28: Daddy.

6.3K 775 1.3K
                                    


♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

Seongwu melangkahkan kakinya menuju Altar. ia berjalan dengan wajah yang sangat gugup bersama ayah angkatnya dulu, Byun Yohan.

Tidak ada yang tak memandangnya, semua mata tertuju padanya, tak terkecuali Daniel. Pria berbahu lebar yang sudah menerima restu dari ayah kandungnya sendiri saat mereka mengalami kejadian buruk bulan lalu.

Kejadian dimana Daniel hampir saja mati jika saat itu tak ada pasukan membantunya. awalnya Daniel menolak untuk menikah sebulan lagi, ia mau pernikahan dilangsungkan minggu depan setelah kejadian buruk itu namun ketua grup menolak, ayahnya.

Ketua grup mengatakan bahwa ia akan hadir dipernikahan Daniel dan tak ingin pernikahan putra bungsunya itu dilakukan dengan secara terburu-buru. Ia ingin pernikahan ini menjadi yang terakhir untuk Daniel, putranya. oleh karena itu ketua grup sendirilah yang menyiapkan acara pernikahan Daniel.

Sederhana, namun hangat. ada begitu banyak bunga menghiasi Altar itu. Ketua grup ingin Daniel tahu bahwa ia menyayanginya. Susah payah ia mengumpulkan anak dan istri pertamanya untuk hadir, begitu juga dengan kolega pilihan serta pengawal dan beberapa orang kepercayaannya. semua dilakukannya demi Daniel agar putra bungsunya itu mengingat memori indah ini selamanya.

Lagu romantis pengiring langkah sicantik tadi berhenti saat ia tiba di depan Altar. terlihat wajahnya sangat gugup, bibirnya pucat dan peluh memenuhi dahinya. ini pertama untuknya. ia gugup, sangat gugup.

Sampai akhirnya sang ayah angkat yang berada disamping berbisik, "Seongwu-ya... kita sudah sampai."

Danielpun begitu, ia sama gugupnya dengan sicantik. walau ini yang kedua baginya tapi tetap saja ia gugup. mungkin karena seluruh keluarganya berkumpul disini. di Jeju.

Dengan perlahan Daniel mengulurkan tangan kanannya untuk meraih tangan sicantik. Melihat uluran tangan Daniel, sang ayah memberikan tangan Seongwu padanya.

Daniel menerima tangan itu, ia tersenyum sambil mengenggam tangan sicantik.

Seongwu yang semula takut karena gugup mengangkat wajahnya saat Daniel mengenggam tangannya erat.

Tampan, Daniel terlihat sangat tampan dengan tuxedo hitamnya. rambut yang disisir kebelakang membuatnya sangat gagah.

Sicantik tak kalah tampannya tapi lebih banyak cantiknya ketimbang tampannya sendiri karena ia lelaki carrier. ia terlihat sangat menawan dalam balutan tuxedo putih. rambut yang ditata dengan koma hair semakin membuat Daniel cinta kepadanya.

HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें