18th

242 37 2
                                    

Suasana keheningan tengah menyelimuti kedua pria yang sekarang tengah duduk berhadapan, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka hanya diam dan sekali-kali menatap satu sama lain lalu tenggelam dengan pikiran masing-masing.

Kyungsoo menatap pria yang berada di depannya sedang menyesap kopinya. Matanya membelalak ketika pria itu mulai menyalakan rokok dan menghisapnya dengan santai.

Kyungsoo tersenyum miring "Apa selama tinggal di Beijing membuatmu banyak perubahan, Park Chanyeol?"

Chanyeol menoleh, menghisap dalam rokoknya dan menghembuskannya ke udara "Apa itu caramu menyapa orang setelah tak lama bertemu?"

"Bukankah kau yang banyak berubah selama ini? Aku dengar sebentar lagi kau akan segera bertunangan dengan seorang gadis yang merupakan anak dari keluarga besar Kim. Aku sangat terkejut saat mendengar hal itu." tambanya.

Kyungsoo menaikkan alisnya sebelah, mulai terpancing dengan obrolan Chanyeol yang akan semakin menarik menurutnya.

"Kau sudah bertemu dengan adikku? Aku yakin dia akan sangat sedih jika harus mendengar hal ini. Apalagi itu tentang dirimu." Ucap pria bertelinga lebar tersebut sambil menatap nanar ke arah puntung rokoknya.

"Apa maksudmu?"

Chanyeol tersenyum miring "Kau benar-benar tidak mengerti atau hanya pura-pura saja?"

Kyungsoo mengernyitkan dahinya tanda ia tidak mengerti sama sekali maksud perkataan dari Chanyeol.

Chanyeol menghisap rokonya sekali lagi lalu mematikan rokoknya"Adikku masih sangat mencintaimu. Bahkan ia mencoba untuk menghubungimu di setiap saat walau kau tidak menjawab panggilannya. Ia terus tersenyum dan berpikir positif jika mungkin saja kau sedang sibuk saat itu. Dan setelah kuceritakan ini, apa kau masih belum mengerti maksud dari perkataanku?" ucapnya menatap Kyungsoo.

Kyungsoo mengambil kopinya lalu menyesapnya kembali dengan acuh tak acuh "Lalu apa artinya bagiku?"

"Apa?"

"Aku sudah tidak peduli dengannya lagi. Jadi, sia-sia saja kau menceritakannya padaku, Chanyeol-ah."

Tangan kekar milik Chanyeol terkepal kuat. Ia sangat tidak menyangka jika Kyungsoo mengatakan hal tersebut dengan mudahnya. Tidak tahukah ia bahwa Chanyeol sangat marah akan hal itu?!

Tubuh Kyungsoo terangkat saat Chanyeol tiba-tiba berdiri dan menarik kerah bajunya dengan kasar.

"Apa kau bilang? Kau sudah tidak peduli dengannya lagi? Jadi kau mencampakkannya begitu saja seperti anjing di luar sana?!" Tanya Chanyeol dengan suara yang mulai meninggi dan menjadi pusat perhatian dari pengunjung yang datang.

"Bukan aku yang mencampakknnya, tapi dia yang mencampakkanku." Jawab Kyungsoo tenang.

Cengkraman Chanyeol semakin keras. Ia menatap Kyungsoo marah. Sepertinya ia tengah mengambil ancang-ancang untuk memukulnya.

Bugh.

Dan benar saja. Satu hantaman keras telah mengenai sisi kiri wajah Kyungsoo hingga ia terjatuh ke lantai. Kyungsoo mengusap sudut bibirnya yang sudah mengeluarkan darah segar dan mencoba untuk bangkit berdiri.

Kyungsoo meringis kesakitan akibat pukulan tiba-tiba dari Chanyeol tadi "Kenapa kau memukulku?! Kau gila?!"

"Kau yang gila! Jelas-jelas kau yang mencampakkannya bukan dia!" Bentak Chanyeol.

Kyungsoo meraih kerah baju Chanyeol kuat "Kau tidak tahu apa-apa Chanyeol. Jadi, sebaiknya kau diam saja."

"Justru sebaliknya! Kau yang tidak tahu apa-apa disini! Bahkan kau sendiri tidak tahu alasan ia pergi jauh darimu waktu itu!"

LAST LOVE (KYUNGSOO STORY)Where stories live. Discover now