3rd

704 80 4
                                    

"TIDAKK!!"

"KYUNGSOO OPPA!!"

So Hyun langsung berlari menghampiri Kyungsoo yang tergeletak di tanah. Jumyeon berusaha menangkap orang yang menikam Kyungsoo tadi. Usahanya sia-sia. Orang itu berhasil melarikan diri dengan memanjat pagar pembatas yang tinggi dengan lincah sehingga tak bisa dijangkau olehnya.

"Sial!" Umpatnya sambil memukul pagar pembatas di depannya.

"Oppa, bertahanlah. Ku mohon..." Lirih So Hyun yang terisak sambil menahan darah yang tak kunjung berhenti dari perutnya dengan menggunakan sehelai kain.

Kyungsoo tak menanggapi. Penglihatannya semakin buram. Ia bertanya pada hatinya apakah hidupnya akan berakhir disini dengan mudah?

Tidak.

Ia harus bertahan. Ia harus mempertahankan kesadarannya walaupun itu menyakitkan.

Tolong. Siapapun itu tolong aku. Ucap Kyungsoo membatin.

"Ayo bawa dia ke rumah sakit sekarang." Ajak Jumyeon sambil menopang tubuh Kyungsoo yang sudah tak berdaya.

Jumyeon mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh kerumah sakit dengan tergesa-gesa tak peduli orang banyak mengumpatinya di jalan.

So Hyun tampaknya tak bisa mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo. Tangannya masih menahan lukanya. Ia terisak karena melihat Kyungsoo yang berlumuran darah.

"Ku mohon bertahanlah..."

Siapa? Sial penglihatanku semakin buram.

Tak lama kemudian perlahan kesadaran Kyungsoo memudar. Yang terlihat olehnya hanyalah dunia yang gelap. Ya kegelapan yang membuat dia kesepian untuk menjalani hidupnya selama ini.

...

"Pasien terlalu banyak mengeluarkan darah. Cepat siapkan kantung darah dengan golongan darah yang sama!" Perintah dokter itu kepada para perawat pendampingnya.

"Baik!"

Rumah sakit seketikapun menjadi ricuh karena mempersiapkan operasi untuk Kyungsoo. Begitu pula dengan So Hyun yang hatinya gemuruh karena memikirkan Kyungsoo yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Ia hanya bisa memandanginya dari luar pintu dengan mata bengkak.

Jumyeon yang melihat adiknya itu langsung merangkul bahu So Hyun dari belakang berharap bisa menenangkan hati adiknya itu.

"Tenanglah. Ia pasti kuat. Jangan khawatir." Katanya agar membuat hati So Hyun tenang. So Hyun hanya bisa mematung dengan kepala menunduk menahan air matanya agar tidak jatuh membasahi pipinya lagi. Karena ia tahu batasannya.

Ia bukan siapa-siapa lagi bagi Kyungsoo.

"Maaf,apakah kalian keluarga dari pasien ini?" Tanya seorang perawat yang tiba-tiba datang.

"Bu-"

"Ya. Kami kelurganya" Jawab So Hyun yang memotong jawaban Jumyeon dengan cepat. Jumyeon mengernyitkan dahinya bingung. Apa yang dipikirannya sekarang?

"Baiklah. Apakah diantara kalian memiliki golongan darah yang sama dengannya? Kami kehabisan stok darah yang sama dengannya." Tanya perawat itu.

"Aku memiliki golongan darah yang sama dengannya" Jawab So Hyun tanpa pikir panjang.

"Benarkah? Kalau begitu ikut aku untuk mengecek dan mengambil darahmu"

LAST LOVE (KYUNGSOO STORY)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt