Part 6

1K 125 1
                                    


Let's read

****

"Kenapa kau ada disini ? Bukankah tadi kau bilang kau akan berkencan ?" Tanyaku refleks.

"Entahlah." Ucapnya acuh seraya mengendikkan bahunya.

"Jawaban macam apa itu ? Kau mau apa mendatangiku ?" Tanyaku to the point.

"Sebelum aku menjawab, apakah kamu tidak akan mempersilahkan tamumu masuk atau duduk terlebih dahulu ?" Oh, benar. Aku sampai lupa kalau kami berbicara di depan pintu apartemen.

Setelah menyadari hal itu, aku mempersilahkannya masuk ke dalam apartemenku yang minimalis ini.

"Lalu...apa tujuanmu datang kemari ? Tidak ada pertanyaan balik. Cepat jawab!" Ucapku saat menyadari bahwa Wonwoo akan bertanya lagi.

"Baiklah. Aku datang kemari ingin mengajakmu ke suatu tempat." Wah...untuk apa dia mengajakku pergi saat tadi dia bilang akan berkencan?

"Naega wae?"

"Hanya ingin." Cih, klise sekali alasannya.

"Baiklah...anggap saja memang begitu. Lalu, bagaimana dengan gadis yang sedang kau kencani ?"

"Aku tidak peduli. Lagipula kapan aku bilang akan berkencan." Ucapnya santai dengan mata yang terus memperhatikan sekelilingnya.

"Yak! Kau sendiri yang..." Belum selesai aku menyelesaikan ucapanku, Wonwoo kembali bergeming.

"Sudahlah, cepat ganti bajumu!" Suruhnya dengan nada yang sedikit kesal menurutku.

Dan dengan bodohnya, aku mengikuti perintahnya. Di dalam kamar, aku menghadap cermin menelisik penampilanku saat ini.

"Apa yang salah dengan penampilanku ini?" Gumamku.

Sebagai informasi saja, saat ini aku hanya menggunakan hoodie berwarna putih yang entah sejak kapan telah berganti warna menjadi kusam dipadukan celana training dan tak lupa rambut yang ku gelung asal.

Apa?

Itu adalah penampilan ternyaman yang sangat ku suka. Apa begitu aneh? Atau jelek?

Lupakan hal itu. Segera setelah aku melihat tampilanku itu. Aku segera mengenakan baju yang menurutku bagus juga sopan. Yang penting tidak terlalu terbuka kan.

"Sudahlah, hanya ini baju bagus yang ku punya." Monologku sebelum berjalan keluar menghampiri Wonwoo.

"Kajja!." Ajakku begitu sampai di depan Wonwoo.

"Yak!" Panggilku pada Wonwoo yang sedang berdiri mematung di depanku ini.

Kalian semua!! Jujurlah padaku!!!

Apakah dress selutut ini sangat aneh ? Kenapa Wonwoo menatapku dengan mata tajamnya seperti itu.

"Y-yak! JEON WONWOO!!!" Teriakku.

"Eoh? Oh...kajja!"

'Apa penampilanku seburuk itu?' Eun Yeonsoo.

'Sadarlah, Jeon! Itu hanya karena pakaiannya' Jeon Wonwoo

___________

Author POV

Dan di sini lah mereka berada. Tempat yang Yeonsoo pun tak tau dimana letaknya. Tapi ada satu hal yang Yeonsoo tahu. Bahwa tempat ini adalah tempat terindah yang pernah dikunjunginya selama berada di Seoul.

"Apa nama tempat ini ?" Tanya Yeonsoo masih terpukau.

"Aku tidak tahu." Jawab Wonwoo datar.

"Yak! Kau yang mengajakku ke tempat ini tapi tak tahu namanya ? Kau sungguh...daebak Jeon Wonwoo." Ucap Yeonsoo yang lebih terdengar seperti ejekan untuk Wonwoo.

"Apa susahnya sih cukup menikmati tanpa bertanya banyak hal." Gerutu Wonwoo yang masih terdengar oleh Yeonsoo.

Tadinya Yeonsoo berniat menjawab ucapan Wonwoo, namun sekejap kemudian dia sadar bahwa apa yang Wonwoo katakan itu ada benarnya juga. Jadi dia kembali menutup mulutnya dan kembali menikmati pemandangan di depannya itu.

Wonwoo hanya mengulas senyum tipisnya melihat Yeonsoo yang langsung diam setelah apa yang diucapkannya.

"Kau lapar ?" Tanya Wonwoo tiba-tiba saat mereka sedang duduk di bawah pohon rindang

"Tidak juga. Kebetulan aku sudah makan di rumah tadi. Kau lapar ?" Tanya balik Yeonsoo

"Sedikit."

"Ya sudah, kajja! Aku akan menemanimu makan." Ajak Yeonsoo.

"Lalu bagaimana denganmu ? Hanya memperhatikanku makan ?" Tanya Wonwoo bingung.

"Tentu saja tidak. Aku akan makan kudapan ringan. Dan itu pun sudah pasti bukan aku yang bayar kan." Wonwoo tersenyum mendengar ucapan polos Yeonsoo. Lucu. Itulah satu kata yang mendeskripsikan Yeonsoo saat ini.

"Kenapa ak- wae ?" Pertanyaaan Wonwoo terhenti saat Yeonsoo terus menatapnya dalam diam.

"Yak, Jeon Wonwoo! Ternyata senyummu sangat manis." Entah Yeonsoo sadar atau tidak, tapi ucapnnya cukup membuat Wonwoo tersadar dan berpikir keras.

'Apa aku baru saja tersenyum ?'-Wonwoo

"Kajja!" Ucap Wonwoo seraya bangkit dari posisi duduknya. Yeonsoo pun segera mengikuti Wonwoo dalam diam karena masih terpana.

'Aku ingin melihatnya lagi. Senyum manisnya.'-Yeonsoo

Disinilah mereka berada. Di dalam kedai kecil dengan interior kayu yang membuatnya terlihat sederhana sekaligus terasa nyaman.

Yeonsoo hanya memperhatikan Wonwoo yang tengah memakan makanannya selagi dirinya meminum ice coffe dan cupcake yang dipesannya.

"Boleh aku bertanya ?" Tanya Yeonsoo seraya meminum ice coffenya.

"Tentu saja." Jawab Wonwoo singkat.

"Kenapa kau mengajakku ke tempat ini ?"

Wonwoo menghentikan sejenak kegiatannya saat mendengar pertanyaan dari Yeonsoo. Sebelum akhirnya dia kembali memakan makanannya dan menjawab pertanyaan Yeonsoo.

"Karena kau berbeda."

Yeonsoo menyerngitkan dahinya mendengar jawaban Wonwoo. Apa yang berbeda pada dirinya ?

"Maksudmu berbeda ?" Tanya Yeonsoo lagi yang semakin penasaran.


'Karena aku menyukaimu'

Ingin rasanya mengucapkan kalimat itu. Tapi dia sadar bahwa sekarang bukanlah waktunya untuk memberi tahu Yeonsoo apa yang dirasakannya.

"Bukan apa-apa." Jawab Wonwoo dengan mengendikkan kedua bahunya.

'Dia memang sangat misterius'- Yeonsoo

__TBC__

Hai teman-teman sekalian...

Aku gak maksa kalian buat ngasih voment, tapi kalo aku berharap kalian ngasih voment, boleh kan ya?

[END] On Bus (SVT Wonwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang