chapter45|sky

3.4K 385 61
                                    


Hehehehe.maap maap nih ye.
***

"klay.gua boleh ikut lo pergi gak?"tanya kelton pada klay yang sedang menggenggam beberapa balon ditangannya.

Namun cowo itu hanya diam.
sesekali ia tersenyum kecil kearah balon balon ditangannya.

"Gua takut sendirian."ucap kelton lagi.walaupun dididiami oleh klay.kelton yakin ia mendengarnya.

Klay menunjuk rumahnya.
dengan maksud selain diri
nya,masih ada keluarga yang membuat kelton tidak akan sendiri.

"Janji lo gak akan pergi."kata kelton seraya mengeluarkan jari kelingkingnya.

Hening.

Klay hanya menatap jari keliking
Kelton.

"Gua gak bisa."akhirnya klay menjawab.

Kelton menghela nafas lelah.ia mengerti klay tidak dipaksakan.
Jadi kelton hanya tersenyum tipis.lalu ia membalas uluran tangan klay yang mengajaknya untuk menerbangkan beberapa balon ke langit.

"Satu,dua,tiga."ucap mereka bersamaan saat menerbangkan balon-balon itu.mereka nampak bahagia,tertawa-tawa kecil saat menatap Balon itu mengudara.

"Kelton gua pergi ya."kata klay seraya berjalan menjauh dari kelton.kelton tak ingin kehilangan.cepat-cepat kelton Langsung berlari mendekat ke arah klay dan memohon agar klay tidak pergi.

"Jangan."

Klay hanya tersenyum.ia lalu mengulurkan tangannya lagi pada kelton."Kelton ayo."

Kelton termenung.

"Kelton."panggil klay.

"Kelton."

"Kelton."

"Kelton bangun sayang.kita udah sampe rumah sakit."

Kelton langsung membuka matanya lebar-lebar.yang semula ia mendengar suara klay kini berubah menjadi suara perempuan penuh lemah lembut.
Ternyata tadi hanya mimpi.
kelton fikir memang benar nyata.mungkin karena efek terlalu banyak memikirkan tentang klay jadi terbawa sampai mimpi.seandainya tadi benar nyata mungkin kelton akan benar-benar sangat bersyukur.
Tapi kini ia harus kembali pada realita nya bahwa klay sudah tidak ada lagi.mimpi itu hanya membawa kebahagiaan singkat bagi kelton.

"Ayo,ayah,opa sama oma udah nungguin didalam."ajak Merry seraya menutup pintu mobilnya.

"Mah,klay benar-benar udah pergi?"tanya kelton pelan.

Merry terdiam.ia merasa tidak bisa menjelaskan lagi.wajahnya juga sudah terlihat begitu sembab karena menangis.Merry hanya masih belum bisa melepaskan klay sepenuhnya.
Tidak mudah bagi seorang ibu untuk tidak menangis dalam keadaan ini.anaknya yang sudah ia besarkan dengan penuh kasih sayang harus pergi karena bukan takdirnya.itu menyakitkan.
apalagi pada saat itu klay masih sempat meraung kesakitan pada bagian kepalanya yang sudah mengeluarkan banyak darah.
Hingga terakhir kalinya klay tidak mampu bertahan lagi.dia benar-benar menutup matanya.
Pada saat itu Merry benar-benar merasakan kesakitan yang klay rasakan.sekarang pun Merry masih berproses untuk melapangkan dadanya.

"Ayo."ajak Merry sambil merangkul kelton.

Kelton menatap sekeliling rumah sakit yang terlihat begitu ramai.
Rumah sakit ini begitu luas,ada banyak pasien beserta para perawat yang berlalu lalang.
Kelton mengikuti langkah Merry hingga pada sebuah ruangan yang sudah tampak.ayahnya beserta oma dan opanya sedang menunggu diluar.

Kelton mendapati tatapan opanya yang terlihat sangat kecewa dengannya.kelton maklumi itu.karna semua yang terjadi adalah benar salahnya.
kelton tidak dapat menolak.lalu dengan berjalan perlahan kelton masuk ke dalam ruangan itu.
Semua alat medis nampak terlihat bersih dan mati.tidak ada infus yang tertancap ditangan.dan tidak ada apapum yang menandakan bahwa klay masih ada.

