12: Kau Menciumku?

5K 892 398
                                    

Thank's vomen kalian di Chap kemarin dan ini aku tepatin janjiku yes. aku usahakan update buku ini 2 minggu sekali. Eh 2 kali seminggu heheu.

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡ ♡

Daniel berdiri di depan sebuah kaca wastafel kamar mandi. tubuh miliknya hanya dibaluti handuk kecil sebatas lutut dan tampak lelaki berbahu lebar itu tengah membuka krim pencukur wajahnya.

"Hey, Handsome~ apa sekarang kau sudah bisa mencukur tanpaku?"

"S-Somi?!"

gadis cantik itu tertawa. "Ne~ ini aku, Daniel." katanya sambil berjalan mendekati Daniel lalu menyandar pada pinggir wastafel. "kau rindu padaku, ya?eum?"

"m-maafkan aku, Somi. maa—."

"ssshh~ berhentilah meminta maaf, Daniel." desis gadis cantik itu dengan tangan kanannya terulur mengambil krim pencukur yang dipegang Daniel. "sering-seringlah bercukur, Niel." katanya sambil mengolesi krim itu pada kedua pipi milik Daniel. "aku tidak perlu mengingatkanmu lagi sekarang."

"a-aku rindu padamu, Somi."

CUP~

"aku juga..." bisik gadis cantik itu setelah selesai mengecup sekilas bibir milik Daniel.

"jangan pergi, kumohon kembalilah."

gadis cantik itu menggeleng. "aku tidak pernah pergi, Niel. aku selalu ada disampingmu."

"s-sampingk—."

















'Tring! Tring!'

Bunyi alarm dari handphone milik Daniel berbunyi nyaring dari atas nakas yang berada disampingnya dan itu berhasil membangunkan lelaki berbahu lebar itu dari mimpinya. tampak dia mengerjapkan-ngerjapkan eyesmilenya lebih dulu sebelum mengulurkan tangan kanannya untuk meraih handphone tersebut. diliriknya jam masih menunjukkan pukul lima pagi.

Oh, alarm itu memang sengaja diaktifkannya setiap hari untuk membantu dia terbangun dipagi hari. maklum saat ini tidak ada lagi sosok Somi yang selalu disisinya untuk mengingatkan Daniel tentang apapun.

dia sendiri sekarang. Ah, maksudnya kemarin karena sekarang ada Seongwu yang tengah terlelap disampingnya.

"Oh, shit!" umpat Daniel pelan. dia membesarkan eyesmilenya seperti baru menyadari keberadaannya. dengan cepat dia memutar kepalanya kesamping. diliriknya Seongwu masih terlelap dan tidak terganggu dalam tidurnya. bahkan sicantik nampak nyaman merebahkan kepalanya diatas lengan miliknya yang memang Daniel sengaja menyelipkannya untuk menenangkan Seongwu yang menangis tak ingin ditinggal olehnya tadi malam.

HEARTBEAT | ONGNIEL [COMPLETED]Where stories live. Discover now