13. Kemarahan Shin Yeong

2.6K 214 5
                                    

Disini benar-benar ramai, Jungyeon mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan dengan tangan yang masih mengapit lengan Kyuhyun. Dia takut hilang sungguh! Apalagi tempat ini benar-benar asing baginya.

"Sayang, ada apa? Merasa tidak nyaman hm?"

"Tidak.. Aku hanya takut jika nanti aku akan tersesat di ruangan yang sangat besar ini, Cho."

"Jangan khawatir.. Aku akan selalu menggenggam tangan mu seperti ini." ujar Kyuhyun sembari terkekeh, kemudian menarik tangan Jungyeon dari lengannya lalu menggenggamnya erat.

Jungyeon tersenyum sekilas dan berkata. "Aku merasa aman sekarang." kemudian ia sedikit menyandarkan kepalanya pada lengan Kyuhyun.

"Baiklah ayo kita menghampiri pasangan yang baru menikah itu, Sayang." Ajak Kyuhyun, kemudian menarik Jungyeon kearah pelaminan.

"Ne." Jungyeon hanya menurut kemanapun Kyuhyun membawanya.

***

Sedangkan disisi lain, seorang gadis dengan gaun indahnya baru saja menuruni mobil kesayangan miliknya.

Ia memasuki gedung pernikahan milik temannya ini dengan sangat perlahan. dia sangat suka jika menjadi sorotan publik. Dia akan selalu merasa bahwa dirinya lah yang paling bersinar di antara para gadis lainnya. Mengedarkan pandangannya kesegala arah, Tetapi langkah kakinya tiba-tiba terhenti saat melihat sepasang kekasih tengah berbicara dengan suami istri yang baru di sah kan siang tadi.
Dia seperti mengenal sepasang kekasih itu, jadi dia putuskan berjalan sedikit terburu untuk menghampiri mereka.

"Hai, Shin yeong-a."
Shinyeong sedikit tersenyum, tanpa membalas sapaan sahabatnya itu dia menatap ke arah sepasang kekasih tadi.

Kyuhyun dan Jungyeon ikut menoleh sesaat dari salah satu pasang pengantin itu memanggil nama orang yang sama berarti nya dalam hidup mereka. Tidak.. Lebih tepatnya bagi Jungyeon

"E-eonni?." Secara refleks pun Jungyeon langsung melepaskan genggamannya pada lengan dan tangan Kyuhyun.

"Kalian? Kenapa bisa ada disini? Ah bukan kalian.. Tapi kau, Yeon-a. apa yang kau lakukan disini? Tadi kau bilang saat dirumah ingin pergi ke acara pernikahan sahabat temanmu kan? Di mana teman mu itu?" ucap Shinyeong sembari mengedarkan pandangan. Mencoba mencari orang yang dia rasa cukup asing dalam pandangan nya.

"Dan ah ya.. Kyuhyun Oppa? Aku tidak tau bahwa kau akan pergi kemari, dan apa kalian secara tidak sengaja bertemu? Begitu?" Shin yeong sedikit menyungingkan smirknya. Sudah cukup untuk sekarang! Mari kita selesaikan segalanya saat ini juga.

"Kalian tidak berniat untuk berselingkuh di belakang ku kan?"

Hanya Shin yeong yang berbicara, sedangkan Kyuhyun dan Jungyeon? Oh ayolah jangan tanyakan lagi bagaimana keadaan mereka sekarang, dengan Jungyeon yang menatap kakaknya dengan segala rasa bersalah dan juga Kyuhyun yang hanya mampu memijat tulang hidungnya. Jadi Kyuhyun memutuskan untuk mengajak Sister's Kim ini keluar dari aula resepsi.

"Kenapa kita kesini, Oppa?"  Tanya Shinyeong. Sedangkan Jungyeon sejak tadi hanya mampu berdiam diri.

"Aku tidak mau membuat keributan di dalam sana, Yeong-a! Ini masalah kita jadi ku harap tidak ada yang ikut campur."

"Oh, Jadi kalian benar-benar berselingkuh di belakang ku begitu? Mengapa?"

"Yeong-a, tolong jaga sikapmu!"

"Kenapa aku? Harusnya kalian lah yang menjaga sikap! Semua orang sangat tau bahwa kau kekasih ku, Oppa! Dan kau? Adik macam apa kau hah? Kau merebut calon suami kakak mu sendiri Kim Jungyeon! Apa kau tidak punya rasa malu sama sekali saat berjalan berdampingan dengan calon kakak ipar mu? Bersikap Seolah kalian ini adalah pasangan paling serasi sepanjang abad. Haha.. Aku bahkan tidak pernah mengajarimu menjadi seorang jalang Yeon-a! Kenapa kau melakukan ini kepada ku, hah?!"

"KIM SHINYEONG CUKUP! Kau tidak berhak mengatai Jungyeon seorang jalang! Dengar itu.. Disini aku yang selalu berusaha mengejarnya! Bukan dirinya. Bahkan dia sangat ingin menjauh dariku karena memikirkan perasaanmu, tapi aku masih bersikeras menahannya agar tetap berada di sisi ku karena aku mencintai dirinya!" Bentak Kyuhyun. Bagaimana pun juga, ia tidak suka jika ada yang menjelekkan orang yang ia cintai. Apalagi itu tepat dihadapannya. Tsk, sepertinya Shinyeong memang ingin mencari mati.

Jungyeon hanya mampu menunduk mendengar pertengkaran mereka, kalimat yang di lontarkan kakaknya benar-benar menusuk ulu hati nya. Dia salah selama ini? Memang benar dia salah.. Tapi bisakah kakaknya tidak menyebutnya jalang perebut calon suami orang?
Oh rasanya ingin mati saja Jungyeon sekarang..

"Mengapa? Mengapa kau membelanya, Oppa?! Oh berapa lama kalian berhubungan di belakang ku? Apa sudah sangat lama? Apa Jalang ini memberi mu kenikmatan melebihi apa yang aku berikan begitu?" Shinyeong berkata seraya menatap rendah Jungyeon. Shinyeong benar-benar murka saat ini sampai ia tidak lagi memperdulikan bagaimana perasaan sang adik.

"Ya tuhan Jungyeon itu Adik mu Yeong-a! Kenapa kau berbicara kasar sekali padanya, huh?" ucap Kyuhyun sembari mengacak rambutnya frustasi. Dia benar-benar tidak habis fikir bahwa Shinyeong yang dia kenal sangat lembut dan ramah bisa berubah menjadi seperti silet saat sedang marah.

"Dia bukan adik ku! Aku hanya anak tunggal! Sedangkan dia? Dia hanya anak yang di ambil ayah ku dari keluarganya demi membayar seluruh hutang yang ayahnya pinjam dengan kami!"

"Maaf, permisi."

Sudah cukup Jungyeon mendengar caci makian kakaknya, tempatnya memang tidak seharusnya disini.. Dia seharusnya menyadari itu sejak lama. Jika ia tidak mendengarkan percakapan Ayah angkat dan Juga Ibu angkatnya saat itu, maka ia tidak akan merasa hancur seperti ini. Ia akan bisa mengelak dan meyakinkan Shinyeong bahwa ia adalahnya Adiknya.

Kyuhyun diam membeku. Jungyeon bukan adik Shinyeong? Lalu siapa Jungyeon sebenarnya? Kyuhyun diam menatap kepergian Jungyeon, Dia benar-benar berdiri bak seorang patung sekarang.

"Jungyeon-a kenapa kau menyembunyikan segalanya dariku? Apa kau memang benar-benar tidak mencintaiku?"

She or Me? [END✓]Where stories live. Discover now