Kelton terpaku dan hanya mampu diam dalam Isak tangis yang tersembunyi didalam hatinya.

Sesak.

Hanya kata itu yang dapat kelton simpulkan dari apa yang ia rasakan saat ini.melihat sesuatu yang tak pernah kelton bayang
kan akan seperti ini.kehilangan seseorang yang selalu berusaha ada untuk dirinya.kehilagan seseorang yang selalu berusaha mengalah pada egonya.dan kehilangan seseorang yang sudah hampir enam belas tahun berbagi suka dan duka.mungkin yang terlihat hanya dukanya saja akhir-akhir ini.tapi beberapa tahun lalu kelton merasakan suka bersama.tertawa,bercerita,
Bahkan bertengkar hanya karena malasah kecil.kelton hanyut dalam memori-memori kecil itu.
Sulit,apalagi menerima semua yang terjadi ini karena ulahnya sendiri.ia terlalu menuruti egonya sendiri.

Mata itu kini terpejam rapat.
bahkan terlihat begitu sayu.
Tidak ada lagi tatapan tajam,
atau lirikkan mata yang terkadang membuatnya kesal sendiri.semuanya nampak berbeda.apalagi mulut yang selalu menemaninya Berdebat kini ikut diam.wajah itu terlihat lebih pucat dan bersih.

Kelton mengalihkan pandangan nya kearah lain.ia berusaha untuk tegar.walaupun kenyataanya ia merasa tak mampu.kelton Langsung memeluk tubuh klay yang sudah diselimuti oleh kain putih hingga dada.kelton membiarkan tangisnya pecah begitu saja.

"Jangan pergi,klay.maafin gua."ucap kelton dalam Isak tangisnya.hancur,kelton merasakan itu.

Ardi langsung menenangkan kelton.ia mengerti betul dengan apa yang kelton rasakan saat ini.
Pasti sangatlah tidak mudah untuk menerima kenyataan.

"Gua tau lo bercanda.ayo bangun klay.kita pulang.lo gak suka dirumah sakit kan.ayo pulang."
Ucap kelton lagi seraya menarik tangan klay agar bangkit.namun tubuh itu terlihat begitu lemah seperti tak bertulang.mau seberusaha apapun kelton menariknya untuk bangun tetap saja tubuh itu tetap tak Bernyawa.

"Ayo pulang!kita gak akan kesini lagi.gua janji."

Ardi pun menjauhkan kelton dari klay.karena kelton mulai diluar batasnya.ia memeluk kelton hangat.selain untuk menguatkan dirinya sendiri. Ardi juga harus menerima kenyataan ini untuk yang kedua kalinya.tidak mudah sangat tidak mudah.

Kelton tetap meraih tangan klay.
Ia mengenggam tangan klay yang mulai terasa begitu dingin.kelton ingat terakhir kali klay berusaha untuk meraih tangannya.tapi kelton justru berusaha untuk menjauh.padahal niat klay baik.

"Klay boleh marah-marah,tapi jangan diam aja,ayah."lirih kelton dalam pelukan ayahnya.

"Kamu harus kuat,kamu harus bisa ngelawatin semuanya.itu harapan klay buat kamu."kata Ardi seraya mengelus pucuk rambut kelton.

Kelton melepaskan pelukannya pada ardi.ia mendekat pada brankar yang menampung tubuh klay.lalu menatap lekat wajah klay untuk terakhir kalinya.
karena dikemudian hari kelton yakin ia tidak akan bisa lagi melihat wajah klay yang sedang tertidur seperti ini.walaupun sangat berat,kelton tetap tersenyum.diiringi air mata yang selalu saja mengalir tanpa mau berhenti.kelton menaruh kepalanya pada bahu klay dengan ikut memejamkan matanya agar ia seolah-olah dapat merasakan jika Klay juga sedang memeluknya dengan sangat erat.merasakan bahwa jika Klay juga sedang ikut menangis disampingnya.

"Ayo pulang."ucap kelton sebelum akhirnya ia benar-benar ikut memejamkan matanya dan merasakan dinginnya lantai.

"***

Jangan lupa vote dan comment🌈

Salam hangat chessy

SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang