana mereka berada. Kalian pasti tidak akan menemukan titik-titik kehidupan mereka karena pada dasarnya memang mereka masih asik bergelut dengan alam mimpi mereka.

"Aigoo, tidak bisa dipercaya. Mereka bertiga membuatku malu saja." Keluh Minrae dengan wajah datarnya.

Jika kalian melihat sendiri, keadaan di ruang tengah Wonwoo sungguh mengenaskan. Bantal berserakan dimana-mana. Selimut yang terlihat abstrak tidak pada tempatnya. Sampah-sampah berbaur menjadi satu. Dan yang paling memalukan adalah pergelutan orang-orang di dalamnya yang sungguh membuat terperangah.

Seokmin yang memeluk kaki seungkwan dengan mulut yang sedikit terbuka dan Seungkwan yang dengan nyamannya saling berpelukan dengan Chan dalam tidurnya.

Mendapatkan sebuah ide, Naeri berniat meneriaki mereka bertiga agar mereka terkejut, tapi sebelumnya Wonwoo mencegah hal itu.

"Apa kalian tidak akan mengabadikannya dulu ?" Saran Wonwoo yang dihadiahi tatapan heran dari tiga manusia di depannya.

"Apa?"

"Aku baru tahu, ternyata disamping sikap dingin kau punya pemikiran licik juga. Tapi itu keren. Cepat, Foto dulu!" Yeonsoo dan Naeri hanya mengangguk da memberikan jempolnya pada Wonwoo. Jika diperhatikan smirk tampak di wajah mereka, licik ha ha ha.

__TBC__

[END] On Bus (SVT Wonwoo)Where stories live. Discover now