4. Pria menyebalkan

3.3K 267 2
                                    

🍁🍁🍁

Waktu berlalu begitu cepat. Senja pun sudah hilang sejak beberapa jam yang lalu. Dan Ini sudah sangat larut untuk gadis seperti Jungyeon.

Sahabat-sahabat Jungyeon pun sudah pulang beberapa waktu lalu. Sekarang ia tengah membereskan kamarnya yang berantakan sisa kegiatan mereka tadi.

Setelah membuang sampah di dekat gerbang rumah. Ia kembali dan hendak berjalan menuju kearah tangga—letak kamar Jungyeon—. Namun langkahnya terhenti kembali oleh suara bariton yang sangat ia hafal siapa pemiliknya.

"Berhenti di tempatmu berdiri sekarang, Kim Jungyeon!" Jungyeon terdiam tanpa mau mendebat Kyuhyun lagi.

Kyuhyun segera menghampiri Jungyeon. Dan itu membuat Jungyeon harus menahan napas karena Kyuhyun saat ini tengah berlari menuruni tangga.

"berhenti berlari karena aku tidak akan kabur, Cho!" Sentak Jungyeon. Ia dapat melihat saat Kyuhyun mendengarkan ucapannya, dan itu membuat sesuatu di dalam dirinya merasa sangat ringan.

"Jadi katakan padaku sekarang Nona, siapa pria yang terlihat seperti sangat menempel dengan mu tadi itu." ucap Kyuhyun saat sudah berdiri di samping Jungyeon seraya mengingat bagaimana cara pria tadi sangat ingin berdekatan dengan gadis itu.

"Memangnya apa urusannya dengan dirimu?" Tanya Jungyeon dengan air muka datar.

"Tentu saja itu urusan ku! Kau berdekatan dengan siapa, pulang dengan siapa dan bergaul dengan siapa pun aku harus mengetahuinya!" Sentak Kyuhyun. Ia mencengkeram bahu Jungyeon dan napasnya sedikit memburu. Entahlah, emosinya seakan tersulut saat melihat kedekatan mereka tadi.

"Kau menyakitiku!" Ringis Jungyeon. Ia mencoba melepaskan cengkeraman Kyuhyun yang terasa begitu menyakitkan bagi bahunya.

"Dengar, Cho. Kau itu kekasih Kakak ku, dan kita sama sekali tidak memiliki hubungan apapun! Jadi berhentilah bersikap seakan kau adalah kekasih ku dan marah karena memergoki diriku sedang berselingkuh." Sentak Jungyeon. Ia kembali mencoba melepaskan cengkeraman Kyuhyun, setelah berhasil ia kemudian berlari menuju kamarnya.

Sedangkan Kyuhyun hanya mampu terdiam kaku di tempatnya berdiri.

"benarkah sikap ku terlihat seperti itu pada Jungyeon ? Lalu bagaimana dengan Shin yeong?"

"Ya tuhan!" Kyuhyun mengacak rambutnya kasar. Dia hanya tidak suka jika Jungyeon berdekatan dengan pria lain selain dirinya tetapi dia tidak tau bahwa sikapnya terlihat sangat berlebihan di mata Jungyeon.

****

Keesokan harinya Jungyeon berangkat kesekolah seperti biasanya, yang membedakan hanya dia hari ini tidak terlambat. Bagaimana tidak? Jam masih menunjukkan pukul 05.30 KST, dimana para siswa lainnya pasti baru saja terbangun dari tidurnya.

Berjalan dengan earphone yang bertengger manis di kedua telinganya Jungyeon menyusuri lorong sekolahnya dengan bersenandung kecil. Ada dua alasan sebenarnya kenapa Jungyeon berangkat sepagi ini, yang pertama karena enggan bertemu dengan para pria yang setiap hari mengejarnya, yang kedua karena dia sedang malas untuk bertemu dengan guru matematika pengganti itu.

"Yeon-a!"

Walau pun samar Jungyeon masih bisa mendengar jika ada orang yang memanggil namanya.

Ia menarik eaephone-nya ke leher, dan berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya tadi.

"Hei, Yeon-a!" Panggil seorang pria dari kejauhan. Ia melambaikan tangannya dan tersenyum manis kearah Jungyeon. Sedangkan gadis itu menyipitkan matanya saat melihat pria tersebut.

Ia merasa pernah melihatnya, namun entah dimana.

Melihat Jungyeon sama sekali tak merespon lambaian tangannya. Ia kemudian menghampiri Jungyeon dengan sedikit berlari.

"Hei, apa kau mengingatku?" Tanya pria itu saat sudah berdiri di depan Jungyeon.

"Maaf?"

"Astaga... Kau benar-benar menyebalkan, Yeon-a! Bagaimana kau bisa melupakan diriku, sedangkan setiap detik dalam hidupku, ku gunakan untuk mengingat dirimu."

Jungyeon terdiam. Ia mengerutkan kening dan mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengingat pria yang ada di hadapannya ini.

Matanya membulat saat satu nama terlintas di kepalanya. "Kau?!"

She or Me? [END✓]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz