chapter 41|sky

2.9K 370 26
                                    


Jengjengjeng.

Hehehe❤

See you dihari Minggu.

***

Sudah hampir dua Minggu klay berada dirumah sakit begitupun juga baran yang selalu ada untuk menemani klay agar tidak kesepian tapi terutama agar klay Tidak melalukan hal aneh-aneh lagi.Abraham dan Liana juga ikut menjaga klay walaupun tidak selalu ada didalam ruangan bersama klay.mereka melihat bagaimana perkembangan
Klay selama beberapa hari ini.
Klay sudah bisa diajak bicara lagi,kadang tertawa dan tersenyum tapi klay masih belum bisa menghilang kebiasaannya dari melamun.jika tidak ada yang mengajaknya bicara atau tidak ada kegiatan apapun klay pasti akan melamun.dan terkadang klay bisa saja menjadi pemarah.

Hari ini Liana dan Abraham sedang bersiap-siap untuk menyambut kedatangan klay yang akan pulang dari rumah sakit bersama baran.karena hari ini klay sudah diperbolehkan pulang.kondisi Klay nya sudah mulai membaik jadi dokter mengizinkannya pulang.

Liana memasak beberapa masakan kesukaan klay agar ketika klay pulang nanti dia menjadi berselera untuk makan.
Tak kalah dengan Abraham yang sedang menyuruh beberapa orang pembantunya untuk menghias seluruh ruangan.
Senyum mereka tak luntur sedikitpun,semuanya dilakukan dengan penuh cinta.

"Oma,opa!"

Liana langsung menghentikan kegiatannya ia berbalik dan berjalan menghampiri cucu kesayangannya begitupun juga Abraham.

Namun senyum Liana luntur Kala yang ia lihat bukanlah yang diharapkan.tapi liana tetap tersenyum menyambut kedatangan mereka karena bagaimanapun juga Liana juga merasa rindu.

"Kelton."kata Liana seraya merentangkan kedua tangannya.
Untuk menyapa pelukan kelton.

Dibelakang sana ada Ardi beserta Merry yang sedang tersenyum tipis.

"oma tau aku mau kesini?sampe semuanya udah disiapin gini,
buat aku?"kata kelton sambil tersenyum.Liana hanya ikut tersenyum.walapun sebenarnya bukan itu jawabannya."oma baik."kelton memeluk omanya lagi.

Liana pun mengecup kedua pipi kelton secara bergantian.
kemudian mengajak kelton kearah Ardi dan Merry.tentu saja Liana tak bisa berbohong juga jika ia merindukan putranya.
Walaupun Ardi sudah berkeluarga tak jarang Liana merindukan masa kecil Ardi apalagi bersama Ardan.liana pun pasti akan menangis ketika mengenang itu.

"Gimana kabar kalian?"tanya Liana dengan suara yang lembut.

Merry tersenyum kecil."baik Bu,ibu sendiri gimana?"

"Ya gini-gini aja."jawab Liana sambil tertawa kecil.begitupun juga Ardi.

"Bu klay dimana---"ucapan Ardi pun terpotong begitu saja kala melihat ayahnya yang datang dengan wajah tegasnya.dan terkesan tidak suka.

"Buat apa kesini?"

"Jemput klay."sahut Ardi yang tak kalah dingin.

"Gak ada yang ngizinin klay pulang."

Ardi mengerutkan keningnya.ia berjalan mendekati ayahnya.
"Mau ayah ngizinin apa enggak aku gak peduli.klay harus pulang."

"Silahkan bawa klay.tapi jangan nyalahin ayah karena sifat klay yang---"

Abraham maupun Ardi saling menoleh kearah pintu yang tiba-tiba saja terbuka lebar hingga menampakkan dua orang lelaki yang saling bergurau menjahili.

"Jangan dibuka dulu.opa mau ngasih kejutan."ucap baran sambil cengengesan.

Klay ikut tertawa kecil karena kedua matanya sudah ditutupi oleh selembar kain yang diikat.
Kedua tangan klay terus saja meraba-raba kedepan.ia merasa sangat penasaran.

SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang